"Percayakan semuanya dengan Takdir yang di skenariokan oleh Sang Pencipta."
Konser berakhir, segera pertemuan antar idol dan penggemar diadakan. Para penggemar sangat antusias dengan pertemuan kali ini.Tetapi apa yang dirasakan Renasya berbeda dengan apa yang dirasakan oleh penggemar lainnya. Renasya merasa gugup entah kenapa, dirinya bingung semenjak kejadian itu.
Para penggemar mulai mencari tempat duduk dan sebisa mungkin mendapatkan tempat duduk didepan, tetapi sayang tempat duduk depan ditempati oleh penggemar yang berbaris dari belakang.
Renasya dan Syahilla mendapatkan tempat duduk didepan, sangat dekat dengan meja member Jump.
Renasya semakin gugup, Syahilla yang melihatnya kebingungan.
"Loh kak kok diam dan tidak antusias sekali." ujar Syahilla bingung."Tidak apa-apa kakak senang aja, saking senangnya kakak jadi gugup." kilahnya.
Obrolan mereka terpotong oleh kedatangan member Jump yang membuat hening seisi ruangan karena kedatangan mereka.
"Halo apa kabar kalian ?" sahut Jump kepada para penggemar.
"Baik....." teriak para penggemar.
"Wahh kalian antusias sekali ya, berkat rasa antusias kalian membuat rasa penat dan lelah kami menjadi hilang digantikan dengan rasa semangat. Terima kasih." ujar Yabu dengan senyuman manisnya.
Para penggemar bersorak.
"Ini adalah kedatangan pertama kami di Indonesia untuk tur konser, yah ada dari kami yang sudah di Indonesia, tetapi ini adalah pertama kalinya kami melakukan tur konser disini, tempat yang sangat jauh, biasanya kami melakukan tur konser ke negara yang masih termasuk dekat. Dan kami tidak menyangka penggemar kami akan sebanyak ini, dan rasa antusias kalian yang sangat kuat atas kedatangan kami. Mengetahui itu kami sangat bahagia, sebelumnya kami berpikir tidak masalah jika yang hadir ke tur konser kami tidak sebanyak yang dinegara terdekat kami, pada akhirnya semua yang kami pikirkan terpatahkan saat melihat kalian semua yang jauh dari perkiraan kami. Terima Kasih." ujar Yuto tersenyum dan membungkukan badan diikuti member jump lain.
Para penggemar sekali lagi bersorak bahagia.
Sedangkan disisi lain Renasya merasakan perasaannya campur aduk. Antara bahagia, sedih, dan gugup.
Bahagia karena bisa melihat mereka setelah penantian lama, sedih karena ini konser pertama dan terakhir mereka dan ini terakhir kalinya Renasya memandangi mereka secara langsung, dan gugup karena Renasya mengenal salah satu dari mereka sehingga takut menjadi bahan gosip diantara member jump yang penasaran akan hubungannya.
Disisi lain, Yuto yang melihat Renasya diam-diam tersenyum. Entah kenapa Yuto merasa tidak ingin cepat kembali ke Jepang dan ingin di Indonesia sedikit lebih lama.
Renasya yang peka dipandangi oleh Yuto salah tingkah, tetapi dia sebisa mungkin menyembunyikan rasa salah tingkahnya.
Yuto yang melihatnya sedikit terkekeh. Yamada yang melihat tingkah Yuto kebingungan.
Yamada mengalihkan pandangannya ke arah orang yang dipandangi Yuto, Yamada termangu saat mengetahui siapa orang yang dipandangi Yuto, Yamada merasa tidak asing dengan sosok gadis yang menjadi fokus Yuto.
"Rupanya kamu mengenalnya ?" tanya Yamada kepada Yuto.
Yuto menggelengkan kepalanya karena takut Yamada curiga.
"Tidak ada yang kukenal disini.""Benarkah ? Tetapi kamu terus memandangi gadis yang memakai dress panjang warna putih."
"Eh itu karena aku pertama kalinya melihat penggemar yang memakai style seperti itu." ujar Yuto menutupi rasa gugupnya serapat mungkin.
"Aku merasa tidak asing dengan gadis itu, entah kenapa aku merasa dia sangat mirip dengan gadis yang menolongku saat aku tersesat ditime zone." jawab Yamada.
"Mungkin saja bukan." jawab Yuto dengan cuek.
"Hahhh ? Kenapa aku jadi semakin mencurigaimu, akhir-akhir ini kamu semakin aneh saat mengenal gadis dari Indonesia, entah siapapun itu."
"Hmm dia hanya temanku."
"Dia ?" tunjuk Yamada kearah gadis yang memakai terusan putih.
Yuto memukul tangan Yamada yang menunjuk ke arah Renasya karena takut gadis itu menjadi pusat perhatian para penggemar lainya karena tingkah Yamada yang sembarangan menunjuk.
"Astaga bukan Yama chan, belum waktunya kamu mengetahuinya."Yabu, Inoo, dan yang lainnya yang melihat perdebatan kecil Yamada dan Yuto menginterupsinya.
Mereka menghela nafas lega karena keributan kecil yang dilakukan oleh Yamada dan Yuto tidak disadari oleh para penggemar.
Renasya yang menyadarinya menjadi tidak nyaman, dan Renasya sadar yang diperdebatkan oleh Yamada dan Yuto adalah dirinya karena sedari tadi Renasya tidak sengaja melihat jari Yamada menunjuk kearahnya.
Syahilla yang merasakan ketidak nyamanan yang dirasakan oleh Renasya menjadi gusar karena hari ini tingkah Renasya sedikit tidak biasa.
"Kak kamu kenapa ? Apakah tidak enak badan ?" tanya Syahilla cemas.Renasya yang menyadari Syahilla sadar akan gelagatnya, menjawabnya dengan menggelengkan kepalanya.
"Kakak tidak kenapa-napa." jawab Renasya agar Syahilla tidak terlalu mencemaskannya."Kakak daritadi selalu sedikit aneh, gimana aku tidak cemas." jawab Syahilla kesal.
"Aku hanya sedikit gugup." jawab Renasya meyakinkannya.
Syahilla menganggukkan kepalanya. Renasya menghela nafas lega.
Sedangkan disisi lain Yabu, Inoo, dan yang lainnya selesai menengahi perdebatan kecil Yamada dan Yuto. Mereka terlihat seperti berbisik-bisik, tetapi sebenarnya mereka tidak seperti apa yang dilihat oleh para penggemar.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Thousand Hopes
General FictionIni hanya cerita biasa. Bukan cerita istimewa. Ini menceritakan seorang Alanda Renasya Cyrra. Gadis biasa yang mempunyai seribu mimpi. Mimpi terbesarnya adalah bertemu Nakajima Yuto yang merupakan anggota Hey! Say! Jump. Tidak hanya Nakajima tetapi...