"Jangan terbunuh. Seenggaknya sampai tanggal ulang tahun UBR lewat."
Seminggu sudah berlalu, tapi kata-kata yang diucapkan Siwon pada waktu itu, tidak bisa Haechan lupakan sama sekali.
Dan hal tersebut membuatnya berubah menjadi sosok yang mudah menjadi takut dan penuh rasa curiga.
"Jangan terbunuh katanya, pfft!"
Haechan menghela napas pendek. Dilihatnya kalender meja yang terdapat di hadapannya saat ini. Sebuah tanggal yang ia lingkari menggunakan tinta merah jatuh tepat pada hari ini.Hari peringatan ulang tahun UBR kebanggaannya.
Dimana di hari ini pula Haechan memutuskan untuk tidak datang. Ia lebih sayang nyawanya.
Namun ia tak mengatakannya pada dosen yang menjadi panitia acara tertutup tersebut karena takut akan ada orang lain yang ditunjuk untuk menggantikannya. Haechan tidak mau ada temannya yang celaka hanya karena ia ingin menghindari mitos tersebut dan menyelamatkan nyawanya sendiri.
Toh, lagipula perwakilan dari fakultas lain juga tidak akan datang, kan? Sampai saat ini status mereka masih belum diketahui. Mereka masih hilang.
"Apa fakultas lain nunjuk mahasiswa pengganti?" Tanya Haechan lagi pada dirinya sendiri.
"Gua harus cari tahu!"
👻👻👻
"Gimana? Diangkat?" Tanya Xuan Yi pada Taeyong yang tengah menghubungi ketua panitia acara peringatan ulang tahun kampus mereka.
Taeyong menggelengkan kepalanya. "Enggak. Lagi sibuk kali ya?" Tanyanya sembari mematikan sambungannya.
Xuan Yi melipat kedua tangannya di dada. Lalu menatap Jaehyun dan Taeyong yang berada di depannya secara bergantian.
"Pokoknya apapun yang terjadi kalian berdua nggak boleh dateng ke acara itu!"
"Iya, iya, bawel banget dah." Ucap Taeyong sembari mengacak-acak rambut saudari perempuannya yang tengah mengerutkan keningnya tersebut.
"Bang, Teh! Kata temen gua barusan, ada beberapa mahasiswa yang masuk ke gedung tempat acara." Seru Jaehyun sembari menunjukan layar ponselnya pada Taeyong dan Xuan Yi. "Kayaknya bener dugaan kita, kalau mereka cari pengganti mahasiswa yang hilang itu. Biar gimanapun itu acara kan penting buat para petinggi kampus."
Xuan Yi menggigit ujung jari telunjuknya.
Sebagai langkah pencegahan, mereka bertiga menuruti apa kata Siwon untuk jangan sampai terbunuh dan sendirian, atau akan hilang. Oleh karena itu, Xuan Yi meminta agar Jaehyun tinggal di rumahnya selama beberapa hari sampai tanggal ulang tahun kampus lewat. Dan memerintahkan keduanya untuk tidak datang ke kampus juga selama masa itu.
"Kalau bener ada pengganti, berarti cuma perwakilan dari fakultas lo berdua sama si Haechan yang nggak bakal ada? Eh Haechan beneran nggak dateng juga kan?" Tanya Xuan Yi.
Jaehyun menganggukan kepalanya.
"Dia bilang, dia juga nggak bakal ke kampus sama sekali sampai hari ini lewat."
Ya, peringatan ulang tahun kampus mereka jatuh pada hari ini.
"Oke bagus, lo pastiin kalau kalian berdua tetep kontak-kontakan sampai besok." Ucap Xuan Yi pada Jaehyun. "Dan lo Young!" Seru Xuan Yi pada Taeyong yang tengah berjalan ke arah pintu keluar. "Jangan coba-coba pergi dari rumah!"
Taeyong menghentikan langkahnya, kemudian menoleh ke arah Xuan Yi, "mau bukain pintu buat abang delivery doang elah!" Ucapnya. "Udah di depan pager rumah kita abangnya."