Kesempatan Kedua

157 7 0
                                    

Ini hati!!
Kenapa perasaan ini datang disaat yang tidak tepat?
Kenapa hati ini bisa terbuka untuk seseorang memang membuat ku jatuh air mata.

Jika memang tak menginginkan ku hadir
Jangan buat aku berharap padamu!

Disaat aku berharap bahwa kamu menjadi teman hidupku
Teman senangku
Teman sedihku
Kau mematahkannya dengan cara yang kau anggap sepele.

"Hati ini rapuh"

Jika dengan berbohong kau berfikir masalah selesai, maka pergilah jauh dariku.

Jika memang tujuannya untuk menyenangkanku, tak perlu berbohong denganku.

Kamu mau tau caranya untuk membahagiakanku?

Tersenyum dan tertawalah. karna kebahagiaanmu adalah kebahagiaan bagiku.

---

"Kamu kenapa?" Tanya ajai panik . Aku langsung menghapus air mataku yang jatuh ke pipi lalu mengambil nafas panjang untuk menenangkan hatiku.

"KENAPA KALIAN GAK NGASIH TAU AKU YANG SEBENARNYA??? HAA??" Ucapku dengan nada sedikit meninggi.

"Ngasih tau apa? Kamu kenapa? Coba ceritain samaku" ucapnya yang mulai panik karena ucapanku yang meninggi dan mulai meneteskan air mata.

"Dia udah punya pacar kan? Kenapa kamu gak kasih tau sama aku. Kalau memang sudah punya pacar, kan aku gak berharap sama dia. Gak mau dekat sama dia. Tapi kenapa kalian tutupin ini dari aku??? Kalian jahatt!"

"Kalau memang kehadiranku buat mereka pisah, kenapa gak dibilang dari awal? Biar aku mejauh" suara ku semakin pelan dan aku menutup wajahku dengan kedua tanganku.

Kemudian ajai duduk disampingku dan menceritakan semuanya.

Sakit

Perih

Kenapa ini bisa terjadi?

Aku telah mempercayai nya.

Tapi kenapa dikecewakan seperti ini?

Jadi aku harus apa?

Haruskah aku mundur?

Tidak perlu bertanya, memang harus mundur.

"Adek kenapa?" Ucap mantan Pradana putri di pramuka yang tak lain adalah kak dayanti.

"Isss putri gak tau lagi mau gimana kak" ucapku sambil menahan air mata aku tak ingin terlihat lemah, aku harus kuat.

"Kenapa? Coba cerita sama kakak." tanpa aba aba kak dayanti langsung menarikku ke ayunan di taman gudep.

"Nah, coba kamu mulai ceritain semua ke kakak. Siapa tau kakak bisa bantu" ucapnyaa lagi.

Aku menarik nafas panjang dan kemudian memulai cerita, cerita yang sangat mengharukan bagiku, cerita yang sangat menyakitkan, cerita yang sangaatttt... huftt. Aku tak tau mau bagaimana lagi. Aku nyaman padanya, aku mencintainyaa, dan sangat menyayanginya. Tetapi kenapa aku dibohongin?

Aku memang tak pantas baginya. Dirinya yang terlalu sempurna bagiku. Segalanya dia miliki, sedangkan aku? Hanya seujung jari dari semua miliknya.

Aku memang tak tahu diri, aku lupa akan posisi ku. Tapi kenapa aku bisa berharap dengannya?

Dia adalah ketidakmungkinan yang aku semogakan.

Aku hanyalah sebutir pasir yang terinjak injak. Yang mengikuti kehidupan dengan berdiam diri.

Dafa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang