"Put, gak sakit apa kepalamu empat les pelajaran matematika?" Tanya sari yang sudah tak tahan dengan rasa bosannya. "Yah gitudeh. Mau gimana lagi? Memang udah ketentuan dari sekolah kita hari kamis empat les matematika. Lagian sekarang ini gak bisa malas-malasan. Seminggu lagi kita ujian Semester. Emang kamu mau gak naik kelas?" Tanyaku padanya.
Ya, tak terasa sudah kurang lebih enam bulan sekolah di SMA Teladan ini. Belum ada kesan tak menyenangkan selama enam bulan terakhir ini.
"Sudah mengerti anak-anak?" Tanya guru matematika yang tak lain nama singkatannya adalah Buk Esp. Buk Esp adalah walikelas kami, ibu itu tidak cerewet tapi kalau sudah marah tidak bisa diragukan lagi. "Sudahh bukk!" Serentak siswa/i menjawab.
Kringggg
"Alhamdulillah.. akhirnya Allah mendengarkan perutku" ucapku yang membuat sebagian temanku tertawa. Ya beginilah aku. Apa yang aku rasakan, apa yang aku pikirkan pasti ku ucapkan. "Yaudah ayuk ke kantin" ajak dalis dan menarik tanganku keluar kelas.
Sampailah kami ke alfamartclass . Dan membeli makanan yang bergubungan dengan coklat. Selesainya membayar dikasir kami menuju kekelas. Tetapi pada saat beberapa langkah keluar dari kantin aku melihat wanda duduk ditengah-tengah kerumunan cewek cantik SMK teladan. Kami sempat saling tatap namun alhasil dia memalingkan wajahnya dan kembali tertawa kepada teman-teman perempuannya.
Sepanjang jalan menuju kekelas aku hanya terdiam dan melamun saja. Aku membayangkan betapa bahagianya dia setelah seminggu lebih tidak membalas chat dariku. Apa ini alasannya dia tidak membalas chatku? Apa dia bosan? Batinku.
Dengan cepat aku nembuka Aplikasi Whatshapp. Dan mengetik nama Bg handyPutri
Assalamu'alaikum bg, ini putri.Bg handy
Wa'alaikumussalam. Iya putri. Ada apa dek?Putri
Putri mau curhat. Bg wanda kenapa ya? Kok dia gak balas chat putri seminggu lebih. Tapi sekali angkat telpon dari putri malah marah gak jelass sampai dia ngebentak. Putri paling ga bisa dibentak. Bg wanda tau itu. Tapi kenapa? Apa udah bosan?Bg handy
Oaleh, abang juga gak tau put. Bentar yaa abang tanya sama dia.Selang 5 menit kemudian
Bg handy
Dek, firasat adek bener. Ternyata dia bosan. Tapi kenapa ya? Padahalkan kalian udah dekat banget sampai sampai liburan bareng keluarga pun dia ikut. Istilahnya sudah lampu hijau tapi dia kok berhenti? Sayang kali tuh.Read.
Kucampakkan hp ke tempat tidurku. Dan ya aku menangis untuk kesekian kalinya dibuat kecewa oleh lelaki yang sudah diberi kepercayaan oleh ku dan orangtua. Aku benci! Kenapa aku harus selalu begini? Mempercayai seseorang dan kecewa. "Oke mungkin ini yang terakhir aku jadi baik. Kalo memang aku harus putus dari dia, selanjutnya aku gak bakal serius sama orang lagi" ucapku di sela sela tangisku yang semakin menderas.
• • •
Paginya aku menelpon bang wanda untuk menanyakan kejelasan hubungan ini.
Halo??
Iya halo.
Bg wan, sekarang abang maunya apasih?Maksudnya apa?
Abang udah berubah. Udah gak kaya dulu lagi. Kalo udah bosan samaku bilang ajadeh. Putri capek gini terus bang!
Iya, abang bosan.
Terus abang maunya apa?
Yaudah kita udahan aja kalo gitu.
Ha? Segampang itukah?
Dari pada putri capek, sakit hati terus sama abang mendingan udahan aja.
Yaudah.
Tutttt.
Aku langsung mematikan panggilan itu, tak terasa air mata itu jatuh (lagi)
Tibatiba terdengar suara mamah memanggil ku . Dan aku bergegas mengambil tas dan pergi ke sekolah.Sesampainya disekolah aku berjalan menuju kelas, dan ya aku melihat dia. Dia tersenyum seperti tidak ada beban sedikitpun. Akupun membalas senyumnya. Senyumku kali ini berbeda, senyum miris. Hati ku rasanya seperti di tusuk jarum beribu ribu kali. Rasanya perihhh, Perih sekali. Namun ku simpan sakit itu dengan senyumanku.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Dafa
Non-FictionBerubahnya kehidupan seorang Putri Anjelina karena sebuah titik (.) Bertemu dengan Dafa Al-Karim si Kulkas Berjalan . " Kenyataannya, bahwa kamulah yang mengajarkanku tentang arti sebuah kepercayaan didalam suatu hubungan tanpa status dan pentingnya...