Sebuah mobil BMW megah tengah menyisiri jalan yang ramai. Di dalamnya dihuni oleh tiga sejoli yang semalam sudah merencanakan liburannya. Beruntung rencana itu bukan wacana seperti kebanyakan orang. Tidak perlu repot membawa banyak barang, hanya satu yang waijb yaitu sebuah kamera. Bukan untuk membuat vlog lalu diunggahnya di sosial media, tetapi untuk merekam setiap kenangan yang nantinya bisa diceritakan kepada penerus mereka masing-masing.
Perjalanan cukup jauh terasa begitu cepat, karena lelucon-lelucon andalan mereka. Raut wajah bahagia begitu kentara tak bisa disembunyikan, terlihat ketika mereka keluar dari mobilnya.
Genggaman persahabatan saling dikaitkan oleh jari-jari tangan. Gadis cantik yang berada diantara dua pria tampan yang selalu melindunginya. Sungguh beruntung gadis itu berada pada zona nyamannya. Tak ingin membuang waktu, mereka segera beranjak dari posisinya.
"One... two... three... GO!" teriak mereka bersama dibarengi langkah kaki cepat namun seirama yang saling bergantian menapak berkelana dengan pasir putih, hendak menuju tepi pantai. Tak lupa genggaman tangan itu semakin erat untuk melampiaskan kebahagian.
Pandangan suka orang sekitarnya pun tak lepas dari mereka bertiga. Mereka seakan terhipnotis. Dari kejauhan terlihat sepasang orang tua, batinnya mengatakan ingin merasakan kembali masa remajanya. Tak lain dari situ, banyak perempuan seumuran mereka yang saling berbisik ingin berada pada posisi gadis yang berada diantara genggaman dua pria tampan.
Byurrrrrr...
Srhhhh..
Debaran ombak kecil menyapa kaki mereka yang tengah berdiri di sekitar tepi pantai. Rasa sejuk menembus hingga kulit terdalam. Sapaan baik memberi ketenangan di hati. Membuat mereka sekejap memejamkan mata, menikmati ketenangan.
Satu genggaman terlepas membuat mereka membuka mata kembali. Genggaman lain pun seakan mengetahui ikut melepas tautan jari mereka.
Terdengar permintaan lembut dari sang gadis.
"Arga, Alpha ayo foto cepet!" pinta Seylena antusias.
Argas melihat kamera Canon EOS-1D X Mark II tengah mengalung cantik dileher Alpha langsung menarik gadisnya untuk lebih mendekat. Satu tangannya digunakan untuk memeluk pinggang gadisnya posesif.
"Ooii, Mas Alpha ayo modelnya sudah siap!" perintah Argas jahil dengan gaya bosnya ketika posisinya dirasa sudah siap, karena tak ada sedikit penolakan pun dari gadisnya.
Alpha yang sedang sibuk mengotak-atik kameranya, mengalihkan pengelihatannya pada sepasang kekasih yang tengah berdiri didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M UNSTOPPABLE
Fiksi RemajaBagaimana jadinya jika kekasihmu meninggal dan penyebabnya adalah sahabat sendiri, ya SAHABAT! Inilah yang dirasakan seorang Argas, pria tampan sejuta pesona apalagi menyandang sebagai ketua Netron. Geng yang menempati posisi teratas diantara geng l...