Aku terlalu memaksa,
sampai tak dapat memahami rasa,
hidup memang penuh dengan paksa,
Dan berakhir dengan siksa.
***
Malamnya, seusai belajar Febrisya sedang mengutak-utik hpnya sambil rebahan di kasur. Febrisya mendapati nomor yang ia tak kenal, tengah menge-chat-nya.
Randi
Lu ngutil duit gue waktu di starbucks tadi ya?
Febrisya
Siapa ya?
Randi
Pura-pura gatau? Atau pura-pura bego?
Febrisya
Gue nggak ngambil tuh
Randi
Nggak usah boong lo. Gue liat tadi walo samar-samar
Febrisya
Paansih, sembarangan nuduh. Mata lo aja yang juling
'main nuduh-nuduh aja, orang gue menikmati makanan kok tadi.' Febrisya dalam batin.
Randi
Lo gak punya agama ya sampek harus nyuri duit orang?
Febrisya
Bukan gue. Bacot.
Randi
Awas lo waktu latian nanti
Febrisya tidak menjawab chat dari Randi lagi. Dan bagaimana bisa Randi mengetahui nomer Febrisya?
Padahal di starbucks Aldan juga ada diantara Febrisya dan Randi.
Febrisya membuang handphone nya asal ke kasur, ia tidak ingin memikirkannya berlebihan, dan memilih tidur agar besok saat upacara tidak terlambat.
----
Di hari senin tidak ada masalah apapun, Febrisya tidak terlambat, pembelajaran ia lakukan dengan taat, dan ia tak menemui Randi. Paling-paling Febrisya bertemu Randi saat Selasa atau Sabtu karena Febrisya satu ekskul dengan Randi.
Esoknya, Febrisya tiba di sekolah menjumpai Alia di parkiran.
"Ya" Ucap Febrisya, yang semula memunggungi Febrisya berubah membalik ke arah Febrisya.
"Paansih Sya, jan ngagetin deh. Tu liat Mamas gue barengan kan berangkat sama gue." ucap Alia dengan menyenggol-nyenggol tangan Febrisya.
"Gue tanya nih"
"Paansih, ganggu aja. Nanti, gue mau nikmati nih. Eh kan dia udah jalan,gue mau ngikutin di belakang dia. Bye." Alia kemudian berjalan agak terlalu cepat agar dapat melihati pujaannya dari belakang, dan meninggalkan Febrisya.
Febrisya hanya bisa menepuk tangan di dahinya
'temen gue oon banget sih'
Sesampainya di kelas, Febrisya tak menjumpai Alia, padahal Alia yang lebih dulu di kelas.
Febrisya menemui Arsy yang tengah berbicara pada Hasna.
"Sy" panggil Febrisya kini mendekat ke Arsy.
Arsy yang gelagapan menjawab seadanya.
"Maaf Sya, kemarin gue diajak Kak Nazril. Jadi ya gue tinggalin deh lo. Gimana ketemu cogan banyak gak lo kemarin?"
"Bodo. Sebel nih gue, mau tanya sama Alia. Alia belum dateng?" tanya Febrisya.
"Kayaknya gue tadi liat Alia deh, gue bingung sama tingkahnya. Pake acara ngumpet-ngumpet segala tadi." jelas Hasna
"Maksud lo?" Febrisya tidak mengerti apa yang Hasna ucapkan.
"Gini loh gue liat dia diantara gang kelas 11-12 nggak tahu setelah itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Replaceable
Novela JuvenilDisini aku seperti berperan antagonis. Padahal kau yang memulai lebih dulu. Rasa apa ini yang aku hadapi, intinya aku cemburu melihatmu dengan dia. Aku tahu kau milik dia. Aku tak ada niat sedikit pun merebutmu dari dia. Tetapi mengapa perilakumu s...
