P A R T 2

430 31 0
                                    

Author pov.

Dua belas bulan  telah berlalu, itu artinya Devano harus segera move on. Dia tidak bisa terus menerus mencintai dia yang gak mencintainya. Kini ia berjalan menuju kelas, dengan tampang bodo amat dan cuek membuatnya semakin nyaman.

Karna pikirnya, apa untungnya dia terus menerus berkorban untuk orang lain? Justru batin gue eh batin dia yang jadi korban permainannya.

Sesampainya, ia membalang tas dengan asal ke arah meja nya yang berada di pojok belakang. Untungnya dikelas masih sepi, dilihatnya masih jam set 6.

Sangat rajin untuk dikatakannya.

"SAMPAI KAPAN GUE MIKIRIN TERUS? SAMPAI KAPAN INI HATI TERUS TERJERAT DALAM CINTANYA? ARGHHH ANJING" Teriaknya dengan lantang membuat salah seorang kaget mendengar tuturan dari seorang Devano yang cuek bebek mengatakan tentang cinta.

Bella, namanya.

Sialnya Bela mendengar bahkan melihat aksi devano yang sangat miris.

"Masih pagi dah ngamuk aja lo! Kesambet apa lo bahas tentang cinta?" tanya nya bingung

"Ga---gak papa, latihan drama buat tugas bahasa indonesia" alibinya membuat bella tertegun

"Lah iya ya, bahasa indonesia ada tugas buat drama. Wih wih lo keren banget dev"

"Ye,makasi"

Bella segera menuju tempatnya dan mulai duduk dan membuka tasnya

***

Pukul 10: 45 bel menandakan waktunya istirahat. Kini siswa siswi SMA Jaya Baya sedang berkeliaran, entah pergi ke kantin, toilet bahkan ke perpustakaan yang tempatnya banyak wifi.

"Eh tadi gw di tendang masa" Curhat Danu

"Kenapa lagi si?" Tanya Devano

"Ya kali kan cowo ganteng di tendang" Danu mengatakan nya dengan percaya dirinya. Dan membuat temen temen nya bergidik ngeri.

"Gila banget si ni anakan curut!" Teriak Dito

"Gw ditendang sama mba nonok, gara gara gw minta pijit ke mba nonok tapi malah ga mau ya gue marah lah eh dianya malah nendang kaki gue" Jelas Danu

"Bangsul dikira apaan, ya pantes la lu di tendang. Emang mba nonok siapa nya elu? Ya kali mao nurutin perkataan lu" kelak Devano

"Udah lah ga penting juga si Danu kalo curhat tentang mba nonok mulu, rungsing telinga gw" ucap Dito sambil melayangkan jitakan ke Danu,

Danu? Ia hanya diam lalu mengelus puncak kepalanya yang di jitak Dito

Seketika itu pun Danu langsung beranjak pergi menemui mba nonok, ia akan menyelesaikan masalahnya tadi pagi.

-Di warung mba nonok-

Mba nonok yang keadaanya lagi ceria sambil mengelap meja malah berubah menjadi muram dan jutek ketika melihat ada sosok pencari masalah datang kembali.

"Ada apa kau disini?" Ucapnya dengan nada pelan tapi menohok ke hati ea

"

Maaf mba kuuu"

"Ye, kamu siapa hah?" Tanyanya membuat Danu bingung

"serah lah, gue nyerah" pasrah Danu sambil membalikan badannya lalu berjalan menuju kelasnya

DEVANO [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang