(4)

252 143 107
                                    

....

Tak membutuhkan waktu lama, akhirnya Argas sampai di tempat tujuan. Suasana yang tertangkap dikedua matanya sungguh kacau dan ribut membuat emosi kian meledak. Terbukti, helm yang dikenakan dilepas begitu saja hingga terjatuh membuat retakan pada kaca bagian depan. Argas segera turun dari motor, tangannya mengepal kuat dan aksi baku hantam dilakukan.

BUGH... BUGH...

Perlawanan terjadi tak seimbang. Terjadi pertarungan yang hanya bermodalkan tangan kosong harus melawan para musuh yang membawa beberapa benda tajam dan jumlah yang tak sebanding.

Sang ketua Netron pun nampak kewalahan. Wajahnya penuh lebam membuat siapapun yang melihat meringis lara seakan ikut merasa. Cairan berwarna merah pekat mulai keluar dari luka-luka kecil yang diciptakan oleh goresan benda tajam musuh. Dada kekarnya bergerak naik turun, terlihat dari napasnya yang memburu. Hebat! Tak ada rintihan yang keluar dari mulutnya. Justru  semangat diambang batas untuk segera melenyapkan mereka semakin gencar.

Emosinya semakin memuncak dikala Jhonson yang sebelumnya mengirim pesan, dihantam dengan balok kayu cukup panjang hingga membuat tumbang seketika. Sang ketua langsung mendekat dan dengan membabi buta tanpa ampun langsung menyerang musuh."Banci... brengsek! Gue saranin sekalian bawa bom bego, zaman sekarang masih pake kayu. MIKIR GOBLOK!" sindir sang ketua sarkastik dan penuh penekanan ketika berhasil menepis kayu yang hendak dilayangkan padanya, diketahui dia adalah ketua Kripton. Ya, Genta Grafian, musuh bebuyutan yang sedari dulu selalu membuat ulah pada gengnya.

Merasa terhina, Genta segera menendangkan kakinya, sedangkan sang empu yang tak siap berakhir terkapar jatuh di aspal dengan tangan memegangi dada menahan sakit, seperti yang sering orang katakan yakni cenat-cenut.

"Gue saranin mending lo balik, kasihan nanti dicariin sama ORANG TUA lo--ups! Emang mereka PEDULI, setahu gue si lo sering nginep di...," ucap Genta berhasil memancing emosi seseorang yang dia kunci di bawahnya, sehingga tak bisa berkutik sama sekali.

Dengan memasang seringai licik, mulutnya berbisik."Seylena Alicya, setahu gue Arga sering nginep di rumahnya," ungkap Genta sepelan mungkin, namun terbumbui noda negatif.

Mendengar kekasihnya disebut, dengan sisa tenaga yang tak seberapa akhirnya sang ketua berhasil melepas kunciannya dan mendorong keras sang empu hingga terpental.

Pukulan demi pukulan dilayangkan balik telak."Seujung rambut aja lo nyentuh dia, N-Y-A-W-A lo taruhannya!" Ancam sang ketua penuh kilatan marah dengan melepas kasar cengkramannya dan terakhir pukulan keras pada rahang sebagai salam perpisahan.

"Cuih... tunggu tanggal main gue, BANGSAT!" tegas Genta sembari mengusap darah di ujung bibirnya. Hendak menyerang balik, namun telinganya mendengar deru motor mendekat yang dirasa mereka adalah anak-anak Netron dan kondisi yang tak memungkinkan sehingga memilih kabur.

"CABUT SEMUAA!" teriak Genta yang terdengar begitu pengecut dimata Netron.

Brumm... Brumm...

Bersamaan dengan kaburnya mereka terdengar umpatan-umpatan keras bahkan bisa dibilang teriakan keluar dari beberapa anak Netron, setelah kembali berhasil memenangkan perkelahian antara mereka. Hewan-hewan tak berdosa pun mereka absen satu persatu.

"KABUR LO, DASAR FERGUSO."

"ANJING, KALAH AJA BELAGU KALIAN."

I'M UNSTOPPABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang