a/n: buat yang suka kalau ini di update cepet, jangan lupa komennya yaaa, semakin banyak yang komen semakin cepet ini diapdet, jangan cuma komen minta diapdet cepet doang tapi vote dan komen nggak mau
komennya yang bener bener komen ke ceritanya gitu ^^
dan buat yang selama ini rajin komen, big love for yaaaa ❤ aku mungkin nggak bales komennya satu satu, tapi aku baca kok^^
and... well, happy reading
👻👻👻
Jam menunjukan pukul empat pagi ketika tanpa sengaja Jaehyun terbangun dari tidurnya akibat suara gonggongan anjing peliharaan milik keluarga Xuan Yi dan Taeyong. Kamar Taeyong memang berada persis di dekat halaman rumah mereka.
Merasa tanggung untuk pergi tidur, Jaehyun memutuskan untuk menyingkapkan selimut dan beranjak dari tempat tidur.
Udara malam-malam begini memang masih sangat dingin, terlebih Taeyong menyalakan AC kamarnya dengan suhu minimum, membuat siapapun merasa enggan untuk turun dari tempat tidur di waktu-waktu seperti ini.
Tapi tidak dengan Jaehyun. Jaehyun mengambil ponselnya yang ia charge semalaman di dekat meja belajar Taeyong. Dinyalakannya benda tipis berbentuk persegi panjang tersebut.
"Missedcall dari Haechan?"
Begitu pemberitahuan yang pertama kali muncul ketika ponsel Jaehyun menyala.Tak ada pemberitahuan lainnya dari Haechan selain panggilan tak terjawab tersebut. Tidak sms tidak pula chat ke salah satu aplikasi chatting yang dimilikinya.
Awalnya Jaehyun ingin menelpon balik ketika ia langsung teringat bahwa ini masih jam empat pagi, dimana kemungkinan Haechan masih terlelap di atas tempat tidurnya. Maka dari itu Jaehyun hanya mengirimi pesan melalui aplikasi chattingnya dengan sebuah pertanyaan.
Jaehyun: kenapa chan?
Read
Mata Jaehyun terbeliak melihat dua centang biru yang muncul pada layar ponselnya.
"Udah bangun dia juga? Apa belom tidur?" Tanya Jaehyun sembari mendudukan tubuhnya di kursi meja belajar Taeyong. Ya sedari tadi ia berdiri.
Jaehyun menunggu balasan dari pesan yang ia kirim pada Haechan selama beberapa detik.Lima detik.
Lima belas detik.
Lima puluh detik.
Sama sekali tak ada balasan yang kunjung masuk. Membuat Jaehyun yang agak heran kembali menuliskan sebuah pesan untuk Haechan.
Jaehyun: chan?
Read
Lagi-lagi, pesan Jaehyun langsung mendapatkan notifikasi telah dibaca dalam sepersekian detik.Jaehyun makin heran.
Penasaran, Jaehyun memutuskan untuk menekan icon bergambar telepon.
Ya, Jaehyun memilih untuk menelpon Haechan sekarang.
Satu kali.
Dua kali.
Jaehyun terus mencoba untuk menelpon Haechan.
Panggilan terus tersambung kendati Haechan tak juga mengangkatnya. Perasaan tenang Jaehyun kini berubah menjadi sedikit gusar.
Keluar dari aplikasi chattingnya, Jaehyun memilih untuk membuka aplikasi lain. Aplikasi yang baru ia pasang beberapa hari sebelumnya. Aplikasi pelacak keberadaan pengguna telepon yang Xuan Yi paksakan install di ponsel milik Haechan, Taeyong dan dirinya.