Sebuah ikatan perasaan yg di latar belakangi oleh dua kehidupan yang berbeda
Jang wonyoung tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan bertemu untuk kedua kalinya kepada seseorang yang sangat ia kenal.
Tadinya ia adalah manusia biasa yang terlahir kem...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wonyoung terbangun dari tidurnya. Terlihat dia sedang mengatur nafas dan menyeka keringatnya yang sudah bercucuran hingga membasahi sebagian rambutnya.
Sepertinya Wonyoung baru saja mendapat mimipi buruk.
Wonyoung menjatuhkan pandangannya ke arah jam dinding hijaunya itu.
"setengah sembilan?! "pekiknya. Lalu dia terdiam sejenak, sambil tersenyum geli."ini kan hari minggu" gumamnya.
Setelah itu Wonyoung beranjak dari ranjangnya berniat mengambil segelas air minum, karena ia rasa tenggorokannya sudah sangat kering.
Tidak lupa dia membereskan tempat tidurnya terlebih dahulu.
Dia pun lari kecil ke lantai bawah.
Ketika ia sampai ke dapur ia tidak melihat ibunya. Hm biasanya ibunya selalu masak di dapur.
Ia lalu membuka lemari es nya berniat mengambil air yang dingin. Ia lalu menuangkan airnya ke dalam gelas.
Mimpiitulagi? Nggakbosenapaitumimpidateng ke guemulu. Dan... Tadiguemerasamelihatdirigue yang lain?
"Wonyoung airnya! "
Wonyoung tersadar ketika seseorang meneriakkinya, ia kembali menoleh ke gelasnya, ternyata airnya sudah kepenuhan karena lamunan Wonyoung.
" kamu kenapa yong? "ibunya menghampiri
Seteguk.. dua teguk.. tiga teguk..
Taak!
Wonyoung menaruh gelasnya lagi kencang sampai-sampai yang berada di sampingnya kaget.
Ia lalu menoleh lagi pada gelasnya yang tinggal seperempat air. Matanya menatap 'penuh pertanyaan' ke gelas itu.
Ibunya mengikuti arah pandang Wonyoung. Tapi bukannya mengerti dia malah semakin bingung.
Ibunya mengambil kedua bahu Wonyoung untuk menghadap dia. Wonyoung menatap ibunya dengan pandangan kosong.
"ada apa? "tanya ibunya lembut
IbuWonyoungbingung bu! Wonyoungharusjawabapa, WonyoungtadiliatdiriWonyoungjatuh ke dalam air yang dalam, jadilihat air di gelasituseperti...
" yong! Kenapa si kamu? "ibunya menggoncang bahunya Wonyoung.
Satu bulir air bening lolos dari matanya. Setetes dan seterusnya. Dia tidak bisa menjawab pertanyaan dari ibunya. Dengan menangis itu bisa menjawab pertanyaannya.