PROLOG

1.1K 290 581
                                    

Ting...

Bunyi bel terdengar menggema, dibarengi dengan keluarnya siswa-siswi. Terdengar embusan nafas lega masing-masing. Menghapus rasa kantuk dan bosan. Terbebas sudah mereka dari tugas yang banyak menguras pikiran.

Seperti halnya dua sejoli yang sedang beriringan melangkah hendak pulang ke zona nyamannya.

"Lala, lo tau nggak kemarin...." tanya Miya antusias.

"Nggak!" sela Lala cepat.

"Lah Lala, gue kan belum selesai ngomong dasar."

Miya memanyunkan bibirnya, kedua tangannya bersedekap ditambah dengan raut mukanya cemberut.

Mode ngambek dimulai.

"Ngambek ciye, tapi itu bibir biasa aja dong, apa minta dicium huh?" goda Lala.

Miya memicingkan matanya.
Lala yang melihatnya pun mulai was-was karena, perasaannya mengatakan akan ada hal buruk.

"Lala, jangan bilang lo..," ucap Miya sedikit memberi jeda.

"Gue kenapa?" tanya Lala penasaran.

"Jangan bilang lo..suka sama gue," teriak Miya.

Seketika mereka menjadi pusat perhatian. Namun, sang empunya menghiraukannya. Tak ada rasa malu. Justru perdebatan segera dilanjutkan.

"Please deh Lala, lo itu sahabat gue dari kecil dari kita masih ingusan sampe sebesar ini dan lo selama ini mendem rasa ke gue. Jadi...jadi selama ini lo suka sama gue lo penyuka sejenis," ucap Miya beruntun.

Lala melototkan kedua matanya. Mulutnya mencungap lebar. Tubuhnya mematung.

"Sabarkan hambamu ini Tuhan!" batin Lala.Tak habis pikir temannya ini memang kelewat polos.

Melihat Lala yang diam, Miya pun semakin yakin dengan apa yang tadi dikatakannya.

"Lala, lo beneran suk..," ucap Miya terhenti karena pukulan keras mendarat dijidatnya.

"Duh Miya, otak lo udah gesrek ya, lo itu polos apa bego si huh, perlu gue bawa ke rumah sakit lo? geram Lala.

"Lah kok gitu si, kan tadi lo yang bilang sendiri pengen ciummm mbhhkkk.."

Lala yang kelewat geram langsung membekap Miya.

"Gue cuma bercanda Miya!" teriak Lala keras sambil melepas bekapannya karena melihat sang empunya seperti kehabisan nafas.

Huft..hutf..hutf..

Miya mengatur nafasnya.

"Lala ngga usah pake teriak huh, lo ngga liat mereka pada lihat ke sini," ucap Miya dengan cengiran khasnya.

"Udah dari tadi Miya, baru nyadar lo, lola kok dipelihara?" ejek Lala dengan menjulurkan lidahnya.

"Iya deh iya terserah lo aja yang penting gue anggep lo itu sahabat gue, kalo suatu hari tiba-tiba lo nembak gue..big NOOO! Ngga bakal Miya terima," balas Miya dengan menjulurkan lidahnya.

"Miyaaa..sumpah demi apapun yakali gue suka sama lo, gue masih doyan laki, Miya!" teriak Lala sungguh geram.

"Tapiii..," tolak Miya yang terpotong.

"Shut up Miya, lupakan! kembali ke topik lo tadi mau ngomong apa?"

"Ituu..tadii..yah lupa," ucap Miya tanpa rasa bersalahnya.

"Ehh La, gue duluan abang gue udah nyampe noh, bye Lala ku yang baik dan cantik." Pamit Miya dengan gaya centilnya.

Lala hanya bisa menghela napas kasar.

"Sabar Lala, orang sabar disayang Tuhan," batinnya.

❤❤❤


》Miya Lofreya Kadita
- Panggil aja Miya
- Sahabat Lala
- Polos
- Lola

》Layla Rafaela
- Panggil aja Lala
- Sahabat Miya
- Sabar
- Acuh dengan keadaan, jika tidak berkaitan dengan dirinya

Ps(Ada yang punya temen kaya Miya atau sifat kalian sama kaya Miya, atau kalian ada diposisi Lala. Pesen autor si banyak-banyak bersabar😁😁)

Sekilas Info guys!!
Panggilan untuk anak gamers🔊
Pasti udah tau kan nama-nama diatas terinspirasi dari mana?Yang tau ayo silakan coret-coret dikomen siapa tau ada yang ngajak mabar asik.
Ps(Jangan lupa ajak autor kuy)😍

~Ada pertanyaan?
~Apa yang kalian rasakan?
~Ada yang mau kasih saran,kritik,motivasi?ckck

So,,,,
VOTE DAN KOMEN ditunggu😘

Mari belajar mengapresiasi hasil karya. Hargai karya orang lain jika ingin dihargai juga.

SalamManis
Dsw♡


I'M UNSTOPPABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang