3. The Haunted Chemistry Departement Building

20.7K 4.1K 2.6K
                                    

Sebelum mulai, kumau klarifikasi sebentar soal kemaren, yang diliat Johnny itu bukan si mbak cantik

tapi perempuan tinggi sedang yang perawakannya sekitaran umur 18-20an, terus pakai baju putih dan celana putih ala koki atau ahli gizi gitu

kalaupun itu mbak cantik ya nggak mungkin johnny nyamperin langsung begitu, pasti dia lebih milih kabur

dan ayoo yang minta ini update, jangan lupa komen oh dan warning untuk part ini, mungkin bakal ada beberapa bagian yang kalian nggak suka BUT STILL be wise on commenting :)

 
 
 
 
 
👻👻👻
 
 
 
 
 

Seorang anak laki-laki berusia 20 tahun tersenyum ketika mendapati seseorang tengah menunggunya di koridor depan laboratorium kimia tempat ia melakukan percobaan tadi.

Sebagai mahasiswa jurusan Kimia Murni, ia sudah biasa menggunakan laboratorium berlabel K-127 itu untuk kegiatan perkuliahannya.

Hari ini, kelasnya kebetulan berakhir jam 7 malam. Dan sebagai penanggung jawab kelas, ia wajib memastikan peralatan yang mereka gunakan tadi masih lengkap setelah dibereskan.
 
 
"Min? Lagi ngapain?"
 
 
Na Jaemin, yang merasa dipanggil namanya menoleh ke arah Mark Lee, yang baru saja memanggilnya.
 
 
"Eh? Kakak udah kelar kelasnya?"
 
 
Mark menganggukkan kepalanya sembari berjalan menghampiri Jaemin setelah mengunci laboratorium.

Na Jaemin, 19 tahun, adalah junior Mark di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, tepatnya di jurusan Kimia Murni.

"Ngelihatin apa di bawah?" Tanya Mark lagi.

Jaemin menggelengkan kepalanya.

"Lo nungguin gue dari tadi?" Tanya Mark. Jaemin mengeratkan jaket di tubuhnya kemudian menganggukan kepalanya.

"Udah makan belom?" Tanya Mark lagi.

"Belom. Kan nungguin kakak."
 
 
Mereka dekat.
 
 
"Oh, ya udah, kita ke tempat ayam penyet aja. Gimana? Mau nggak?"

"Boleh. Apa aja asal makanan." Ucap Jaemin lagi.

Mark terkekeh. Ia usak puncak kepala Jaemin.

"Ya udah, ayok. Keburu rame."
 
 
Terlalu dekat.

 
 
 
 
   
 
 
👻👻👻
 
   
 
 
 
 
 

"Pelan pelan makannya." Ucap Mark sembari membersihkan sudut mulut Jaemin yang belepotan karena sambal.

Jaemin tersenyum kecil ke arah Mark. Malu karena sikap kekanakannya dalam hal makan dilihat oleh Mark.

"Oh iya tadi ngapain sih lo nunduk mulu pas di koridor? Ada masalah? Apa gimana?" Tanya Mark penasaran.

Mark tahu, berbicara ketika makan bukanlah hal yang sopan, namun ia benar benar penasaran.

Jaemin menelan makanan di mulutnya dengan susah payah. Lalu menenggak air putih di hadapannya.

"Sursum Respicere." Ucap Jaemin.

"Hah?"

"Ada orang yang make laboratorium nggak selain kelas kakak?" Tanya Jaemin.

Mark menggelengkan kepalanya.

"Kalau lantai atas? Mungkin nggak ada kelas sampe malem di sana?" Tanya Jaemin lagi.

"Nope." Ucap Mark. "Setelah peristiwa kebakaran di gedung lab 20 tahun lalu. Lab Kimia dipindahin semua ke bawah terus kelas malem juga dibatesin cuma sampe jam 7. Itu juga buat kelas di lantai 1. Kalau lantai 2 sampai 4 cuma sampe jam 5." Jelas Mark panjang. "Kenapa emang?"

myth: nct127 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang