Tuk
Itachi dengan raut tenang meletakkan dua jarinya kearah kening Sasuke.
"Yurusei Sasuke, Mata Kondo na"
"Itte" Aku hanya melihat perubahan wajah Sasuke dari bahagia menjadi kesal.
Melihat tekad dimatanya, Sasuke mengangkat kedua tanganya yang berisi kunai dan menghadap ke sasaran yang ada di depanya.
"Oi oi dia tidak akan melakukkan itukan? "
"Hei, Jangan nekat" tanpa memperdulikan perkataan Itachi, Sasuke tetap berlari untuk melempar kunai di tanganya dan-
BRUK
-- -- --I need to remind you that naruto not Mine but it Masashi Kishimoto-san
-- -- --
Aku hanya memperhatikan dengan aneh Sasuke kecil yang sedang digendong oleh Itachi. Aku tau saat kecil dia itu seperti kebanyakan anak lainya, tapi aku tidak mengira Sasuke kecil juga ceroboh. Dalam diam aku hanya memperhatikan kedua pasangan kakak beradik di depanku.Kenapa aku tidak kembali sadar saja? Jawabanya aku tidak bisa, dan terpaksa aku mengikuti alur memory mereka. Lamunanku terpecahkan saat Sasuke yang berada di punggung Itachi tertawa. Sekali lagi aku hanya memandang aneh Sasuke, mana ada anak yang kakinya terkilir bukanya menangis kesakitan tetapi tertawa.
"Bagaimana bisa seseorang yang terkilir mata kakinya masih bisa tertawa?-" haha terimakasih Itachi-san karena sudah mengatakan apa yang baru saja aku pikirkan. Ternyata kita sependapat dengan anak aneh yang berada di punggungmu itu. Aku hanya berharap saat aku sadar yang bersangkutan tidak tau aku pernah mengatainya anak aneh, walau hanya di memori Itachi.
"Apa karena aku menggendongmu? " mendegar itu aku hanya bisa mengerutkan keningku dan berkomentar dengan lirih "The almighty Sasuke Uchiha ternyata seorang Brocom"
"Jikan yo. Aku hanya merasa gembira karena besok aku akan memulai akademi. Mungkin sekarang aku bisa sedikit menyusul ketertinggalan darimu" Ok. Salahku. Tidak semuanya salah juga jika aku menyebut Sasuke itu Brocon.
Tapi terlepas dari perkataan Sasuke yang kelewat ceria, aku melihat raut wajah Itachi yang menunjukka perubahan. Itupun hanya sesaat karena Sasuke yang kembali mengalihkan perhatian Itachi dari apapun itu yang ada di pikiranya.
Dengan tanpa tanda apapun pemandangan dua kakak beradik yang aku ikuti dari samping menghilang dan pandanganku dengan sesaat menghitam.
Kupikir ini sudah selesai dan aku akan kembali ke tubuhku. Ternyata dugaanku salah. Setelah indra penglihat milikku menemukan cahaya, aku menyadari bahwa aku masih di memory Itachi.
Saat ini aku melihat Itachi yang sedang berlutut di depan anbu bertopeng -yang aku tidak tau bentuk binatang apa itu-. Saat kulihat di sekitar juga hanya ada mereka berdua di tempat yang kekurangan cahaya itu.
"Jika tidak,,,, maka kami yang akan bertindak sebagai gantinya" Hold on. Wait a sec. Chotto matte. Sepertinya aku melewatkan sesuatu. Aku tidak tau apa yang sedang mereka bicarakan tadi. Atau memang memorinya yang memang dimulai dari sini?
"Jangan! Kumohon tunggulah sebentar"
"Itu, aku akan memperlambat pergerakkan kita,,,, situasinya sekarang sangat genting! "
"Wakatte imasu,,, aku akan membereskan ini dengan tanganku sendiri" aku hanya bisa terdiam melihat percakapan kedua orang itu yang sama sekali tidak aku mengerti. Kenapa tidak baca saja pikiranya? Karena jika itu aku sedang memasuki sebuah memori aku tidak bisa menggunakan kemampuanku yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown Fate (Naruto Fanfic)
Fanfiction[SLOW UPDATE] Shinji, seorang remaja berumur 12 tahun yang memiliki kelainan aseksual dengan tiba tiba dikirim ke tempat asalnya berada, yaitu di negara elemental. Dia yang tidak tau apapun tentang itu merasa bingung karena diapun adalah seorang ind...