Kringgg... Kringgg...
"Baiklah anak-anak, cukup sampai disini saja materi yang bapak ajarkan. Sampai jumpa lagi dipelajaran bapak selanjutnya" kata salah seorang guru sambil keluar dari ruang kelas itu.
"Akhirnya! Yuk Kar, Gun" ajak salah seorang siswi kepada temannya. Sebut saja namanya Ara.
"Let's Go!" Balas kedua temannya.
Ketiga siswi itu menuju ke tempat dimana mereka bisa memakan makanan sebanyak-banyaknya.
Yapp! KANTIN.
Sesampainya dikantin,
"Yahhh gak kebagian tempat duduk" kata gadis berambut sebahu sambil mempoutkan bibirnya kesal. Sebut saja namanya Sekar.
"Itu tuh masih ada bangku kosong, tapi lo liat sendirikan" kata gadis berambut ikal. Sebut saja namanya Anggun.
"Hmm.. yaudah deh gapapa. Daripada gak kebagian tempat duduk sama sekali" keputusan Ara pada akhirnya.
Mereka bertiga langsung menuju ke bangku kosong itu.
"Emm kita boleh ikut duduk disini? Gak ada bangku kosong lagi selain disini" kata Sekar pelan sambil menunduk.
Ketiga cowok yang sedang duduk di bangku itu menatap Sekar bingung. Masalahnya, mereka tidak mendengar dengan jelas apa yang sekar bicarakan tadi.
"Tadi lo bilang apa? Gue gak denger" kata seorang cowok yang bisa dibilang agak playboy. Sebut saja namanya Bagas.
"Boleh gak kalo kita gabung disini? Ulang Sekar sekali lagi.
"Emang gak ada bangku lain apa!?" kata seorang cowok yang bertampang judes, kata-katanya saja pedas. Sebut saja namanya Angga.
"Gak ada, udah penuh semua. Kalo bangku lain masih kosong juga kita gak akan kesini kok" kata Ara sambil senyum, Senyum paksaan tentunya.
"Cih! Gak usah sok manis lo! Pake senyum-senyum segala. Sorry ya, gue gak tertarik sama lo!" kata Angga.
Ara memutar kedua bola matanya, ia jengah melihat sifat Angga. Dan jangan lupakan juga mulut pedasnya.
"Duduk" kata cowok yang daritadi diam saja. Sebut saja namanya Fathur.
"Eh? Makasih" kata Sekar yang dibalas deheman oleh Fathur.
"Lah? Lo gimana sih Thur? Masa lo ngebolehin mereka duduk disin---" Belum selesai Angga protes, Fathur sudah terlebih dulu memotong ucapan Angga.
"Bacot" Satu kata? Namun bermakna'-'
Kalo Fathur sudah seperti ini, Angga tidak berani lagi memprotesnya.
"Ekhemm... Yaudah lo boleh duduk disini" kata Angga pada akhirnya.
"Kan emang daritadi dibolehin sama Fathur" Gumam Ara, tapi rupanya gumaman itu terdengar oleh telinga Angga.
Angga hanya melototkan matanya sambil berdecak sebal.
"Udah udah ayo kalian duduk" kata Bagas menengahi.
Ara, Sekar dan Anggun akhirnya duduk sambil memesan makanan. Setelah pesanan sudah dihidangkan, mereka bertiga makan dengan lahap sekali. Seperti orang tidak makan satu tahun, mungkin.
"Huhh! Syukur deh, makananya udah abis. Eh tapi kok gua pengen makan donat ya" kata Ara sambil membayangkan jika dirinya memakan donat yang ditaburi kacang dan selai stroberi.
"Heh! Lagi ngelamunin apaan lo?!" kata Angga sambil menatap Ara.
"Ganggu aja lo upil anoa!" balas Ara sambil memutar bola matanya malas.
"Kalo gua upil anoa, lah lo apaan? Kutu miper? Heh?!" kata Angga yang tak terima jika dirinya dijuluki Upil Anoa oleh Ara.
"Dih sorry ya, gua mah kembarannya Lisa Blackpink. Bukan kutunya miper" kata Ara sambil bergaya ala Lisa Blackpink.
"Lisa Blackpink palalo peyang" kata Angga sambil menoyor kepala Ara pelan.
"Aduhh! Sakit kampret" kata Ara sambil menoyor kepala Angga balik.
"Heh! Lo tuh ya----" Lagi lagi pada saat Angga ingin angkat bicara, Fathur langsung menyelanya.
"Bisa diem gak sih!" Bentak Fathur.
Hening
"Emm.. Thur, kita mau cabut ke kelas dulu. Makasih ya" kata Sekar sambil menyeret Ara dan Anggun untuk pergi dari situ.
Sepeninggalan Ara dan teman temannya, mereka bertiga----Angga, Fathur dan Bagas----memutuskan untuk pergi dari kantin juga.
****
"Ra, bisa gak sih, lo tuh gak ribut mulu kalo ketemu sama Angga?!" kata Sekar sambil memakan jajanan yang baru saja dibelinya tadi.
"Hm" kata Ara cuek menanggapi ucapan Sekar.
"Elahh.. lo tuh ya gak berubah berubah dari dulu. Selalu aja kalo dinasehatin tuh jawabnya Hmm Hmm Hmm Hmm mulu. Lo kira kita mau nyanyi lagunya Nissa Sabyan hah?!" kata Sekar masih sambil memakan jajanannya.
"Ya terus gua harus jawab apa Sekar cantikkk" kata Ara gemas, gemas pengen nampol pala Sekar maksudnya.
"Ya apaan kek selain Hmm. Btw makasih udah bilang gua cantik, gua emang udah cantik dari lahir kali" kata Sekar sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Maksud gua, cantik diantara monyet-monyet yang ada diragunan" kata Ara sambil memasang cengiran tak berdosa.
"Ahahahaha mampos lo" tawa Anggun sambil memegangi perutnya yang sakit karena tertawa terbahak-bahak.
"Ihh gua itu imut tau kalo kayak gin----" Belum selesai Sekar bicara, speaker sekolah berbunyi.
"Pengumuman. Karena hari ini semua guru akan mengadakan Rapat penting. Jadi kalian semua boleh pulang kerumah masing masing. Sekian dari saya, Aldo ganteng yang gantengnya melebihi Taihyung BiTiEs eh maksud gua Taehyung. Udahlah sekian terima kasih"
"Itu ketos kita bukan sih? Kok tingkahnya gitu? Tiap hari bukannya makin baik malah makin gesrek" kata Anggun sambil menggelengkan kepalanya heran. Ara dan Sekar hanya terkikik geli mendengarkan celotehan Anggun.
"Udahlah, yuk pulang" kata Ara sambil berjalan ke kelas untuk mengambil tasnya.
Setelah mengambil tas, Ara pulang menuju rumahnya.
__________________________________
Cerita baru yeaayyy! Jangan lupa Vote dan Komen ya.
#TinahKhoeriyah
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGARA
Teen Fiction"Jangan percaya sama muka gua. Lo belum tau siapa gua sebenernya." _______________________ 2019 ©khoeriyahtinah