(5)

251 132 174
                                    

Di lain tempat, gadis manis yang hanya memakai piyama bergambar tom and jery, tanpa alas kaki dan membiarkan rambutnya terurai sebatas pinggang, tengah merasakan kebingungan. Berdiri sendirian di tempat yang sangat aneh, tak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali. Semua seperti dibungkus oleh sinar putih nan terang, yang mungkin membuat mata itu tak dapat melihat apapun.

Tanpa arah yang pasti, si gadis terus menelusuri jalan yang tak nampak, karena semuanya terselimuti kabut putih, dia berharap segera mendapat pertolongan. Hingga rasa takut mulai menjalar disekujur tubuhnya ketika dia tak menemukan petunjuk sama sekali meskipun sudah bergerak jauh dan anehnya dia merasa hanya bersinggah di titik yang sama dari awal bergerak, seakan itu adalah pusatnya.

Mata indah si gadis mulai berkaca-kaca. Tubuhnya merosot dengan kepala tertunduk dibenamkan pada kedua kakinya yang ditekuk. Tangan mungil seakan mengerti ikut memeluk memberi perlindungan. Isakan kecil mulai terdengar."Siapapun tolong," batinnya pasrah.

Masih dalam keheningan, si gadis terus merapalkan doa agar segera keluar dari tempat aneh ini.

Tak disangka, tiba-tiba terdengar suara bergema memenuhi tempat yang tak terbatas itu.

"Hei princes angkat kepalamu, apa kamu mau mahkota indahmu jatuh."

Deg.

Gadis yang masih terisak dalam doanya sedikit terkejut, dia merasa sangat mengenal suara itu, namun logikanya berpikir mungkin hanya halusinasi semata."Ti-ti--dak, tidak mungkin... itu mustahil!" gumamnya masih tetap dalam posisinya.

"Kami di sini, sayang. Lihatlah!"

Selang beberapa menit, lagi-lagi si gadis dibuat terkejut oleh suara yang seakan menjawab batinnya, dengan mengumpulkan keberanian dia langsung berdiri dan mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, nihil dia tak menemukan siapapun."KALIAN SIAPA? DI MANA?" teriak dengan suara yang serak."Aku tak melihat siapapun, hiks..." imbuh si gadis dengan suara memelan pilu.

Hingga datanglah sebuah kilat cahaya amat menyilaukan yang refleks tangan mungil gadis itu langsung menutup kedua matanya. Karena penasaran, secara perlahan dia mengintip melalui sela-sela jarinya dan alangkah terkejut saat melihat seseorang yang sangat dirindukan."Bang Alan." gumamnya pelan tak percaya,"Be-benar, itu benar Bang Alan," pekik si gadis ketika matanya terbuka sempurna.

Hendak mendekat, namun sempat terhenti ketika muncul kembali dua sosok yang membuat dirinya berpijak di bumi."Bun-bunda, A-ayah kalian... apa aku tak salah lihat, mana mungkin, pasti ini hanya halusinasi?" tutur si gadis yang sedang menggelengkan kepala kuat-kuat tanda tak percaya.

Sosok mereka dengan baju serba putih dan wajah pucat pasi terlihat di mata si gadis. Tak ada yang mendekat seakan ada pembatas diantara mereka, hanya lontaran kata yang membuat hati si gadis merapuh lemah.

"Princes, abang merindukan mu sangat."

"Kamu sudah semakin besar sayang, cantik sekali paras mu."

"Kemari sayang, kami rindu celoteh mu."

"Ak-aku... rindu kalian? Bang Alan, Sey di rumah kesepian, Bunda kapan masak makanan kesukaan ku lagi? Ayah kapan traktir aku es krim lagi?" jelas si gadis tak berdaya dengan air mata yang mengalir deras tak terbendung entah sejak kapan. Kakinya melangkah perlahan mendekati mereka, namun terhenti, karena sebuah teriakan hingga membuatnya berbalik badan.

"SEY JANGAN MENDEKAT!" teriak pria nampak dari kejauhan.

Si gadis menajamkan matanya, dirinya hanya melihat pria tinggi dan raut wajah nampak kabur, namun dia merasa mengenali suara beratnya."Apa ini, sebenarnya aku di mana, kalian semua siapa!" batin gadis frustasi.

I'M UNSTOPPABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang