Penasaran

161 12 0
                                    

Dia siapa?
Apakah sebelumnya aku mengenalnya?
Mungkin ya, karena wajahnya tak asing bagiku.
Aku sangat mengenalinya.

Dia
Seperti mentari pagi yang menyinari awal dari hariku
Matanya seindah senja dikala sore hari namun keindahan matanya sepanjang hari. Bercahaya. Indah, sangatttt indah.

Akupun tak tau dengan apa mendeskripsikan mata indahnya itu. Inginku menatapnya bebas tanpa terhalang apapun.

Malam dengan beribu-ribu bintangnya,yang terlihat indah menawan. Tapi dia mengalahkan indahnya pada malam itu.
Itu adalah dia.

-dpa-

Pagi ini dimana aku mendapatkan teman belajar yang baru, aku mencoba untuk beradaptasi (lagi) dengan teman yang belum kukenal lebih dekat.

Menyapa atau sekedar say hello dan melemparkan senyum andalan ku pada mereka. Setidaknya untuk kesan pertama yang tidak buruk.

Aku duduk bersama amanda, teman kelas X ku dulu. Ya, sekarang aku sudah kelas XI. Tak banyak dari kelasku dulu sekarang menjadi teman kelasku lagi. Kami di baur dan di campur dengan kelas Ips 1, Ips 2, Ips 3. Dan sekarang aku masuk kekelas XI-IS.1

Aku menyukai teman kelas ku yang sekarang, sifat mereka yang tidak so(k) dewasa. Mereka apa adanya. Tidak ada berwajah dua disini. Aku yakin dan percaya, semoga apa yang ku pikirkan itu benar adanya.

Aku melihat di roster dan melihat wali kelas kami adalah Pak ESH, sang KingLoho.

Kringgggkringgggg

Kami pun masuk dan duduk ditempat kami masing masing. Kemudian masuk lah KingLoho. Wahhh mancap. Seperti dugaanku kami di pisah tempat duduknya dan di susun menurut pak loho. Ini tidak adil! Tapi yasudahlah ini demi kebaikan kami juga. Lagian aku dengan siapapun tak masalah. Asal jangan ditempatkan di belakang, udah kecil, pendek, dibelakang pula itu. Makin gak nampak lah. Seketika hilang ditelan bumi.

Selama empat les, kami kebanyakan mendengarkan orang bercerita, bernyanyi, sampai melawak didepan yang membuat seisi ruangan menjadi heboh. Tetapi karena masih baru, kebanyakan dari kami masih malu malu dan menjaga image-nya termasuk aku hehe. Akukan pemalu sih (kalau percaya)

Bel yang di tunggu tunggu berbunyi, wah merdunyaaaa... ya, bel istirahat sudah berbunyi dan kami bergegas kekantin untuk membeli beberapa makanan untuk mengisi kekosongan hati ini asekkk asekkk josss hahaha mengisi perut maksudnya.

Pada saat jalan menuju kekelas, aku merasakan seperti ada yang memperhatikanku. Dengan cepat mataku mencari dan Yap! Ketemu. Mataku dengan mata indah itu saling bertemu.

Dia sadar bahwa aku melihatnya dengan cepat dia mengalihkan pandangannya kearah lain. Aku kenahan tawa melihat tingkahnya. Uhhh! Lucu sekali.

Aku bukan dukun atau psikolog atau semacamnya. Aku sudah terbiasa akan hal itu, bisa merasakan hal yang menjanggal didekatku. aku bisa membaca bahasa tubuh dan bisa mengetahui isi pikiran hanya dengan melihat matanya saja.

Aku ingin sekali menjadi psikolog, aku mendalami karakter seseorang sejak aku smp. Aku sangat tertarik dengan psikolog.

Kemudian kami duduk di kursi panjang di kantor SMA yang berada di samping. Aku melihatnya duduk di kursi panjang depan kantor Bp smk. Disana dia bersama temannya bermain gitar. Dan sesekali dia memperhatikan ku, aku pura pura tidak mengetahuinya dan sesekali mata kami bertemu dan membuat dia memalingkan wajahnya. Aku bagaimana? Aku sih woless bae.

"Amanda? Coba nanti perhatiin deh cowok itu. Bukannya aku kepedean , Pasti dia ngeliatin aku diam diam" ucapku pada manda lalu dia mengikuti apa yang aku ucapkan.

Waktu yang tepat! Dia melihatku (lagi) dan amanda melihat kejadian itu.

"Iya put. Dia merhatiin kamu. Itu yang jago main badminton itu kan? Anak kelas brp? Lupa aku" tanya manda padaku.

"Iyaaa, dia anak kelas XI-IA.1 . Aku penasaran deh man. Aku nekat nih mau cari tau. Coba cari fb nya deh" ucapku lalu aku membuka hp ku dan membuka aplikasi Facebook.

"Duh siapa nama lengkapnyaaaaaaa" aku kebingungan karena tidak tau nama kepanjangannya.

Kemudian aku mengecek semua akun, tidak semua akun sih yakali beribu ribu ku cek hahaha kuker(kurang kerjaan.

YASH!!!!

Dapat.

Tanpa babibubebo aku langsung Add akunnya. Dan aku membuka fotonya dan seketika ketawa ku pecah melihat foto kecilnya.

Oh astaga, imut bangettt. Ucul batt dah:v - batinku

Kemudian aku melihat foto yang lain, aku sempat terdiam sejenak melihat fotonya. "Manis" ucapku pelan tak terasa senyumku terukir melihat foto itu. Disimpan fotonya gakpapa kali ya? Ah simpan deh.

Aku melihat ke arahnya dan aku memergoki dia sedang memperhatikanku (lagi) astaga dia kenapa? Tapi dilihat-lihat dia menarik. Aku jadi penasaran dengannya. Sifatnya yang dingin, pendiam, terkesan cuek, pelit senyum. Kenapa orang yang seperti ini yang membuat ku penasaran tak karuan?

Yang kutakutkan adalah, ketika urat maluku putus disitulah sifat nekatanku muncul. Duhh, udah kebayang deh.

Krringgggg

Bel masuk kelas telah berbunyi, kami berdiri dan hendak kembali kekelas. Sebelum beranjak aku sempat memperhatikan dirinya dulu. Tinggi, ya yang pastinya lebih tinggi dari aku. Ya jelas aku kan pendek.

Lalu dia berbalik dan mata kami bertemu. Oh tidak! Kali ini aku tercyduk. Cepat cepat aku memalingkan wajah dan mempercepat langkahku ke dalam kelas.

Pelajaran sisa 4 les lagi. Semoga tidak membosankan, tapi mengingat kejadian tadi aku jadi senyam-senyum sendiri. Duh jadi malu deh.

.
.
.
.
.
Jika ini jalan yang harus membuatku membukakan hatiku kepada seseorang, semoga orang yang selanjutnya ini tidak seperti yang lalu. Semoga tidak salah lagi menaruh hati kepada orang lain.
.
.
.
.
.







• • •

Kirakira siapa yaa yang memperhatikan putri?
Ehemm jadi penasaran.
Tunggu part selanjutnyaaaa.

Tbc

Dafa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang