Sebagai seorang mahasiswa dari Fakultas Ilmu Olahraga, Dong Sicheng, atau yang lebih dikenal dengan nama Winwin, sering kali melakukan olahraga pagi di lapangan sepak bola yang tersedia di area fakultasnya.
Langit masih gelap, matahari belum terbit terlalu tinggi dan udara dingin masih sangat terasa sekarang. Baru sedikit orang yang datang ke area kampus UBR. Bahkan mungkin Winwin adalah mahasiswa pertama yang datang.
Biasanya ia lari pagi bersama Yugyeom, teman satu jurusannya. Tapi hari ini, dikarenakan Yugyeom kurang enak badan, terpaksa Winwin melakukan olahraga rutinnya hanya seorang diri.
Sebelumnya, ia melakukan pemanasan dengan cara berlari santai dari tempat tinggalnya menuju kampus yang berjarak kurang lebih 500 meter. Dimana langsung dilanjutkan dengan lari mengelilingi lapangan sepak bola sebanyak 5 kali.
Hal itu Winwin lakukan setiap pagi untuk menjaga kebugaran tubuhnya.
Dua putaran telah Winwin tempuh, di tengah asyiknya ia berlari untuk putaran yang ketiga, samar-samar Winwin mendengar suara langkah lain dari arah belakang tubuhnya.
Ini masih jam setengah 6 pagi. Dan seingat Winwin, yang terbiasa lari pagi seperti dirinya ini hanya Yugyeom. Itupun selalu bersama dirinya. Winwin tak pernah melihat seorangpun yang melakukan hal yang ia dan Yugyeom biasa lakukan.
Dalam hati Winwin bertanya-tanya siapa orang yang turut berlari pagi sepertinya kali ini.
Pendengaran Winwin cukup tajam. Dan Winwin bisa merasakan bahwa langkah yang didengarnya semakin terdengar jelas.
Seperti... kini langkah tersebut terdengar tepat di belakangnya.
Bermaksud memenuhi rasa penasarannya, Winwin memutuskan untuk menoleh ke belakang. Namun...
SEEEEEEET!
Winwin dikejutkan dengan kilatan angin yang menerpa wajahnya ketika ia hendak menoleh ke belakang. Sesuatu baru saja melesat tepat di depan wajahnya. Dimana dalam sepersekian detik sudah berada jauh di depan Winwin dan
POOF!
menghilang.
Winwin langsung menoleh ke arah belakang. Dan seperti dugaannya, tidak ada apapun di sana. Suara langkah tadi juga tidak terdengar lagi.Berbagai dugaan terlintas di benak Winwin sekarang. Jantungnya berpacu makin cepat ketika dugaan terburuk terpikir olehnya.
"Kayaknya mending gua mandi sekarang deh." Ucap Winwin dan langsung membelokan langkahnya menuju gedung fakultasnya. Menuju kamar mandi. Salah satu fasilitas yang memang disediakan untuk para mahasiswa Fakultas Ilmu Olahraga untuk mandi selesai kegiatan praktek mereka.
👻👻👻
Di Fakultas Ilmu Olahraga, ada satu mitos yang berkembang mengenai kamar mandi mereka. Entah mitos seperti ini memang ada di setiap kamar mandi atau tidak, yang pasti di Fakultas Ilmu Olahraga ini, mitos tersebut sangat dipercaya oleh hampir semua mahasiswanya.
Termasuk oleh Winwin.
Winwin bukan tipikal orang yang suka melanggar sesuatu hanya untuk membuktikan kebenaran. Meski itu hanya sekedar kebenaran mitos.
Jadi meski kadang tidak terlalu percaya, Winwin lebih memilih mengikuti aturan main yang berkembang.
Dan salah satu mitos tersebut adalah sebuah larangan untuk melihat ke atas ketika kalian merasa ada sebuah tangan yang menyentuh bahu atau kepala kalian. Dimana kalau hal itu dilanggar, akan berakibat pada sebuah pemandangan sesosok mayat perempuan yang tergantung tepat di atas kepala.
Saat ini Winwin berada di kamar mandi seorang diri, dimana ia baru saja membersihkan diri setelah sebelumnya bermandikan keringat karena kegiatan olahraga paginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
myth: nct127 ✅
Fiksi Penggemarada beberapa mitos di kampus mereka, salah satunya...