16 - Pengakuan

112 7 3
                                    

Buaghh....

Laki laki itu dengan antusius memukul laki laki lain dihadapannya,
Tak mau kalah Rafa sebagai pihak yang terkena pukulan turut membalas pukulan yang dilayangkan oleh Bagas Fauzean.

Ya, cowok yang sedari tadi menunggu kedatangan sahabatnya, Lenna. Justru malah memukul orang lain yang tak dikenalnya.

Hanya karena melihat sahabatnya menangis dengan Rafa yang berlari berusaha mengejar gadis itu.

Cowok itu marah? Yaps sangat jelas. Bagaimana ia tidak marah melihat sahabatnya sendiri dibuat menangis?

"Jauhin Lenna! Atau pukulan ini nggak akan segan segan bikin wajah lo makin ancur"ancamnya

Bukannya marah, Rafa justru tersenyum kearahnya. Bukan senyuman sinis ataupun remeh melainkan sebuah senyuman.

Yang tulus....

"Makasih ya Zean hhhhh.."nafasnya masih tampak menggebu

"Lo udah jagain Lenna sepenuh hati meskipun gue nggak ada, dari dulu bahkan sampai sekarang"

Zean tampak tak mengerti apa yang dimaksud perkataan Rafa yang kini sudah babak belur ditangannya.

"Gue Farer kakak dari Naufal yang daridulu udah jatuh hati sama Riana, tapi gue malah pergi ninggalin dia"

Mendengar perkataan Rafa, Zean benar benar tak bisa bahkan tak tahu lagi bagaimana caranya berbicara. Kakak dari salah satu sahabat terbaiknya, telah habis dalam pukulannnya.

****

"Loh?! Sejak kapan kalian berdua ada disini?"tanya Lenna terkejut ketika melihat kedua sahabat lamanya

Zean dan Naufal tersenyum, lalu ketiga berpelukan erat melepas segala kerinduan. "Rindu banget sama kalian"ucap Lenna disela sela pelukannya.

"Gue kan sekelas ama elu"Zean menoyor dahi Lenna membuat si pemilik tampak mengaduh

"Nggak ngomong sama lu juga kalii"Lenna memutar bola matanya malas mendengar respon yang tak mengenakkan

"Hm gue kesini sebenernya mau ketemu sama kakak gue sih, eh nggak tau nya malah jadi acara reunian hehe..."

"Ooh si Rafa itu, emang mau ngapain lu nemuin dia?"tanya Lenna

"Ya suka suka gue lah, kan dia kakak gue, emangnya nggak boleh ketemu gitu?"

Lenna hanya mendecak, benar juga sih. Lagian ngapain juga dia harus bertanya soal yang tidak ada sangkut pautnya sama dia.

"Eh sekarang lo sekolah dimana?"tanya Zean dengan bola matanya yang melirik Naufal

"Di akademik bola voli"jawab Naufal

"Jadi lo nggak sekolah?"kini giliran Lenna yang bertanya.

"Sekolah, cuma bedanya lebih ditonjolin ke olahraganya aja"Lenna mengangguk mengiyakan.

Sebuah deringan instrumental terdengar dari salah satu saku celana. Tak lain suara itu berasal dari ponsel Zean yang menampakkan panggilan masuk dari nomor yang tak dikenal.

Zean mengerutkan keningnya, pasalnya ia sendiri nampak asing dengan nomor ini. Cowok itu melirik kearah dua sahabatnya yang sedari yernyata memperhatikan ekspresinya.

Badboy And Introvert Girl Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang