Training and Sasuke

795 99 5
                                    

Aku mengedarkan panadanganku kesekitarku, aku tidak tau dimana aku. Disekelilingku hanya ada padang rumput yang luas, dan aku sedang berdiri di bawah satu satunya pohon yang berada disini.

Aku menengok kesana kemari untuk mencari seseorang agar aku tau dimana aku berada. Tapi, hasilnya nihil, aku tidak menemukan siapapun. Di sepanjang mata memandang hanya ada padang rumput yang luas yang ditumbuhi beberapa bunga warna warni. Lelah karena tidak menemukan seorangpun aku memilih untuk duduk bersandar di pohon ini.

Aku masih memakai pakaian yang tadi, celana training, kaos berwarna biru, dan kemeja Gakuran yang bertuliskan Seiyuu gakuen yang tidak aku kancingkan masih melekat ditubuhku. Selama beberapa menit aku hanya memandangi padang rumput yang ada di depanku, sampai sebuah suara membuyarkan fokusku.
 
"Sochi" aku menolehkan pandanganku ke sumber suara.

Disana aku melihat seorang laki laki, berambut coklat pendek dan memakai kimono putih yang sedang berdiri menghadaplu dengan tersenyum.

'S-sochi? Maksudnya itu aku? '

aku hanya memandangnya saat aku melihatnya mendekatiku. Anehnya aku tidak takut bahkan curiga dengan orang itu.

  "ne kau sudah besar" aku hanya melihatnya tanpa berkedip saat dia mengusap rambutku dan mendudukkan dirinya di sebelahku.

  "maafkan kami ne. Kau jadi harus seperti ini" orang itu masih melanjutkan perkataanya.

  "kau sangat mirip dengan Aniki" kali ini dia, memandangku dengan raut wajah bersalah dan rindu yang sangat kentara. Dia juga mengusap pipiku. Sedangkan aku masih saja memandangnya tanpa berkedip, berkatapun tidak.

  "Tentu saja dia mirip denganku. Aku ayahnya" pernyataan yang tiba tiba itu membuatku tersentak dan dengan reflek menolehkan kepalaku ke asal suara.

Sekarang tepat di sebelahku terdapat seorang laki laki berambut hitam panjang, memiliki pandangan mata yang tajam -walaupun saat ini dia menatapku dengan pandangan yang lembut dan senyum kecil di bibirnya-dan kimono yang mirip seperti laki laki yang duduk disisi lainku. Satu lagi, tadi dia mengatakan ayahku?

  "Kau sudah besar Shinji" belum sempat aku menghilangkan keterkejutanku saat menyadari pernyataan tadi, aku kembali di kejutkan dengan mereka yang ternyata mengetahui namaku.

  "K-kalian tau namaku? " yang hanya desiran angin yang menjawabnya. Aku hanya memperhatikan mereka saling melempar candaan satu sama lain dan sesekali melirikku dengan senyuman hangat mereka.

  'S-sebenarnya siapa kalian dan apa maksud dengan pernyataan orang yang berambut panjang tadi'

Aku mengerjapkan mataku saat kesadaranku kembali kedalam diriku. Selama beberapa menit aku hanya berbaring dengan menghadap langit langit sambil kembali mengingat ingat mimpiku tadi. Memang seperti mimpi kebanyakan, setelah terbangun aku akan sedikit melupakan itu.

'Sebenarnya mereka itu siapa, dan kenapa mereka seperti mengenalku'

"Shinji, kau sudah bangun? " suara Kabuto membangunkanku dari lamunanku. Dengan malas aku menjawab pertanyaanya tanpa membuka pintu.

"Ya, aku sudah bangun" nada serak khas orang bangun tidurlah yang keluar dari mulutku.

"Baguslah, hari ini aku akan langsung melatihmu. Jadi, bersiap siaplah"

"Ha'i, beri aku 10 menit aku akan keluar" kataku masih dengan malas aku mempersiapkan diriku.

Masih dengan celana training hitam, kaos polos biru tua, lalu gakuranku yang tidak dikancingkan. Untung saja waktu itu aku membawa beberapa pakaian karena kukira akan ada pelajaran OR dan yah begitulah. Aku selalu membawa pakaian ganti. Aku lalu memakai Sneaker abu abu milikku. Saat aku baru saja membuka pintuku, aku dikejutkan dengan Kabuto yang ternyata menungguku di depan pintu.

Unknown Fate  (Naruto Fanfic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang