7||ARRANGGA

96 20 0
                                    

Rangga kesal jengah dan merasa malas saat ini, hidupnya tidak akan bisa tenang jika sosok yang begitu dimusuhinya ada didepan matanya ini. Dia adalah Axel. Abang kandungnya yang menyebalkan.
Apalagi kalau bukan datang untuk memalak nya, dasar abang tukang palak, jadi valak aja sekalian lo sana! Batin Rangga kesal. Dengan berat hati ia menyodorkan sejumlah uang didalam amplop pada Axel.

"Ambil. Dan cepat pergi!!" Usir Rangga dengan nada datar. Namun terdengar tegas.

Axel tersenyum miring, "thanks my brother, lo sangat baik" ucapnya dengan nada yang dibuat buat lalu merangkul pundak Rangga

Dengan kasar Rangga menepis tangan Axel dari pundaknya.

"Gue bakal kesini lagi minggu depan! Ini gak cukup! Paling cuma buat tiga hari" ucapnya tak lupa dengan seringaian jahatnya itu

"Ck! Uang dari mama papa lo kemanain? Ditambah uang dari gue pun masih gak cukup?, uang yang lo dapat selama sebulan itu udah tiga kali lipat! masih gak cukup?, lo RAKUS" Rangga sedikit menekankan kata rakus, dia tau kalau Axel tidak suka dibilang rakus, walau kenyataannya dia memang rakus, itu salah satu cara Rangga untuk cepat mengusir Axel dari tempatnya. Dia sudah muak dengan abangnya ini.

Rangga benar benar tidak habis fikir dengan Axel. Uang bulanan bagian Rangga dari orang tuanya pun di sita habis olehnya. Ditambah lagi uang hasil penjualan nya ditoko. Untuk sebulan tidak cukup? Memang manusia rakus!

"Ck! pintar lo ya, cara cepat buat ngusir gue. Oke kalau gitu gue balik" ucapnya melambai pada Rangga yang sedari tadi menahan emosinya agar tidak lepas kendali.

Licik! Batin Rangga mengatakan itu dengan api yang membara. Sungguh dia sangat jengah dengan Axel yang semena mena itu.
Kalau saja bukan karna toko pemberian dari Eyangnya ini Rangga pasti tidak mau memberi uang sepeser pun pada Axel.
Dulu Axel pernah ingin membakar toko pemberian Eyangnya ini karna Rangga tidak mau membagi hasil dari penjualannya.

Karna toko itu adalah titipan dari Eyangnya dengan berat hati Rangga mau menyetujui kalau hasil penjualan akan dibagi dua dengan Axel. Supaya toko itu aman.
Ini semua karna Axel rakus dan tamak. Ingin menguasai semua nya.

Tiga tahun lalu Rangga diusir oleh orang tua nya itu semua akibat perbuatan Axel. Axel yang ingin menguasai semua harta warisan orang tuanya menfitnah Rangga sehingga orang tuanya membenci Rangga. Hingga Rangga  diusir. Memang Axel licik segala cara ia lakukan demi harta.

****

Rangga menyusun roti yang sudah matang kedalam etalase. Menyusunnya sesuai jenis rotinya. Entah kenapa saat membuat roti hati Rangga sedikit tenang dan bahagia, dengan begitu Rangga bisa melupakan kesalnya pada Axel tadi.

Saat sedang asik menyusun roti pintu toko terbuka ada seorang cewek berambut pirang bulu mata lentik kulit putih yang berdarah  London itu masuk ke toko, "loh Rangga?" Ucap cewek itu saat melihat Rangga yang sedang menyusun roti.

Rangga menoleh pada sipemilik suara, "eh Shera. Mau beli roti?" Tanya Rangga pada Shera itu.

"Lo kerja di sini Ga?" Tanya Shera balik pada Rangga

"Eng..."

"Wahh keren banget dong" potong Shera lagi belum sempat Rangga melanjutkan kata katanya

"Eng..."

"Ehh tapi kok banyak foto lo di pajang di sini?, emang pemiliknya gak marah ya Ga?" Potong nya lagi saat ia melihat kearah dinding di belakang Rangga yang terpajang banyak foto dirinya dan Eyang nya dan beberapa foto dirinya dan keluarganya.

"Ini toko gue Ra" Rangga tersenyum

"Ehh sumpah demi apa Ga. Lo kecil kecil gini udah punya toko sendiri?" Ucapnya takjup sekaligus tidak percaya

YOU COME FROM A DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang