The First Mission

526 92 1
                                    

Sinar mentari dengan perlahan menampakkan sinarnya dengan malu malu dari tahtanya. Menunjukkan bahwa sang surya sedang memulai tugasnya untuk membangunkan para makhluk hidup yang memang hidup di bawahnya. Disusul dengan kicauan burung burung yang seperti bersemangat menyambut yang surya dalam menjalani tugasnya tersebut. Tak lupa dengan angin yang berhembus pelan membawa hawa dingin khas pagi hari pada para makhluk yang memang terbiasa bangun pagi.

Di dalam sebuah goa, tepatnya salah satu kamar di goa persembunyian milik si sannin ular, terdapat seorang anak berumur sekitar 12-13 tahun yang sedang dengan santai membaca buku walau hanya di terangi sebuah lilin. Jika di perhatikan lebih teliti, anak tersebut sudah membaca lebih dari dua buku terlihat dari dua buah buku yang tergeletak di sebelahnya. Itu menunjukkan bahwa dia sudah terjaga bahkan sebelum sang mentari bangun dan menaiki singgasananya.

Anak yang kita tau sebagai Shinji tersebut sudah rapi memakai pakaian shinobi miliknya. Hampir selama dua jam Shinji tetap membaca buku SAINS yang dibelinya saat dia melihat lihat ke desa beberapa bulan yang lalu. Yang terdengar hanya suara coretan buku yang dilakukkan oleh Shinji.

'Wah, ternyata pengetahuan biologinya hampir sama seperti di duniaku sebelumnya. Walaupun tidak terlalu detail sih'pikir Shinji dengan terus menulis perbedaan dari buku SAINS yang dibeli di dunia elemental dengan buku pelajaran yang sempat dia bawa. Dia kembali berkutat dengan kedua buku itu hingga Kabuto mengetuk pintu kamarnya.

Tok Tok Tok

"Shinji kau masih didalam? " Mendengar suara Kabuto Shinji merapikan buku buku yang berserakan di tempat tidurnya.

"Ha'i, Matte kudasai" Lalu Shinji membuka pintu kamarnya.

"Nani? "

"Ah ie, aku hanya mau bilang Orochimaru-sama memintamu untuk bertemu denganya di ruanganya" Shinji hanya menaikkan sebelah alisnya saat mendengar itu.

"Memangnya ada perlu apa Orochimaru-san denganku"

Shinji melihat Kabuto curiga saat dia melihat kacamata yang dikenakan Kabuto berkilat mencurigakan. Namun dia menghiraukanya saat dia tau akan mengetahuinya cepat atau lambat.

"Saa na, baiklah Orochimaru-sama berada di lab biasa"

"Wakatta, aku akan kesana"

"Kalau begitu aku akan memanggil Sasuke. Oh iya, kau tidak mau sarapan? "

"Ie, "

"Baiklah"

Shinji hanya memerhatikan Kabuto yang perlahan menghilang di hadapanya dengan pandangan aneh. Walaupun Shinji tidak mengetahui bagaimana secara detail alur cerita Naruto, setidaknya dia tau garis besar manga tersebut hanya dengan membaca manga Naruto milik Kouri yang tertinggal di tasnya. Ental Vol. Yang keberapa memang, tapi Shinji tau jika Kabuto bukanlah orang yang paling baik yang menjadi asisten setia Orochimaru hingga akhir.
Dilihat dari sikapnya, Kabuto adalah tipe orang yang menusuk dari belakang. Itu yang terlintas di pikiran Shinji.

"Tch, i wish i woke up from this nightmare. It was just so complicated, i hate this" gumam Shinji dengan mengusap mukanya dengan telapak tangan setelah melihat Kabuto yang menghilang di koridor goa. Lalu Shinji memilih untuk memasuki kamarnya untuk bersiap-siap.

Sedangkan di kamar yang lain,yang sama sama di terangi oleh temaram lilin terdapat Sasuke dengan posisi duduk di kasurnya bersandar di dinding goa dan tangan kananya yang berada di atas lutut. Sasuke duduk terdiam dengan pandangan kosong yang mengarah ke dinding goa yang berada di depanya. Entah kenapa perkataan anak yang bernama Shinji kemarin kembali terngiang di kepalanya.

Unknown Fate  (Naruto Fanfic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang