bersama Jimin aku jadi tau lebih banyak tentang Hoseok. Bagaimana kesehariannya, kesukaannya, dan yang lebih penting aku tahu kalau Hoseok belum memiliki kekasih. Setiap hari jika ada kesempatan aku dan Jimin mengirim pesan-pesan yang terkadang membuat ku tersenyum. oh iya Hoseok juga terkadang mengirimi aku pesan.
"Jadi bagaimana Ryujin?"
"Hmn? Apa?"
"Makanya jangan melamun, perhatikan pembahasan kita."
"Hmn baik pdNim."
"Sudah aku tentukan, untuk Choi jisu nama panggungmu Lia. Bagaimana?"
"Tidak masalah, namanya unik dan aku rasa jarang orang Korea memiliki nama itu."
"Untuk yang lain memakai nama asli saja. Untuk posisi Leader aku putuskan Yeji akan menempatinya."
"Heoh? Kenapa aku?" protes Yeji
"Karena kau memiliki karakter yang akan berpengaruh, baik aku hanya mengumumkan itu saja. Kalian kembalilah latihan, istirahat yang cukup."
Kami semua keluar dari ruangan meeting. Ya akhirnya kami akan debut awal tahun depan. Semua persiapan sudah dilakukan. Dan selama itu pula aku jarang berkomunikasi dengan Jimin dan Hoseok, yang ku dengar dari Jimin katanya mereka sedang sibuk mempersiapkan sesuatu. Mungkinkah debut mereka?
Aku coba hubungi Jimin deh.
Telepon atau chat?
Chat saja
Jiminie apa kau sibuk?
Baik kita tunggu seberapa lama dia akan membalas.
Ting!
Sedang meeting
Secepat ini?!
Sedang meeting? Yasudah lanjutkan saja.
Tdk apa, aku membalas pesan dik<onmmeja. Jd tdk ketaqan. Ada apa Ryujin?
Apa maksudnya dikolong meja?
Mungkin karna buru-buru jadinya Typo.Hahaha dasar nekad. Tdk ada hal penting, hanya ingin tanya kabar mu.
Justry itu hal yg pentung. Aky baik baik saja :v
Aku jadi tertawa membaca Typo pesannya
Syukurlah jika kau baik, kalau begitu lanjutkan meeting mu. Nanti kabari aku.
Baiklah nyonya Ryujin.
Huh dasar ada-ada saja.
Andai aku bisa seakrab dengan ini dengan Hoseok, aku jadi tidak perlu canggung. Apa aku chat Hoseok juga? Ah tapi kan dia sedang meeting? Tak apalah, aku rindu.Hai, apa kau sibuk?
"hei Ryujin kenapa bermain ponsel terus, ayo latihan. "
"ya ya aku segera menyusul."
Yak Ryujin, siapkan dirimu untuk debut! Semangat.
Selasai latihan aku baru mengecek ponsel, dan ada dua pesan masuk. Satu dari Jimin dan satu lagi dari Hoseok
Jimin : aku sudah selesai meeting. Apa kau ada waktu?
Hoseok : maaf baru membalas, aku td sedang meeting. Ada apa Ryujin?
Aku membalas pesan mereka berdua
Unk jimin : apa kau berani.kabur dari dorm malam ini? Bersamaku...
Unk Hoseok : tidak ada apa-apa, hanya ingin bertanya kabar. Bagaimana kabarmu?
Entahlah, meski aku sangat ingin bertemu dengan Hoseok tapi aku rasa aku merindukan Jimin.
Dan disinilah kami berada, tadi kami janjian bertemu di taman kota. Sekarang pukul 10 malam, waktu kami sampai pukul 11 malam saja.
"dalam waktu satu jam apa yang akan kita lakukan?" ujar Jimin yang kini berdiri dihadapanku.
"entahlah, aku tidak ada tujuan. Hmn bagaimana jika kita duduk disitu saja?" aku menunjuk bangku taman yang letaknya tidak jauh.
"ide bagus."
Kami duduk berdampingan dibangku.
"kenapa kau tidak memakai jaket? Sudah tahu mau keluar malam, udara saat ini sangat dingin," Jimin melepas jaketnya.
"aku sudah pakai baju tebal kok."
"tetap saja, ini pakailah," Jimin memakaikan jaketnya padaku.
"lalu bagaimana denganmu? Bajumu bahkan lebih tipis dari bajuku."
"jangan dipikirkan, aku ini kan pria. Kuat."
"terimakasih Jimin."
Jimin tersenyum manis, membuat matanya menjadi segaris saja. Lucu.
"oh ya kau keluar ijin tidak dengan teman-temanmu?"
"iya aku bilang ingin ke apotek sebentar. Kalau kau Ryujin?"
"ke minimarket untuk beli pembalut, oh maaf harusnya aku tidak mengatakan hal itu padamu."
"tidak apa, itu hal lumrah kaum wanita bukan? Apa teman-temanmu menyenangkan?"
"tentu saja! Aku sangat senang satu tim dengan mereka, kami memiliki banyak kesamaan, kami juga,-"
Dan aku pun bercerita panjang lebar, begitu juga dengan Jimin. Sampai tiba pukul 11 malam. Kami harus kembali ke dorm masing-masing. Kenapa waktu begitu cepat sih?
"sudah malam, waktunya kita kembali."
Aku bangkit dan diikuti dengan Jimin.
"baiklah, sungguh menyenangkan hari ini, terimakasih Ryujin."
"kau ini sudah dua kali mengucapkan terimakasih, harusnya aku yang berterimakasih karna kau mau menemaniku."
"baiklah, ayo kuantar kau kembali."
"tidak usah Jimin, dormku kan dekat dari sini."
"tidak apa, nanti aku yang akan menyesal kalau terjadi apa-apa padamu saat tidak ada aku. Ayo."
Jimin berjalan lebih dulu, aku berlari kecil untuk menyusulnya.Saat berjalan berdampingan, tinggi kami hanya berbeda sedikit saja.
Aku mengelayut dilengan Jimin. "akh kau ini tingginya tidak bertambah ya."
"yak kau ini, jangan mengejek ya."
Kami tertawa.
Terimakasih untuk malam ini Jiminie
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet You Lost you (BTS X ITZY)
Fanfictionhanya yang berjuang yang akan mendapatkan, berlaku dalam urusan apapun termasuk percintaan. Jimin dan Hoseok harus perang dingin demi meraih cintanya.