Part 41

1.2K 61 4
                                    

Hyejin pov

hari ini tetap sama seperti hari hari biasanya, pagi pagi aku sudah harus segera datang ke kantor untuk pekerjaan ku, memang tidak akan ada yang memarahi ku bila aku datang terlambat karna aku adalah bos nya, tetapi bos yang baik harus mencontohkan hal yang baik pula kepada para karyawan nya.

maka dari itu aku juga harus disiplin. agar para karyawan ku juga ikut disiplin.

hari ini jadwal ku tidak terlalu banyak, aku hanya perlu menanda tangani berkas berkas penting perusahaan saja, dan tidak ada meeting untuk hari ini.

tetapi hari ini aku ada janji kepada pasien ku untuk bertemu, ia ingin berkonsultasi atas masalah nya padaku.

pada saat aku telah sampai dan mulai memasuki perusaan, para karyawan menunduk hormat kepada ku, dan aku pun membalas mereka dengan senyuman manis agar mereka merasa nyaman dengan ku.

aku pun melanjutkan langkahku menuju ruangan ku, saat memasuki ruangan ku terpamapang lah setumpuk berkas di meja kerja ku, itu sangat banyak, aku tak yakin apakah tangan ku akan baik baik saja setelah ini.

aku menghela nafas dan mulai mengerjakan nya. lembar demi lembar mulai ku tanda tangani, tapi ku pastikan terlebih dahulu bahwa semua nya telah ku baca dengan teliti sebelum aku menanda tangani nya.

perlahan berkas berkas itu mulai berkurang seiring aku yang terus mengambil lembaran demi lembaran berkas itu untuk ku tanda tangani. dengan sabar aku terus menanda tangani berkas berkas penting ini. 



sudah sekitar satu jam aku berkutat dengan berkas berkas ini, dan itu cukup membuatku lelah, berkas berkas itu masih tersisa sedikit lagi, dan aku pun segera menyelesaikan nya agar pekerjaan ku cepat selesai pula.

saat aku sudah menyaikan pekerjaan ku, aku pun segera meenuju sofa untuk meregangkan otot otot ku, aku mengmabil benda pipih yang ada di dalam tas ku, dan mulai mengaktifkan nya, aku melihat ada beberapa pesan masuk, sebagian besar dari operator, dan sebagian lagi dari pasien ku dan manager toko kue.

aku membuka pesan dari manager toko kue, dalam pesan singkat itu dia menulikan bahwa suatu perusahaan memesan 15 kue tart berukuran besar untuk 4 bulan lagi, dan manager memintaku untuk berdiskusi tentang pesanan ini.

aku pun segera menuju toko kue, untuk berdiskusi dengan para karyawan di sana.

sesampainya di toko kue, aku segera menuju ruangan manager untuk menanyakan perihal pesanan tersebut.

"siapa yang pesan sebanyak itu thal?" tanyaku pada manager toko yang bernama Thalita tersebut

"suatu perusahaan bu, gimana? apa kita sanggup?"

"sanggup kalo kita nambah jumlah pekerja di sini, tapi apa itu mungkin? kita minimal butuh 3 koki untuk membuat satu kue besar dengan waktu singkat kan? sedangkan kita cuma punya 20 koki di sini"

"hmm tapi itu untuk empat bulan lagi bu, mungkin waktunya bakal cukup kalo kita buat dari sekarang"

"hahaha becanda kamu thal? kita ini bakal buat kue, kamu pikir dalam waktu empat bulan kue itu ga akan basi?"

"ah astaga! saya lupa bu ahaha maaf, jadi kita harus gimana sekarang"

"gimana kalo kita cari koki lagi untuk pesanan kali ini?"

"berarti sekitar dua puluh lima koki lagi?"

"gimana kalo dua belas? kita bisa buat kue dalam dua hari dengan dua koki untuk satu kue nya, dan sisa dua koki lagi untuk buat pesenan yang lain juga buat yang bakal di jual di toko?"

"jadi mereka bakal lembur?"

"ya, tapi kita bakal bayar mereka lebih, gimana?"

"saya setuju, tapi mereka minta design kue nya kita yang tentuin"

"saya yakin para koki nya bisa tentuin itu, jadi sekarang kita cuma perlu nambah alat alatnya sama bahannya?"

"kalo alat kayanya masih cukup banyak bu yang masih belum di pake di gudang, tapi kalo bahannya kayanya bakalan abis kalo kita pake buat pesenan yang ini, jadi ga cukup kalo sekalian untuk yang di jual di toko"

"ok, jadi sekarang kamu suruh beberapa karyawan untuk belanja bahan, dan kamu yang cari tambahan koki nya, atau kamu juga boleh minta bantu sama siapa aja, saya serahin sama kamu"

"siap bu"

-

setelah selesai membahas tentang pesanan itu, sekarang aku sedang berada di sebuah warung makan untuk  makan siang karna ini udah waktunya makan siang.

selesai makan siang aku segera bergegas ke apartemen ku karna aku ada janji dengan pasien ku setelah jam makan siang.

setelah sampai di gedung apartemenku, aku segera masuk dan mendapati pasien ku sudah menunggu ku di lobby, akunpun menghampirinya dan mengajak nya naik ke apartemen ku, ia terlihat kacau dengan matanya yang sembab, dan pandangannya yang kosong, ia terlihat cukup stres dengan masalah yang di hadapi nya.

saat berada di lift pun ia hanya menunduk dan sesekali meneteskan air mata, yang ku lakukan hanyalah mengusap lengannya dan memeluknya, karna ini bukanlah saat nya untuk menanyakan apa masaalahnya.

saat sudah sampai di apartemen ku, aku mengajaknya masuk ke ruangan yang ku jadikan perpustakaan pribadi, tempat biasanya para pasien berkonsultasi pada ku, begitu pun saat ini.

aku menyuguhkannya beberapa cemilan dan teh hangat, lalu mempersilahkannya untuk bercerita tentang masalah yang di hadapi nya saat ini.

ia mulai bercerita dengan di iringi air mata yang terus menetes dari matannya, aku mendengarkan dengan sabar sambil sesekali mengusap lengannya guna menenangkannya.

saat bercerita, ada beberapa kalimat nya yang tidak dapat ku pahami, ia seperti orang yang ngelantur, tapi aku memahami nya,, karna ia dalam keadaan stres.

saat ia selesai bercerita, aku pun mulai  memberikan saran saran penyelesaian terhadap masalahnya, dam meberikan kalimat kalimat motivasi untuknya.

saat ia merasa dirinya sudah cukup tenang, ia pun pamit untuk pulang pada ku, dan tentunya aku pun mempersilahkannya untuk pulang.

sepulangnya pasien ku,aku pun membereskan apartemen ku, pekerjaan yang setiap hari nya ku  lakukan di rumah,, mungkin kalian sudah mengerti, jadi tak perlu ku ceritakan lagi.



.

.

Tbc

***

halooo Afi balik lagi kan.. gak php kan..

hehe sorry kalo ga jelas dan banyak typo nya ya gaes, ok lanjut nanti sore ya.. tunggun yang aja ok? 

babay, see you..

Afi

Sweet PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang