Dalam diam, Shinji dengan hati hati berjalan mengikuti Sasuke. Tidak tanggung tanggung dia dalam memberi jarak agar tidak di ketahui oleh Sasuke.
Shinji sadar, walaupun kemampuan ninjanya sudah hampir seperti seorang jounin namun dia masihlah baru dalam dunia Shinobi ini. Shinji juga sadar, dalam dunia shinobi tidak hanya kemampuan saja yang harus bagus tetapi juga pengalaman dalam lapangan.
Sedangkan Shinji, menjadi Shinobi pun dia masihlah baru. Jika di hitung hitung masih sekitar enam bulan dia benar benar menguasai teknik teknik Shinobi. Jadi, agar tidak membuka kemungkinan jika Sasuke mengetahui jika dia mengikutinya, Shinji memberikan jarak sekitar hampir seratus meter dari tempat sasuke berjalan. Itupun dengan mengandalkan telekinesis agar dirinya tidak menyentuh tanah dan dengan menekan chakranya setipis yang dia bisa.
Tidak hanya itu, telepati miliknya juga selalu siaga dengan selalu mendengarkan apa yang ada dipikiran Sasuke. Sedangkan anggota tim yang lain, Shinji melihat mereka sedang memperlambat ninja Konoha yang akan menyusul Sasuke.
Setelah sampai di sebuah bangunan yang sepertinya sudah tidak terpakai dan berada di atas bukit -sepertinya peninggalan Uchiha,terbukti dengan adanya lambang clan Uchiha- Shinji memilih untuk menunggu di luar. Dengan mencari pohon yang agak tinggi yang berada di luar rumah tersebut, Shinji menyamankan posisi di dahan yang sedang didudukinya.
Dalam diam, Shinji mengerutkan keningnya saat mendengarkan mereka yang tidak bergerak seinchipun sudah ada dihadapan satu sama lain. Saat Shinji memperhatikan -lebih tepatnya mendengarkan- mereka ,Shinji baru menyadari jika Chakra yang ada di tubuh sasuke tidak teratur dan seperti ada yang mengganggu aliran chakranya.
"Ah, Genjutsu rupanya" gumam Shinji saat sudah menemukan alasan mereka yang tidak bergerak.
"Itachi hebat juga. Dalam keadaanya yang hampir pada dalam masa hidupnya, dia masih bisa menyeret Sasuke kedalam genjutsunya tanpa Sasuke sadari"
Hampir lima belas menit Shinji duduk menunggu untuk mereka melakukkan pertarungan yang selanjutnya dan selama lima belas menit itu juga mereka todak bergerak satu inchi pun membuat Shinji kadang kadang mengalihkan fokusnya kearah yang lain. Kemana? Tentu saja ke arah makhluk putih yang menggantung di langit langit ruangan dimana kedua kakak beradik itu sedang bertarung.
Kadang Shinji berpikir jika kekuatan Zetsu itu tidak ada bedanya dengan cicak yang bisa menempel dan muncul di mana saja. Ok lupakan soal itu karena saat pikiran pikiran aneh melintas dipikiran Shinji ,itu akan membuatnya kehilangan fokus dan melewatkan beberapa informasi yang mungkin akan dibutuhkan di masa depan.
'Oh ya, bukankah nanti Itachi akan mati? Kasihan, agar tubuhnya dan matanya tidak dimanfaatkan diapakan?' Kening Shinji mengkerut saat pikiranya melayang kearah nasib Itachi yang seorang pahlawan dianggap musuh itu. Baru saja dia ingin menyusun beberapa taktik untuk membodohi musuh-
"Tapi tunggu bukanya nanti akhirnya Sasuke juga tau tentang kebenaranya. Demo na, kan karena ini juga Sasuke di manfaatkan Tobi anak baik ke arah yang lebih gelap. Haruskah aku mengatakan yang sesungguhnya? "
DUARR
"Shit!F*ck!Assh*le!"
karena terlalu tenggelam dengan pemikiran yang salah pada waktu yang tidak tepat, Shinji terkejut dan hampir terjungkal dari dahan yang sedang dia tumpangi.
Saat pandangan Shinji beralih ke tempat ledakan, disana sudah ada Itachi yang berada di dalam Susano'onya dan dihadapanya Sasuke dengan Ular putih milik Orochimaru. Merasa jika dia sudah melewatkan banyak hal, Shinji memilih untuk kembali fokus ke pertarungan yang ada di depanya dulu.
"Yes, lets step it aside for a while" gumam Shinji.
"Chotto Matte, sepertinya aku melupakan sesuatu? Tapi apa? " Shinji mengerutkan keningnya saat dia tidak mengingat sesuatu hal yang penting. Tapi dia tersentak saat merasakan sebuah Chakra yang menuju kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown Fate (Naruto Fanfic)
Fanfiction[SLOW UPDATE] Shinji, seorang remaja berumur 12 tahun yang memiliki kelainan aseksual dengan tiba tiba dikirim ke tempat asalnya berada, yaitu di negara elemental. Dia yang tidak tau apapun tentang itu merasa bingung karena diapun adalah seorang ind...