Happy reading❤️
Pagi yang cerah, secerah hati gadis ini. Pagi ini sebenarnya hari bersih-bersih Wonyoung. Ibu sama ayahnya sedang ada urusan di kantor sang ayah. Wonyoung kini sedang bahagia mendengar bahwa ayahnya di naikkan jabatannya sebagai manager di kantornya. Dan tentu saja ayahnya harus mengajak ibu Wonyoung untuk menyaksikan kenaikkan jabatan suaminya.
Karena hati Wonyoung sedang gembira, dia mau di suruh bersih-bersih rumah.
Wonyoung di beri secarik kertas oleh ibunya, yang mencatat apa saja yang harus Wonyoung lakukan.
"rapihin kamar udah, ngepel sama nyapu udah, cuci piring udah, cuci baju tinggal sedikit lagi udah, yang terakhir... Belanja ke supermarket"gumamnya sambil mencoret daftar perintah yang di tulis ibunya satu persatu dan menyisakan daftar yang belum di lakukannya.
Tinggal satu keranjang yang terisi baju kotor lagi yang harus di masukkan ke mesin cuci.
Sesekali Wonyoung menyeka keringatnya yang sudah bercucuran. Tentunya sambil menggerutu.
"ngerasa kayak nguli gue"gerutunya. "mending gue ngelap ban mobilnya hotman paris aja ya. sebulan di gaji 10 juta kek yang lagi viral itu tuh" sambungnya lagi.
Seperkian menit sudah berlalu. Kini tinggal belanja ke supermarket.
"mandi dulu biar seger"usainya setelah mencuci baju.
Setelah rapi dia langsung bergegas ke supermarket.
---
"jadi berapa mbak?"
"total seluruh belanja jumlahnya seratus dua puluh ribu mbak"kata penjaga kasirnya.
Wonyoung membuka dompetnya. Dan terkejut setelah mengitung uangnya. Dia hanya membawa uang delapan puluh ribu. Wonyoung panik kemudian dia mengingat sesuatu.
"mampus gue, uang yang di kasih ibu ketinggalan di meja tamu"paniknya.
"mbak, saya cuma bawa delapan puluh ribu aja, boleh nggak saya ambil dulu di rumah"pintanya kepada petugas kasir.
"tidak bisa mbak, barang harus segera di bayar"tolak petugas kasir.
"tapi mbak saya cepet kok ambil uangnya, ya mbak ya? Bisa kan"bujuk Wonyoung.
"tidak bisa mbak"kata petugas kasir.
"tap-"
"kurangnya empat puluh ya mbak"dengan cepat orang yang di sebelah Wonyoung memberikan dua lembar kertas berwarna hijau ke petugas kasir.
Orang itupun berbalik setelah membayar belanjaannya juga.
Wonyoung tidak sempat lihat siapa orang itu, karena sudah ada orang lain yang mengantri di sampingnya jadi terhalang.
Setelah menunggu petugas kasirnya memasukkan barang belanjaannya ke kantong plastik Wonyoung lanhsung berlari kecil untuk melihat orang itu.
Dia cukup berhutang budi. Karena jika saja belanjaannya tidak cepat ia belikan ibunya akan mengomel.
Wonyoung berhenti di parkiran mobil dan menemukan sosok yang tadi. Tatapannya seperti mengisyaratkan dia mengenal sosok yang membantunya tadi.
"mas"wonyoung menepuk pundak orang itu yang hendak masuk mobil.
Orang itu menengok.
"elo!?, ngapain di sini to?, lo kan vampir kok belanja? "
Orang yang di ketahui haruto itupun menatap gadis di depannya malas.
" bisa diem nggak?, lagian suka-suka gua mau belanja kek mau enggak"katanya ketus.
"lagi kenapa si lo? Pms ya"cibirnya.
Haruto tidak menjawab apa-apa.
"jangan dingin-dingin dong natapnya gue nggak suka tau"kata Wonyoung yang merasa risih ditatap haruto.
"jangan kayak dulu lagi, jangan suka lupa"pelan haruto.
Kok jadi alus ya, tadi sewot banget
"iya iya, btw thanks yang tadi, oiya nanti gue ganti uangnya" balasnya.
"nggak usah, lagian cuma empat puluh ribu"katanya buru-buru.
"sombong amat" cibirnya.
"lo naik apa kesini"tanya haruto
"naik gojek"jujurnya
"pulang sama gua mau nggak"ajaknya
"boleh deh, selagi gratis hehe"final Wonyoung.
---
Wonyoung membuka pintu mobil. Haruto pun ikut mengantar Wonyoung sampai ke pagar rumahnya.
" langsung masuk ya"perintah haruto.
"yaiyalah, kemana lagi kalo bukan masuk rumah"wonyoung terkekeh.
"yaudah kalo gitu gua cabut"
"eh thanks untuk kedua kali"
Haruto mengangguk. Dia pun berbalik.
"haruto!, anu.. Eum.. Itu.. Eum.. "
Alis haruto mengkerut. Bingung dengan tingkah Wonyoung
" apa si lo, nggak jelas"kata haruto, dia langsung masuk mobilnya.
"haruto! "
Yang di panggil pun membuka kaca mobilnya.
" apaan?, cepet ngomong nggak ada waktu gua, cepet"katanya tidak sabar.
"ih jangan galak-galak dong"katanya tidak terima. "gue.. Gue cuma pengen ngomong hati-hati di jalan, bye" Wonyoung langsung membuka pagarnya dan masuk dia tidak peduli dengan jawaban haruto.
Tanpa disadari seulas senyum terukir di bibir haruto. Walau Wonyoung bicara nya tadi cepat dan terdengar tidak berperasaan tetap ia merasa sangat senang telah di perhatikan.
Disisi lain seorang gadis itu merutuki dirinya yang terlihat gugup di depan laki-laki itu tadi.
"ibuuuuu Wonyoung maluuuuu"rengeknya memukul mukul bantal sofa.
---
"kok tadi lama banget, abis kemana? "tanya yeonjun.
" biasa"
"ACIEEE"sorak yeonjun merasa sudah paham arah bicaranya.
Hyunjin yang sedang bermain game online merasa terusik.
"woy berisik! "
" jun, kalem"
"ada apa sih ribut-ribut"Alice pun datang dengan membawa buku tebal yang terbuka dan memperlihatkan halaman 412.terlihat kutu buku nya.
"nggak, lupain aja"haruto tidak mau menanggapi, dia pun bergegas pergi ke ruangannya.
Yeonjun dan Alice saling tatap.
"jun, ada apa"Alice penasaran.
Yeonjun mengedikkan bahu. "baca aja pikiran gua"
Di susul yeonjun yang pergi meninggal Alice untuk pergi ke ruangannya juga.
Alice tertegun, lalu dia tersenyum simpul merasa 'sangat' mengetahui apa yang terjadi.
"AKHIRNYA! "teriak Alice.
" Alice congor lo bisa diem nggak! "pekik hyunjin yang merasa terusik untuk kedua kalinya.
" apasi lo sikil unggas"umpatnya. Lalu ia melanjutkan membacanya.
---
"pa, apa permainannya di mulai? "
" ya, permainan ini di mulai"
"Kamu harus bersabar Kemenangan akan berpihak di kamu. "
Tbc
Mysterious
![](https://img.wattpad.com/cover/165512469-288-k295625.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious
RandomSebuah ikatan perasaan yg di latar belakangi oleh dua kehidupan yang berbeda Jang wonyoung tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan bertemu untuk kedua kalinya kepada seseorang yang sangat ia kenal. Tadinya ia adalah manusia biasa yang terlahir kem...