"Demi apapun ya Yong, kalau lo nggak berhenti lihatin gue terus, jangan salahin gue kalau mata lo gue colok."
Taeyong berdecak kemudian menghela napas panjang. Ia meletakan kedua tangannya di pinggang.
"Masa lo nggak inget sih Yi? Waktu itu lo bilang lo pergi sama Jaehyun terus Sung...jae." Suara Taeyong merendah ketika menyebutkan nama almarhum teman Xuan Yi yang menjadi korban kecelakaan dua bulan lalu.
Ya, dua bulan sudah berlalu. Semua teror mitos sudah berhenti. Tak ada lagi mahasiswa yang menjadi teror dari mitos tersebut.
Yang ada hanya tinggal Taeyong, korban selamat, yang mengingat semuanya. Setiap detil dari teror yang belum sempat mengenainya.
Taeyong pernah mendengar dari Xuan Yi bahwa setelah tanggal ulang tahun UBR dan teror tersebut lewat, semua orang yang berhubungan dengan korban di saat terjadi teror akan melupakan semuanya, kecuali sang korban.
Itu yang Xuan Yi katakan sekembalinya dia dari kediaman salah satu alumni yang juga pernah menjadi calon korban.
Anehnya, bukan hanya Xuan Yi yang melupakan segalanya.
Tapi juga Jaehyun. Yang seharusnya turut menjadi korban.
Dan saat ini Taeyong tengah berusaha membangkitkan memori Xuan Yi perihal kunjungannya ke rumah orang yang juga pernah selamat, seperti dirinya.
Taeyong tak sempat menanyakan siapa alumni tersebut pada waktu itu. Taeyong tak menyangka kalau dia akan membutuhkan nama itu saat ini.
"Sumpah gue nggak ngerti sama yang lo omongin Yong." Ucap Xuan Yi.
"Waktu itu gua sempet nelpon lo buat ngasih tahu kalau Jungwoo hilang, Yi!"
"Kapan?? Dan Jungwoo itu siapa? Lo tuh makin aneh tahu nggak, nanyain nama-nama yang gue nggak kenal. Nanyain tempat, mitos, teror. Apaan coba?? Hari gini lo masih percaya sama gituan? Please Yong ini udah tahun 2019."
Taeyong kembali berdecak. Ia baru saja ingin menanyakan hal lain ketika ponselnya bergetar.
Ada pesan masuk.
Dari Hendery. Juniornya di Fakultas Teknik Komputer yang ahli dalam urusan membobol data.
Hendery: sent a document
Hendery: itu nama nama yang lo minta Bang
Taeyong langsung mengunduh lampiran yang dikirim oleh Hendery. Iya membuka dokumen yang berisi nama-nama mahasiswa yang diundang untuk acara ulang tahun UBR yang diselenggarakan untuk orang penting.
Bisa Taeyong lihat dengan jelas nama-nama korban beserta nama dirinya tertera di sana.
Dddddddrrrrrrttt
Hendery: itu data sebelum ada perubahan bang
Hendery: ini data aslinya
Hendery: sent a document
Taeyong terbeliak.
Nama Jaehyun tak tertulis lagi di sana.
Yang ada justru nama Sungjae.
Ddddddddrrrrrrtttt
Hendery: harusnya yang jadi perwakilan kesepuluh itu Yook Sungjae dari Fakultas Komunikasi
Hendery: tapi kayaknya rektor kita minta Sungjae diganti sama anaknya, Jung Jaehyun dari FISIP
Taeyong menelan salivanya.Mungkin itu yang membuat Jaehyun tetap selamat dan Sungjae meninggal di malam tanggal 28 Juni pada waktu itu.