[8] Unexpected Meetings

52 9 0
                                    

"Takdir akan selalu berjalan sesuai skenario-Nya. Tetapi tidak sedikit manusia menganggap takdir terkadang mempermainkan mereka."


-Tokyo

Para member Jump bersiap-siap akan menuju bandara. Dan mereka akan memasuki pesawat. Mereka terlihat antusias. Karena ini pertama kalinya mereka ke Indonesia.

Memasuki pesawat mereka memutuskan tidur karena perjalanan masih jauh.

Beberapa jam kemudian, mereka tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma. Mereka terlihat antusias.

Ada beberapa perempuan merasa mereka seperti tidak asing. Beberapa dari mereka sadar, bahwa gerombolan pria itu ternyata member Jump.

Bahkan ada yang histeris mengetahui idolanya ada di bandara.

"Kyaaaa bukankah itu mereka ?!" teriak salah satu perempuan berbaju merah muda.

"Masya Allah nikmat mana yang kau dustakan." sahut temannya.

"Kyaaaa ada Yama chan !!"

"Aaaaa ada Yutti...!!!!"

"Aaaaaaa curut jepang kok kawaii sekali yaaa !!"

"Ahhh mereka sangat tampan daripada di foto. Ah ya Tuhan !!!"

Begitulah histeria para fans yang mengetahui mereka tetapi tidak ada yang berani mendekatinya demi kenyamanan mereka.

Mereka hanya bisa berbisik-bisik bahkan ada yang refleks berteriak.

Para Jump yang mendengarnya hanya tersenyum dan terkekeh. Mereka benar-benar menjaga etika walaupun berteriak tetapi teriakan mereka masih dalam batas wajar selama tidak mengganggu ketertiban umum.

Hikaru dan Yuya bersyukur mereka tidak akan mengalami hal yang mengerikan lagi seperti di negaranya. Para fans di Indonesia benar-benar sangat terkontrol etikanya.

Hati mereka menghangat dan merasa nyaman. Mereka mewajarkan para fans yang berteriak karena ini adalah pertama kalinya mereka ke Indonesia dan ini juga pertama kalinya para fans yang disebut Tobikko melihat mereka.

Mereka memperlakukan kedatangan para anggota Hey! Say! Jump dengan ramah dan memperlakukan seperti orang biasa agar para anggota Hey! Say! Jump nyaman.

"Hei guys! Kalian sudah mengepak oleh-oleh dari negara kita khusus penggemar kita ?" tanya Hikaru.

"Ah sudah. Aku merasa bebas dan nyaman sekali. Disini kita kayak orang biasa. Tidak ada salahnya kita memberi hadiah kepada penggemar saat fanmeet." ujar Yamada.

"Benar sekali. Mereka sangat beretika." timpal Yuto.

"Jangan memandang orang hanya karena buruknya stabilitas negaranya, orang-orangnya belum tentu buruk." nasihat Yabu.

"Ah benar sekali Yabu kun." sambung Yuto.

"Hei guys kita akan menuju ke tempat penginapan kita." sahut Keito.

"Ahhh aku tidak sabar berbaring di kasur." ujar Chinen.

"Sudahlah kita lebih baik bergegas, kita sudah ditunggu di depan." sanggah Yabu.

A Thousand HopesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang