Salah Jurusan

260 15 0
                                    

Hari kedua masa orientasi siswa sudah berlalu, kini memasuki hari ketiga. Hari ketiga adalah hari terakhir untuk Mos dan dimana testing untuk menentukan jurusan mana lah yang akan diduduki.

Sudah berjalan duapuluh menit Siswa/i baru SMA Teladan mengadakan ujian tertulis kini tinggal tersisa 10 menit lagi. "Alhamdulillah Siapp. Yeayy. Semoga masuk ke jurusan IPS, aamiinn.." aku berjalan melangkah ke arah kursi guru dan memberikan lembar jawaban yang telah ku kerjakan tadi.

Pengumuman,seluruh siswa/i kelas X  diharapkan menuju ke lapangan tengah. Karena ada hal yang penting akan di sampaikan.

Akupun beranjak dari kursi dan bersama wanda,helda,melisa menuju ke lapangan tengah.

Pada saat di barisan, aku melihat didepanku ada seorang cewek imut imut sifat seperti anak kecil. Karena pada saat hari pertama sekolah mamahnya nunggu didepan pintu kelas sampai mos selesai. Lucu ya, macam anak SD baru sekolah saja.

"Kamu irsyadiyah ya?" Tanyaku padanya. "Eh iya. Panggil aja Icha.  Nama kamu siapa? Lupa aku tadi hehe" tanyanya padaku. "Namaku Putri, salam kenal yaaa" jawabku sambil tersenyum. Diapun kembali tersenyum padaku kemudian kami mendengarkan beberapa pengumuman.

Seluruh siswa/i telah bubar meninggalkan lapangan tengah kemudian mereka kembali kerumahnya masing masing.

Sesampai dirumah, aku buru buru mengecek hp untuk melihat notif dari doi. Ternyata nihil. Didalam fikiranku dia kenapa? Seminggu ini dia berubah. Dia seperti menjauh. Tapi kenapa? Mungkin aja dia sibuk. Okelah..

Keesokan harinya
Aku berjalan dengan sedikit lebi cepat karena ketidaksabaranku untuk melihat aku masuk ie kelas mana.

"Coba di ips 3, siapa tau aku goblog kali"...
Nihil.

"Coba di ips 1, mungkin aku pinter kali ya hehe"...
Nihil.

Kali ini perasaanku tidak enak. Dengan cepat aku mencari namaku di ips 2. Ternyata nihil juga. Aku mencari nama dari Ipa 5 juga tidak ada. Aku mulai panikm kemudian melihat namaku di ipa 4. Oh astaga! Kenapa harus ipa? Aku pengen ips! Ini gaboleh terjadi.

Kemudian aku menemui salah satu guru untuk menanyakan boleh kah pindah jurusan. Ternyata boleh dengan syarat harus ada teman tukar. Keluarnya aku dari ruangan guru. Aku bertemu dengan Nafizah teman Jambore Daerah ku. Dia menanyakan aku masuk kelas mana. Dan dia masuk ips dan bercerita bahwa dia ingin sekali ke ipa.

"Ips berapa naf??" Tanyaku pada nya untuk memastikan. "Ips dua put, gimana? Mau ga kita tukeran?" Tawarnya padaku. Jujur aku gengsi masuk ke Ips 2. Aku ingin ke ips 1 Karna yang dipikiranku ips 1 itu adalah ips yang terhebat. Tp aku mikir dua kali. Kalau tidak ada yang mau, apa aku masuk ipa? Ohh tidak.

"Yaudah lah ayuk kita temui ketua jurusan ipa biar kita minta pindah" ajakku padanya. Kemudian kami masuk ke ruangan dan berhadapan dengan guru yang terkenal kejamm se-Teladan, namanya Pak RMS.

"Yakin kau masuk ips? Nanti salah jurusan kau?" Tanya nya ketus padaku. "Yakin pak! Malahan ini yang aku salah jurusan masuk ipa" jawabku tegas.

"Kau? Cemana? Yakin sanggup otakmu masuk Ipa?" Tanya bapak itu kepada temanku , nafizah. "I i-ya pak sanggup" jawabnya terbatabata. "Kalo sanggup otakmu, knapa kau masuk ips?" Tanyanya lagi yang membuat diri nafizah ciut seketika Dan kami berduapun diam.

"Yaudah, kalian tukar. Tapi ingat, jangan pernah kalian minta pindah lagi. Bapak tandai nama kalian. Mengerti?" Tegasnya. "Iyapak." Senyumku mengembang melihat namaku telah terdaftar di ips 2.

Aku langsung masuk ke kelas X-IPS.2 dan disitu tinggal bangku didepan yang kosongm dan aku duduk bersama cewek hitam manis.

"Hai? Nama kamu siapa?" Tanyaku pada 3 orang cewek. "Namaku Hikmah Rosari, panggil aja sari"
"Namaku Ilza dalis astiza, panggil aja dalis"
"Namaku ayu wandari, panggil aja ayu"

• • •

Tak terasa sudah seminggu ini melewati aktifitas yang cukup melelahkan disekolah ini. Dari yang mendengarkan perkenalan dari setiap organisasi dan perekrutan akhirnya aku mengikuti 2 organisasi dan 1 ekstrakurikuler. Yaitu Osis, Phbi, dan tari. Aku menyukai seni, apapun itu. Mau rupa, musik, vokal, tari, aku sangat menyukainya. Ini adalah salah satu alasanku masuk ke SMA Teladan.

Satu bulan telah berlalu, kegiatan Belajar mengajar sudah aktif sebagaimana seharusnya. Dan organisasi atau ekstrakurikuler sudah aktif dan mulai latihan sesuai dengan jadwalnya.

Kringgggkringgg
Bel telah berbunyi menandakan pelajaran hari ini telah selesai. Ini adalah hari dimana ekskul tari latihan.

"Icha? Ade? Kalian tari juga?" Tanya ku pada mereka. "Iyaadong put, kamu juga?" Tanya padaku. Kemudian aku mengangguk menandakan iya pada mereka. Kamipun berjalan seiringan menuju keruangan seni.

Hari telah petang. SMA Teladan pun menjadi sepi. Tetapi aku masih saja menunggu ayah untuk menjemputku pulang. "Duh, ayah manasih? Udah mau maghrib juga" gumamku.

Tintinn
Aku menghela nafas lega karena ayahku sudah datang untuk menjemputku. Hufftt.. Lelahnya hari ini .




Tbc

Dafa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang