13

1.4K 51 16
                                    

Sesampainya dirumah, Ara segera menuju kamarnya untuk membersihkan diri.

"Mimpi apa gua semalam, masa gua jadian sama ekhemm Angga sih?" kata Ara masih bingung.

Setelah Ara berfikir cukup lama, ada suara nontifikasi masuk di ponselnya.

Ting!

Ara segera membuka aplikasi WhatsApp-nya saat melihat ada pesan dari Angga.

Ara segera membuka aplikasi WhatsApp-nya saat melihat ada pesan dari Angga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaaaaa Angga ngeselin kampret" teriak Ara menggelegar di seluruh ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaaaaa Angga ngeselin kampret" teriak Ara menggelegar di seluruh ruangan. eakk:v

"Dikira gua bocah apa, dikasih ice cream langsung luluh" gerutu Ara kesal.

Lah, gak nyadar dia. Orang sifatnya dia aja masih kayak bocah, lebih tepatnya kayak bayi.

Tapi tak lama kemudian, dering ponsel Ara menghetikan pemikiran Ara tentang Angga.

Tutt!

Ara mengangkat telepon-nya.

"Why?" ucap Ara.

"............"

"Di?"

"............"

"5 minutes"

pip! Ara mematikan sambungan telepon secara sepihak. Ia mengambil jaket dan masker lalu pergi entah kemana.

Tidak butuh waktu lama, hanya lima menit Ara sampai ke tempat yang di tujunya.

Disana, terlihat dua kubu yang saling menyakiti lawan-nya masing-masing.

Ara berjalan dengan acuh menuju mereka. Sepanjang jalan, semua orang menunduk patuh terhadap Ara.

"Masalahnya?" kata Ara datar, dua pasukan kubu itu memandang Ara sedikit takut.

"Dia menghancurkan markas kami!" tuduh salah satu Anggota kubu A kepada kubu B.

"Bohong!" elak kubu B.

"Kejadian?" kata Ara, masih dengan nada datar-nya.

"Di jalan Anggrek, hari selasa tanggal 4 januari kemarin, sekitar jam 10an." kata seorang ketua kubu A.

Ara mengeluarkan Handphone-nya lalu menelpon seseorang.

"Cari tau, jalan Anggrek, selasa 4 januari, jam 10. 10 menit!" perintah Ara kepada orang yang ada disebrang sana.

pip!

"Wait, 10 minutes. Kalian akan tau sebenarnya." kata Ara santai.

Tak terasa 10 menit berlalu. Datanglah salah seorang anak buah Ara sambil membawa berkas-berkas.

"So?" kata Ara meminta penjelasan.

"Berdasarkan berkas ini, markas kubu A tidak dibakar oleh kubu B. Disini, ada yang sedang mengadu domba-kan kalian. Dia ingin kalian menjadi musuh. Lihat, jelas sekali ini berbeda" kata anak buah Ara sambil menunjukkan sebuah foto. Disana tampak jelas sekali perbedaan gambar logo kubu B dalam jaket yang dipakai oleh salah satu pelaku.

"Ck! Kurang pinter" kata Ara berdecih.

"Damai" itulah kata yang terlontar oleh mulut Ara. Setelah mengatakan itu, Ara pergi.

Seperti biasa, disetiap jalan banyak yang menunduk sopan kepada Ara. Sedangkan Ara? Hanya mengangguk saja.

Siapakah Ara sebenarnya?

****

#ARA POV

Huftt! Sebenernya, gua itu gak sebaik yang kalian kira. Gua itu jahat. Selama ini, gua selalu memakai kedok. Gua gak mau, ada yang tau gua itu siapa.

Mereka hanya tau gua itu seorang Ara yang imut, kiyut, pecicilan, gersek, dan receh. Tapi sebenarnya, sifat asli gua bukan itu semua. Sifat asli gua yaitu, dingin, cuek, dan selalu berkata ketus.

Udahlah ya, gua mau ke kantor dulu.

Oh iya bukannya gua mau pamer atau sombong.

Sebenarnya, gua juga punya Rumah Sakit, Cafe, Restaurant, Club, Mall dan beberapa Hotel.

Rumah Sakit punya gua namanya AL Hospital's.

Cafe punya gua namanya AL cafe.

Restaurant punya gua namanya AL Resto.

Club punya gua namanya AL club.

Hotel punya gua namanya AL Hotel.

Mall punya gua namanya AL Mall.

Gua juga punya kantor perusahaan gua sendiri.

AL Company

Itu namanya. Semua ini gua bangun sendiri tanpa campur tangan keluarga gua. Bahkan mereka sama sekali tak tau.

Oh iya, ini rahasia terbesar gua.

Gua adalah seorang Leader dari Organisasi terkuat dan terkenal didunia.

__________________________________________

VOTE & KOMEN

#TinahKhoeriyah

ANGGARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang