Happy Reading
Comment💬dan Vote ❤ ya.
Itung itung ngasih semangat buat author hehehee.....😘😘😘😘😘😘
Rafa berjalan mondar mandir didalam kamarnya. Suatu hal yang tak diketahuinya membuat perasaannnya menjadi tidak tenang. Rasanya ada sesuatu yang ingin membuatnya melakukan sesuatu tapi ia sendiri tak tahu apa itu.
Ken dan Fendi yang sedari tadi duduk di ranjang tidur Rafa, ikut merasa bingung sendiri melihat tingkah laku Rafa yang tak seperti biasanya.
"Raf, bisa berhenti nggak lo? Pusing gue liatnya"comment Fendi sambil terus memperhatikan Rafa yang masih mondar mandir didepan mereka.
"Ya kayak kebo lgi bajak sawah tau"imbuh Ken.
Yang diajak bicara bukannya menyahut, malah pergi meninggalkan mereka begitu saja.
"Kesurupan setan apa sih tuh anak"umpat Fendi.
****
"Na, jangan ngelamun"Lala melambaikan tangan kanan nya tepat didepan wajah Lenna, membuyarkan lamunanya.
"Huuh?"respon Lenna gelagapan.
"Merhatiin apaan sih lo? Segitu sukanya ya merhatiin langit malem? Inget pr nya dikerjain"
"Udah daritadi selesai"
"Udah jam 7 nih, balik ke asrama yuh"
"Lo duluan aja, gue nanti"
"Kebiasaan, yaudah gue balik dulu ya"Lala mengambil tas ranselnya lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruang belajar mandiri.
Seperginya Lala, Lenna kembali pada aktivitasnya. Menatap jendela
Sudah menjadi kebiasaanya setelah selesai belajar, ia akan memandangi jendela yang menunjukan pemandangan malam yang gelap namun disinari banyak cahaya.
Terdengar suara langkah kaki yang mendekat kearahnya. Namun tak membuat Lenna mengalihkan pandangannya, ia tak memperdulikan siapapun yang datang karena sudah dapat dipastikan orang yang datang adalah murid SMA Sakti.
"Oi"
Lenna mengangkat kepalanya merasa terpanggil, karena dalam ruangan itu hanya ada dirinya dan orang yang memanggilnya.
Lenna hanya melirik sekilas, malas untuk merespon orang didepannya.
"Jangan dikacangin donk, gue kesini mau minta maaf"ucap Rafa.
"Udah gue maafin, udah sono pergi"usir Lenna ketus.
"lo masih marah ya? Gue khilaf, nggak maksud buat lo dipermaluin didepan umum"
Heran dengan apa yang dikatakan Rafa, tak biasanya dan bukan seperti Rafa yang ia kenal. Seorang Rafa minta maaf?. Apa Lenna salah dengar? Atau karena telinga Lenna mulai tuli dan perlu diperiksa?.
Lenna menarik sebelah, bibir kanannya, tersenyum sinis. Menatap Rafa remeh
"Nggak salah denger gue? Lo ternyata bisa minta maaf?"
"Gue manusia, bisa khilaf kan"
"Hmm.. terus ngapain masih disini? Kan udah gue maafin"
"Gue mau ngomong sesuatu sama lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy And Introvert Girl Love Story
Jugendliteratur"Kayaknya memang bener kalo gue nggak pernah dibutuhin, Kalo gue memang cuma jadi beban buat elo, oke gue turutin kemauan lo, gue pergi" -Rafa Navarrer Aditya 📌Badboy and Introvert Girl Love Story #1 boarding 8/6/2020