Teng Teng Teng Teng
Bel pulang sekolah berbunyi,
Semua murid membereskan peralatan sekolahnya dan memasukkannya kedalah tas mereka masing-masing.
"Ra, pulang sama gua. Ada yang mau gua omongin sama lo" kata Angga.
"Oke"
****
Sekarang Angga dan Ara sedang menuju ke sebuah kafe.
"Ada apa Ngga?" tanya Ara begitu mereka sampai disebuah kafe.
"Jadi gini, semenjak gua kenal sama lo, gua udah mulai jatuh cinta sama lo. Dan maaf kalo selama ini gua selalu bersikap jail sama lo, itu gua lakuin semata-mata biar gua bisa dekat sama lo. So, will you be my girlfriend?" kata Angga lega, akhirnya dia bisa mengucapkan kata-kata ini setelah sekian lamanya.
"Gak" balas Ara ketus. Pupus sudah harapan Angga selama ini.
"Udah gua duga" kata Angga sambil memaksakan senyumnya.
"Gak bisa nolak maksudnya, hehe" kata Ara disertai cengiran-nya.
"So?" tanya Angga.
"Yes, I will" kata Ara memperjelas perkataan-nya.
"Makasih, aku janji, gak akan membuat kamu mengeluarkan air mata setetes pun" kata Angga sambil mendekap Ara kedalam pelukan-nya.
"Aku gak butuh janji, aku butuhnya bukti" kata Ara sambil membalas pelukan Angga.
"Sekarang tanggal 12 Desember kan ya?" tanya Angga yang dibalas anggukan oleh Ara yang ada di dekapan-nya.
Nyaman, itulah yang Ara rasakan sekarang. Tanpa mereka sadari, sedari tadi banyak orang yang melihat mereka.
"Yeayy! Selamat ya kak" kata salah satu adik kelas kepada Ara dan Angga.
"Makasih dek, nama lo siapa?" tanya Ara sambil melepaskan pelukan-nya, malu diliat banyak orang.
"Aku Tasya ka, aku ketua dari fandom kalian. ANGGARA SHIPPER. Dan sekarang aku seneng banget, saat ngeliat kalian berdua pacaran" kata Tasya.
"Oh ya? Emang ada berapa Anggota dari Anggara shipper tuh?" tanya Angga kepo.
"Emm, kalo dari sekolah ini sih, kira-kira ada 900an orang deh. Tapi ada juga dari sekolah-sekolah lain. Kalo di jumblahin ada kali ya 1500an orang" kata Tasya yang membuat Ara dan Angga melotot tak percaya. Segitu banyaknya kah?
"Banyak banget" saut Ara pelan.
"Iya ka, ANGGARA SHIPPER MANA SUARANYAAA" teriak Tasya lantang yang disambut sorak sorai hampir seluruh siswa.
"Banyak banget Ngga" kata Ara saat mendengar suara teriakan dari Anggara Shipper.
"Yaudah gapapa, selama itu gak mengganggu kamu mah aku It's Okay" kata Angga sambil merangkul pundak Ara.
"Ngga, banyak orang. Maluuu" kata Ara so'-so'an malu.
"Ngapain malu sih ra" kata Angga sambil mencubit pipi Ara yang gembul.
"Yang baru taken mah beda bae" kata Bagas dengan logat campuran.
"Iri tanda tak mampu" bukan Ara, bukan juga Angga yang menjawab. Tapi Sekar yang menjawab.
"Apa sih lo" kata Bagas ketus.
"Apaan" kata Sekar tak kalah ketus.
"Idih dasar mak lampir" kata Bagas lagi.
"Lo bapaknya tuyul" kata Sekar lagi.
"Lo anaknya miper"
"Lo lakinya miper"
"Berarti Sekar anaknya Bagas dong. Kan Bagas lakinya miper dan Sekar anaknya miper" kata Anggun kelewat polos. Tapi rupanya perkataan Anggun tak menghentikan pertengkaran keduanya.
"Lo ketek kuda"
"Lo upil badak"
"Lo jelek"
"Lo lebih jelek"
"Dasar monyet"
"Lo orang utan"
"Udah sih ribut mulu lo berdua, gua kawinin baru tau rasa" kata Angga sambil melirik Bagas dan Sekar secara bergantian.
"Nikah Angga Nikah bukan Kawin" ralat Ara yang sukses membuat semua orang yang ada disana tertawa.
________________________________________
VOTE & KOMEN jangan lupa!
#TinahKhoeriyah
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGARA
Teen Fiction"Jangan percaya sama muka gua. Lo belum tau siapa gua sebenernya." _______________________ 2019 ©khoeriyahtinah