"sekarang giliran mu berbelanja bukan?" Jin hyung memberi uang belanja.
"meskipun aku bilang tidak tapi kau sudah memberiku uang apa aku bisa mengelak? awas saja kalau masakanmu nanti tidak enak."
Ah aku malas kalau pergi sendiri, lebih baik aku mengajak Jimin saja. Aku menuju kamar Jimin.
"yak Jimin ikut denganku, cepat," ujarku dari ambang pintu.
"eoh hyung, kenapa tidak mengajak ku?" Taehyung berkicau.
"nanti kau malah belanja yang aneh-aneh."
"aku mau ikut juga."
"ah tidak-tidak, nanti kau akan belanjakan uangnya untuk ciki. Dasar kelinci berotot. Ayo Jimin cepatlah, sebelum kita digoreng Jin hyung."
"iya, ayo."
Kami bergegas menuju supermarket, list catatan belanjaan ini lumayan banyak.
Setibanya di supermarket Jimin mengambil trolly dan aku yang memilih barang sesuai dengan list.
"ah hoseok hyung sebentar, aku ada telepon."
"oke."
Jimin sedikit menjauh lalu mengangkat teleponnya, sambil menunggu aku memeriksa kembali barang belanjaan dan listnya, baiklah kami sudah membeli semua barangnya sesuai list.
"hyung."
"eoh kau sudah selesai?"
Jimin mengangguk.
"kita sudah selesai, ayo kita ke ka--."
"hyung punya waktu sebentar? Bisa ikut denganku?"
Ada apa? Kenapa Jimin bertanya seperti itu dengan ekspresi hmn sedih? Kesal? Aku jadi gugup
"ba-baiklah, tapi ada apa?"
"sudah ikut saja."
Setelah membayar semua belanjaan, kami bergegas menuju tempat yang dimaksud Jimin. Ternyata tempat yang dituju Jimin ialah sebuah caffe kecil yang letaknya 1 blok dari supermarket tadi.
Kami memesan sebuah meja.
Sepertinya kami, hmn maksudku Jimin sedang menunggu seseorang. Yah hanya perkiraan ku sih, aku juga tidak berani untuk bertanya, habisnya ekspresi Jimin sedang tidak enak untuk diajak bicara.
"Jimin!"
Kami menoleh, seorang gadis kini sedang berjalan ke arah kami. Apa dia itu pacarnya Jimin? Jadi selama ini dia punya pacar?!
Eh tunggu! Setelah semakin dekat, wajahnya tidak asing.
"oh maaf ya sudah menunggu lama," gadis itu duduk disamping Jimin, dan berada dihadapanku.
"tidak kok Ryujin, kami juga baru sampai beberapa menit yang lalu."
RYUJIN?!!
Sungguh dia Ryujin?! Ta-tapi bagaimana bisa? Jimin? Ryujin? Mereka terlihat akrab? Apa benar jangan-jangan mereka pacaran?
"oh ya aku kesini bersama hoseok hyung, hmn hyung kau masih ingat ini Ryujin, rekan dance satu tim kita dulu."
"hai hoseok, ap-apa kabar?"
"eoh hmn ha-hai Ryujin, kabarku baik."
"baiklah kalian berbincang dulu, aku akan memesan minum," pamit Jimin kemudian pergi dari hadapan kami.
Tinggalah kami berdua. Baik, sekarang apa yang harus lakukan? Topik apa yang harus kubahas? Akjh kenapa aku jadi gugup seperti ini.
"kau tidak banyak berubah ya Hoseok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet You Lost you (BTS X ITZY)
Fanfictionhanya yang berjuang yang akan mendapatkan, berlaku dalam urusan apapun termasuk percintaan. Jimin dan Hoseok harus perang dingin demi meraih cintanya.