11

785 32 0
                                    

Setelah kepulangan Angga dan Mamanya, kini rumah Ara sepi seperti tidak ada penghuninya.

"Ma" ucap Ara memecah keheningan.

"Ya?" balas Mamanya sambil melirik Ara.

"Jadi beneran, Angga itu anaknya Tante Saras?" tanya Ara masih belum percaya bahwa Angga adalah anak dari Saras.

"Iya" kata Anna.

"Kok Ara baru tau ya?" tanya Ara pada dirinya sendiri.

"Gatau" saut Anna sambil mengangkat bahunya acuh tak acuh.

"Ih, gak tanya mama juga" kata Ara mendelik.

"Yaudah" kata Anna sambil pergi ke kamarnya meninggalkan Ara sendirian.

"Yee ngambek kayak Angel" gumam Ara pelan.

"Siapa ka yang kayak Ngel?" tanya Angel yang tiba-tiba datang entah darimana.

"Ayam ayam" latah Ara. Reflek, karena kaget dengan keberadaan Angel yang tiba-tiba.

"Ih kaka jaat, masa Ngel disamain sama Ayam" kata Angel sambil memanyunkan bibirnya.

"Ya ampun" sekali lagi, Ara meneput jidatnya kesal dengan tingkah polos Angel.

****

Hari ini Ara sudah berangkat sekolah lagi.

"Hai ra" sapa Angga saat melihat Ara baru datang ke sekolah.

"Hai" balas Ara sambil memberikan senyum tipis.

"Mau ke kelas?" tanya Angga.

"Iya" jawab Ara.

"Gua anterin, gak terima penolakan" kata Angga sambil menarik tangan Ara tanpa persetujuan dari Ara.

Ara yang diperlakukan seperti itupun hanya bisa memegang dadanya. Rasanya ada beberapa kupu-kupu yang berterbangan didalam dirinya.

Sesampainya dikelas, semua mata tertuju kepada Angga dan Ara yang baru saja datang. Mereka rasanya tidak percaya, seorang Ara dan Angga berteman? Hal yang tidak pernah mereka duga sebelumnya.

"Ara? Kok lo sama Angga bisa deket sih?" tanya Sekar kepo, sedangkan Anggun masih cengo.

"Ya bisa lah" bukan, bukan Ara yang menjawab, tapi Angga.

"Orang gua tanya sama Ara" kata Sekar.

"Ara sama dengan gua" balas Angga, lagi.

"Serah, yuk ra masuk" kata Sekar menggandeng Ara masuk ke kelas.

"Gua gak diajak?" kata Angga dengan muka memelas.

"Gak" jawab Sekar singkat.

****

"Gimana ceritanya, lo bisa deket sama Angga? Padahalkan yang gua tau, lo dan Angga itu ibarat kucing sama tikus. Dan sekarang, gak ada angin gak ada hujan. Lo berdua temenan? Gak nyangka gua ra" kata Sekar tanpa titik dan koma.

"Jelasin ra" kata Anggun.

Akhirnya Ara menjelaskan secara detail tahap-tahap saat dirinya mulai dekat dengan Angga.

"Ohh gitu" kata Sekar dan Anggun barengan.

"Anjay, gua ngejelasin sampai mulut gua mau berbusa dan lo berdua malah membalasnya dengan kata 'Ohh' sungguh tega sekali kalian" kata Ara mulai mendrama.

"Terus?" Lagi-lagi, Sekar dan Anggun menjawabnya bersamaan.

"Bodo amat njir" kata Ara sambil berjalan menuju bangkunya.

Teng Teng Teng

Bel masuk berbunyi,

Tak lama kemudian, Bu Guru masuk kedalam kelas Ara.

"Selamat pagi anak-anak" sapa Bu Guru, sebut saja namanya Bu Sri. Bu Sri termasuk guru yang Killer.

"Pagi bu" jawab anak-anak sekelas kompak.

"Oke langsung saja, sekarang kalian buka halaman 121 sampai 126 dan kerjakan. Dikumpulkan! Kalo gak ngumpulin, kalian ibu skors selama 1 minggu! Dan untuk ketua kelas, tolong diusahakan untuk tidak ada yang mencontek, kalo ada yang mencontek silahkan dicatat dan berikan pada Ibu nanti. Ibu tinggal dulu" kata Bu Sri panjang kali lebar.

"Dasar Bu Sri-gala" kata Aldo membuat seisi kelas tertawa terbahak-bahak.

__________________________________________

VOTE & KOMEN jangan lupa

#TinahKhoeriyah

ANGGARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang