Konoha-Nin

561 71 11
                                    

Dalam rimbunya pohon pohon yang ada di dalam hutan, aku berjalan dengan perlahan sambil menikmati udara yang jauh dari populasi atau asap kendaraan yang pastinya ada di tempatku sebelum aku dikirim kesini.

Diiringi dengan hembusan angin yang menerbangkan daun daun, aku berjalan menuju ke desa terdekat. Aku berencana untuk mencari beberapa buku di desa tersebut.

Sesampainya di desa, aku berjalan dengan sedikit pelan untuk mencari penginapan. Pemandangan yang tersaji di setiap desa tersebut membuatku sedikit merindukkan dimensiku yang dulu. Orang yang bercengkerama, orang tua yang menggandeng anaknya, orang yang saling tawar menawar harga barang, dan keluarga yang tertawa bersama. Pemandangan menyenangkan tanpa harus mengingat jika diluar sana ada orang yang harus membunuh hanya untuk uang ataupun karena misi.

Sepertinya desa ini, desa yang tanpa adanya campur tangan para shinobi. Hanya untuk menginap mungkin iya, tapi jika dilihat lebih teliti orang orang disini tidak ada yang seperti seorang shinobi. Hampir lima belas menit aku menikmati panorama sosial yang ada di desa ini sebelum akhirnya aku menemukan penginapan yang cukup murah.

Setelah aku Check in dan mendapat kunci kamar, tanpa menunggu lama aku langsung menuju kamar untuk dua malamku tersebut.

"Ha~h" aku membuang nafas panjang saat punggungku bersentuhan dengan kasur empuk penginapan. Jangan salahkan aku, sejak aku sampai di elemental nation ini aku hanya tidur di kasur keras di persembunyian milik Orochimaru.

Bukanya tidak bersyukur, hanya saja aku juga ingin sesekali menyenangkan diri sendiri. Merasakan kenyaman berbaring dengan memejamkan mata, dengan perlahan kegelapan menghilangkan kesadaranku dan akupun tertidur.

Skip

Pagi selanjutnya datang dengan cepat. Itu yang aku rasakan saat sinar matahari menerpa wajahku. Dengan malas aku membuka mataku dan menatap langit langit kamar.

Sebenarnya aku sedikit lupa kapan aku tertidur kemarin. Tapi yasudahlah. Dengan sedikit menyeret tubuhku, aku menyiapkan bajuku dan bersiap untuk mandi. Aku tidak tau denganmu, tapi aku lebih memilih untuk menggunakan kamar mandi biasa daripada onsen. Aku tidak peduli dengan orang orang jepang yang menyukai onsen dengan teramat sangat.

Bukan karena aku yang memang mengidap syndrom langka ,karena itu tidak berpengaruh kepada fisikku. Oke sebenarnya sedikit, karena dadakku tidak se -reader kumohon lupakan kalimat tadi.

Hanya saja aku bukan orang yang suka dengan seenaknya tubuhku dilihat oleh orang lain.
Walaupun sama sama perempuan. Nah, itu dia masalahnya karena aku adalah seseorang yang memiliki syndrom langka yang tidak pasti, aku tidak tenang jika tubuhku dilihat oleh orang lain.

Mungkin iya tubuh fisikku adalah seorang perempuan tapi walau bagaimanapun kromosomku adalah XXY. Sehingga ada bagian diriku yang menganggap aku seperti laki laki.

(oke aku tau ini makin melenceng dari ajaran biologi. Tapi ini fanfic milikku so deal with it) .

Setelah menyelesaikan mandiku, aku memakai celana katun biru tua lalu kaos panjang hitam dengan gakuranku yang tidak aku masukkan kancingnya. Overall, aku terlihat seperti warga biasa. Walaupun selera fashionku sedikit aneh dari mereka.

Mau bagaimana lagi, aku adalah anak yang dibesarkan di dunia modern penuh teknologi, bukan anak yang dibesarkan di lingkungan penuh dengan shinobi.

Sesudahnya aku memakai sneaker milikku -yang ngomong ngomong aku menyimpan itu semua di segel penyimpanan yang aku curi dari Orochimaru- bermaksud untuk membeli buku yang belum aku punya. Tentang SAINS tentunya.

Unknown Fate  (Naruto Fanfic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang