Bagian 8 Orang ketiga

19 9 1
                                    

HAPPY READING GUYS😊😊

PROLOG
Bukanlah tidur alasannya untuk pergi ke kamar. Melainkan untuk menghindari keputusan Ibunya.

Baru saja pulang dari kota aku mendapat kabar perjodohan ini.
Tidakah ibu berniat untuk bertanya terlebih dahulu padaku , apa alasannya hingga memintaku akan hal itu.
Gumamku dalam hati. Hingga tanpa sadar aku terlelap walau bukan inginku.

Tok tok tok....
"Kak bangun... dia sudah datang bersama keluarganya", teriak adikku
Entah kenapa teriakan itu sontak tajam menusuk kupingku, hingga aku langsung bangun.

#Waktu yang lalu
"Ran, aku sebenarnya suka sama kamu, sayang sama kamu. Aku ngga melihat kamu itu kaya ataupun miskin, yang aku lihat kamulah wanita yang aku impikan. Entah kenapa kamu berhasil mengambil hatiku. Walau bukan maumu."

"Sayangnya, aku tak pantas menerima cinta darimu,aku orang tak mampu. Penuh segala kekurangan. Tak cantik, tak kaya. Aku yakin itu hanya perasaanmu sementara."

"Sungguh jahatnya pikiran dan hatiku tak bisa menerima ungkaapn darimu, Ran. Aku ingin menjagamu, mengimuti setiap langkahmu. Dan aku inginkan itu."

"Maafkan aku ,Tu. Aku tak bisa. Lebih baik kita menjadi sahabat saja, lebih efektif kan? Kau bisa menjagaku tanpa halangan apapun dari.... (perkataannya melambat lalu berhenti). Hemm maksudku kita akan lebih nyaman dan leluasa. Dengan begitu kau akan selalu bersamaku bukan ( dengan terbata-bata )."

Tu de diam, setelah mendengar kata "halangan apapun dari...". Ia langsung berpikir bahwa telah ada seseorang yang membuat Rani tak nyaman.

"Aaah.. iya." Sambil tersenyum tipis. Karena ada sesuatu yang mengganggunya.

"Kalau gitu kita pulang aja ya? Aku udah ngantuk nih"
"Oke"

Hampir saja Tu de tau kalau ada seseorang yang tak suka dengan kedekatan kita . Pikirku dalam mobil.

"Hemm..hari ini dingin ya?". Tanyaku ngawur menyembunyikan perkataan tadi.
"Iya..kan emang dari tadi dingin Ran."
Aku tau kamu menyembunyikan sesuatu Ran. (Dalam hati ia berkata)
"Eehh..i..iya..ya" (huhh..), untung aja dia ngga tau kalau Demi mencariku di cafe, Demi mengira aku pacaran dengan mantannya? Gila kali tuh orang... (kesal dalam hati).

Ran....cepetan kesini... ini Komang udah nunggu dari tadi.
"Iya sss..e bbentarr.."

"Wahh, kamu cantik sekali hari ini nak..."
"Ngga kok"

Rani sengaja berpakaian agak norak demi mempengaruhi Komang karena  dia sangat kalem, agar tidak suka padanya.

"Jadi, kita langsung saja membicarakan perjodohan ini." Ibuku berkata
"Sebelumnya kita tanyakan dulu kepada keduanya. Apakah mereka mau untuk dijodohkan?" Awal kata Ayah komang
"Iya aku mau",kataku dengan terpaksa demu kebahagiaan Ibu.
"Lantas bagaimana dengan Komang?", tiba-tiba saja Ibuku memekik
"Mmm.... saya mau bu." Sambil tersenyum tipis dan lugu.
"Kalau begitu kita biarkan saja mereka berkembang menyatukan hubungan mereka dahulu, nanti kita lanjutkan saja."

APAKAH AKU AKAN MENIKAH DENGAN KOMANG?
APAKAH AKU BISA MENERIMA PERJODOHAN TERSEBUT , KETIKA RASA TUMBUH PADA ORANG LAIN?.
TUNGGU KELANJUTANNYA


My Real LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang