02

1.7K 226 30
                                    

TRAILER 1

..Happy Reading..

Dengan bertelanjang dada, Siwon memasuki kamarnya. Ia hanya menggunakan celana pendek berbahan kaos dan handuk yang mengalung di leher. Rambutnya basah dan beberapa bulir air terdapat di sekitar leher dan dada bidangnya. Menandakan ia telah membasuh tubuhnya. Jika saja pemandangan itu bisa dilihat bebas, akan ada banyak wanita yang meneguk ludahnya sendiri karena terpana akan pesona sang direktur cabang ini.

Oh, jangan membayangkan lebih jauh, kalian tidak akan tahan untuk tidak menyeretnya ke kamar dan mengurungnya tanpa boleh keluar.

Siwon berjalan santai menuju walk in closet, namun langkahnya terhenti tepat di samping ranjang. Ia  menyadari ada sesosok lain yang berada di atas ranjangnya tengah tertidur pulas dengan posisi tengkurap. Ya, Siwon baru mengingat bahwa semalam ia membawa seorang wanita ke kondominium miliknya.

Dan melihat wanita di hadapannya mengingatkan dengan kejadian semalam, hingga ponsel Siwon menjadi korban entah dimana letaknya sekarang.

Melupakan tujuannya untuk berpakaian, Siwon lebih mengutamakan mencari ponselnya yang mendadak hilang entah kemana,selagi wanita asing itu masih terlelap. Lagi pula, ia tidak merasa lebih rugi jika wanita itu melihatnya bertelanjang dada daripada kehilangan ponsel. Tidak ada yang tahu jutaan kemungkinan dapat merubah hidupnya berasal dari benda sekecil telapak tangan. Tentu saja Siwon sangat bergantung dengan kehadiran si ponsel pintar miliknya.

Siwon membuka laci nakas satu persatu, memeriksa kembali saku pakaiannya yang teronggok manis di sudut ruangan. Mencari di sela - sela sofa dan mengangkat satu persatu bantal yang berada di atasnya tetapi tidak untuk bagian kasur yang ditempati wanita itu. Siwon tidak mau lagi kejadian semalam terulang kembali.

"Op..pa, ini masih pagi. Bisakah tidak berisik ? Jam berapa pesawatnya akan berangkat? Beri aku waktu untuk tidur..."

'Dug'

"Shit!" Siwon mendesis. Kepalanya terantuk di bawah kolong ranjang akibat terkejut dengan suara yang mengomentari kegiatannya.

Tetapi tunggu 'oppa?'. Rasanya panggilan itu sudah jarang menyambangi telinga Siwon. Adik perempuannya lebih senang memanggilnya hanya dengan nama kecuali di depan ibunya tentu saja.

Sepertinya tidak masalah Siwon menggunakan bahasa Korea untuk berkomunikasi dengan wanita itu.

"Agasshi, aku tidak bermaksud-"

"Hfmm.." hanya suara gumaman teredam oleh bantal yang terdengar. Membuat Siwon akhirnya berdiri dan mengecek apa yang sedang dilakukan wanita itu.

Dahinya mengernyit, Siwon telah menyiapkan jawaban jikalau nanti ia akan diintrogasi, tetapi apa ini? Ternyata ia hanya korban igauan. Wanita itu sedang mengigau dan berhasil membuat Siwon kelimpungan.

Siwon tersenyum miring, otaknya mendapatkan ide untuk memberi sebuah pelajaran karena telah membuatnya terantuk pinggir ranjang dan kelabakan seperti maling tertangkap basah.

For A Reason [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang