"Dalam Teori Terpaan Gaya Hidup, Hindelang, Gottfredson, dan Garofalo menjelaskan mengenai bagaimana antara satu kelompok sosial dengan kelompok sosial lainnya memiliki perbedaan dalam risiko untuk menjadi korban kejahatan akibat perbedaan gaya hidup dari status sosial yang dimiliki.
Dan berdasarkan hal itu saya ingin kalian semua membuat satu makalah soal perbedaan gaya hidup dari status yang dimiliki serta risiko kejahatan yang mungkin terjadi.
Batas waktu pengerjaan 3 hari. Tugas dikumpulkan secara kolektif ke masing-masing penanggung jawab kelas.
Dan sekian kuliah hari ini."
Jung Jaehyun, mahasiswa FISIP Departemen Kriminologi baru saja selesai mengikuti kegiatan perkuliahan mata kuliah Viktimologi.Seharusnya mata kuliah tersebut diadakan besok pagi jam sepuluh, namun dikarenakan harus pergi ke luar negeri untuk mengikuti konferensi internasional, dosen Viktimologi memajukan kegiatan perkuliahan menjadi malam ini sehabis maghrib dan baru selesai jam sembilan ini.
"Langsung balik?" Tanya Mingyu pada Jaehyun yang diangguki oleh Jaehyun.
Kim Mingyu adalah salah satu teman satu kelas Jaehyun.
"Mau bareng nggak?" Ajak Mingyu.
Mobil Jaehyun masuk bengkel pagi ini. Dan itu membuatnya harus menggunakan angkutan umum sejak tadi pagi.
"Nggak usah, kita kan beda arah. Lagian gua mau ke rumah temen gua dulu." Tolak Jaehyun secara halus."Oh, ya udah. Gua duluan!"
"Oke."
Jaehyun mempercepat langkahnya menuju salah satu halte bus kampusnya. Biasanya paling malam bus berhenti beroperasi jam sepuluh malam, dan ini masih jam sembilan, jadi seharusnya masih ada bus kampus yang lewat.Sambil menunggu, Jaehyun mengeluarkan ponselnya. Ingin memberitahu teman yang sedang menunggunya bahwa dia mungkin akan datang sedikit terlambat.
Jaehyun: otw teh, agak telat tapiTeh Ayi: udah kelar kuliahnya?
Teh Ayi: kemaleman nggak kalau ke sini?Jaehyun: engga kok
Jaehyun: besok nggak ada kelas pagi iniTeh Ayi: oh ya udah
Teh Ayi: tiati ya JaeJaehyun: iya teh
Jaehyun memasukkan ponsel ke dalam saku kemejanya. Bersamaan dengan itu satu bus berwarna abu-abu datang dan berhenti tepat di hadapannya.Tanpa menunggu lama, Jaehyun langsung masuk ke dalam kendaraan tersebut.
Kosong.
Tak ada satupun penumpang lainnya kecuali dirinya dan sopir yang berada di kursi depan.
Wajar saja.
Ini sudah malam dan kelas terakhir di fakultasnya adalah kelas yang dia hadiri tadi.
Jaehyun mengambil tempat duduk di kursi barisan ketiga dekat jendela.
Hari ini kegiatannya sangat padat dari pagi sampai malam begini. Sebenarnya Jaehyun ingin langsung pulang malam ini, namun ia punya urusan penting dengan Xuan Yi mengenai permasalahan penemuan empat mayat yang ditemukan di dekat Danau di Gedung Fakultas Perkebunan yang lama.
Xuan Yi mempunyai pertanyaan yang sudah Jaehyun temukan jawabannya. Tidak ingin memberitahukannya lewat media komunikasi, Jaehyun ingin langsung bertatap muka dengan Xuan Yi dan membahas masalah tersebut lebih jauh.
Jujur, Jaehyun cukup penasaran dengan masalah yang tengah diselidiki oleh Xuan Yi, kakak kelasnya di SMAnya dulu yang kini juga menjadi kakak tingkatnya di jurusan yang berbeda.