Sudah beberapa hari setelah team hebbi terbentuk, dan selama itu Team Hebi hanya berjalan. Paling berhentinya saat akan tidur ataupun bersih bersih. Istirahatpun hanya beberapa menit.
Selama perjalanan, Shinji hanya memperhatikan apa saja yang ada di sekitarnya. Melihat pemandangan apapun yang belum dia lihat sebelumnya. Saat Shinji sedang memperhatikan sekitarnya, dia melihat sebuah pohon apel yang buahnya banyak yang sudah matang.
Dengan melirik kearah keempat teman seperjalananya, Shinji memutar tubuhnya untuk mengambil beberapa apel yang ada. Hanya sebentar, karena dia kembali dengan menggunakan teleport sedangkan ketiga orang di depanya sama sekali tidak menyadari jika dia sempat menghilang tadi.
Sedangkan Juugo, dia berada tepat di samping Shinji dan dia hanya menatapnya heran saat dia tiba-tiba muncul di samping. Juugo sadar jika itu bukanlah teknik ninja.
Melihat Juugo yang masih melihatnya, Shinji mengulurkan tanganya yang berisi sebuah apel dengan melihat tepat di mata Juugo.
"You want one? " Juugo dengan sidikit ragu menerima apel itu. Walaupun dia berbicara dengan kata-kata yang dia tidak tau, setidaknya dia tau apa yang Shinji ingin katakan.
"Arigatou" Shinji hanya menganggukan kepalanya dengan raut wajah yang entah kenapa datar, seperti meniru Sasuke yang berada paling depan.
Lalu Shinji mengalihkan pandanganya kearah burung burung kecil yang ada di sekeliling Juugo.
'Dia,, bisa berbicara dengan burung? Enaknya,, ' pikir Shinji dengan melihat salah satu burung yang bertengger di tangan Juugo dan sedang berbicara dengan Juugo.Shinji bukanya tidak menyadari jika selama Perjalanan, lebih tepatnya sejak dia bergabung dengan tim ini, Karin dan Suigetsu selalu melihat kearahnya. Sangat menyadari malah. Dengan pikiran mereka, terutama Karin yang terlalu berisik memikirkan tentang Shinji. Mereka seperti ingin mencari sesuatu tentang dirinya.
'Entah berita apa yang mereka dengar tentangku' pikir Shinji dengan menatap kesekelilingnya.
Bukan apa apa, Shinji hanya sedikit tidak suka dengan kedua pikiran orang itu, seperti 'Itu benar Shinji yang dikatakan Tuan Orochimaru' atau 'apa benar dia benar benar kuat sehingga tuan Orochimaru membuatnya menjadi tangan kananya' atau 'dia kelihatan seperti anak kecil' dan yang lebih parah ' dia kelihatan lemah' .
Shinji hanya bisa menghela nafas saat mendengar pikiran pikoran mereka. Namun, diantara pikiran mereka berdua yang dirasa Shinji semakin kesini semakin ngawur, ada satu pernyataan yang sedang membicarakan tentang Chakranya.
'Anak yang bernama Shinji itu memiliki Chakra yang aneh. Chakra yang dimilikinya sama seperti Sasuke-Kun. Tidak! Miliknya lebih gelap dan dingin. Tapi ada yang tidak aku mengerti dari Chakranya. Sesuatu yang mengerikan- tidak bukan itu. Sesuatu yang benar benar aku tidak mengerti. Dan juga Chakra yang dimilikinya dikelilingi cahaya. Tidak hanya sangat terang namun juga hangat' selama pelaku -Karin, masih berkutat dengan pikiranya yang hanya berputar tentang Chakra Shinji, Karin tidak menyadari jika Shinji juga melihat kearahnya. Lebih tepatnya Shinji ikut mendengarkan apa yang dia pikirkan tentang Chakra yang katanya dingin dan gelap itu.
Saat Karin keluar dari lamunanya, Karin tersentak saat pandanganya bertemu dengan kelereng hitam yang sama dengan orang yang menjadi pemimpinya.
"N-Nani? " tanya Karin dengan sedikit ragu dan perasaan yang tidak nyaman.
Jelas saja jika orang yang beberapa menit lalu ada di pikiranmu lalu orang tersebut menatapmu dengan pandangan yang tidak dapat diartikan. Seperti dia tau apa yang ada dipikiranya. Padahal dia -Karin- tidak memikirkan hal yang buruk tentangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown Fate (Naruto Fanfic)
Fanfiction[SLOW UPDATE] Shinji, seorang remaja berumur 12 tahun yang memiliki kelainan aseksual dengan tiba tiba dikirim ke tempat asalnya berada, yaitu di negara elemental. Dia yang tidak tau apapun tentang itu merasa bingung karena diapun adalah seorang ind...