Bagian 12 Perdebatan

12 6 0
                                    

SELAMAT MEMBACA GUYS!
SEMOGA TERHIBUR DI BAGIAN KALI INI.
DAN TERIMAKASIH UNTUK PEMBACA SETIA😍😚
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN PENULIS YA? 😀😄

Jikalau ada typo mohon maaf atas ketidaknyamanannya😉

" iya kan aku......

"Iya kan aku belum tahu, hee"

"Waduh, apa yang sebenarnya terjadi Ran? Cerita sama aku dong?"

Sebenarnya Rani belum percaya dengan Komang, namun karena dia sudah punya ikatan dengannya. Jadi dia memilih untuk bercerita.
Karena Tu de sudah dianggap tidak mencintainya lagi, dengan bukti Foto yang dikirim temannya itu.

"Sebenarnya, aku kena SP1 karena terlambat"

"Kan baru SP1,Ran. Yaudah, kalau gitu aku ikut ke Denpasar ya?"

"Lahh, kamu kan kerja. Apalagi kamu kan pewaris tunggal di keluargamu. Dan harus mengurusi banyak hotel."

"Iya... nanti rencananya aku mau ikut kamu cuma 2 hari disana, aku liburnya 2 minggu. Jadi , aku temenin kamu cuma 2 hari. Terus, aku darisana ke Ubud. Gampang lah."

"Mmm, boleh juga."

"Ohh, ya tenang aja...kita ngga satu kos kok. Aku nanti nginep aja di teman aku yang tinggal dekat sana."

Wahh pengertian banget!. Baru aku mau ngomong gitu.

"Oke deh, aku setuju."

"Satu lagi, kamu mau aku beliin motor?"

Deg...
Waduhh, kok baru aja kita pacaran udah mau beliin barang semahal gitu. Apa dia ada maunya?
Ihh...aku mah selalu negatif thinking sama orang.
Tapi buat apa?

"Aku sih ngga maksud apa-apa Ran, aku cuma mau kamu ngga repot kalau mau kerja atau pulang ke desa."

Tiba-tiba dia bicara lagi, padahal aku belum menjawab sepatah katapun. Dia juga berhasil membuyarkan lamunanku.
Hadeh...

"Nggg, ga usah Komang. Aku tu udah biasa kok, lagian itu mahal kan?"

Iyalah biasa, orang aku dijemput Tu de teruss. Tapi sekarang mungkin tidak lagi.

"Sssst, kamu tau ngga? Kamu udah buat aku tersinggung loh, kamu kan tahu keadaan aku."

Uhh, suaranya sih kalem, lembut, pengertian.
Ehhh...
Ternyata dia pintar banget ngerayunya.
Dua beneran serius ngga ya?
Kan semua cowok sama

"Heyy, ngga semua cowok sama seperti yang kamu pikir Ran."

Hah.
Dia tahu yang aku pikirkan.
Jangan-jangan dia bisa baca pikiran lagi.
Tidak-tidak...

"Mmm...ng...ngga kok, hee" kualihkan dengan senyuman terpaksa.

Berarti dia beneran cinta dong sama aku.

"Iya, beneran lahh aku cinta sama kamh. Kayaknya kamu ragu terus deh sama aku Ran?" Tanyanya dengan polos tapi berhasil membuatku tertusuk dalam. Dia tenang tapi menghanyutkan kaya air sungai.
Dari mukanya dia biasa aja, tapi sepertinya tidak dengan hatinya.

Apa???
Lagi-lagi dia bisa baca pikiran aku.

"Kamu bisa baca pikiran ya?"

"Bukan cuma itu, jujur saja aku tahu apa yang pernah terjadi sama kamu. Termasuk siapa yang pernah dekat sama kamu. Terus terang, dari kemarin aku tahu kok, apa yang kamu pikirkan. Dari pertama Ibu aku mau ngenalin ke kamu aku udah ngerasa tahu gitu. Entah lah...
Kamu dari kecil itu rajin banget bantu orang tua kan?

My Real LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang