33

102 4 0
                                    

"Kita berangkat dulu ya... Dah..."

"Tiati"

"Eh, om gak sekalian?"

"Masih lama, kan jam 9"

"Yaudah... Dadah o-om..."

"Ingat, sekolahnya harus rajin, nilai tinggi om beliin apa yang kalian bertiga mau deh, tapi harus ada bukti"

"Iya..."

      Mereka pun langsung ke S-sen dan ke kelas masing-masing

"Ngapa buru-buru kak?"

"Hah? Gak ada kok, kamunya aja kali yang nge-rasa"

"Aku gak ngerasa kak, dan kakak tuh fix udah nyimpan sesuatu nih, ingat konsep kita, gak ada rahasia diantara kita semua"

"Ya tapi masalah pribadi tuh mana mungkin kali gak dirahasiain"

"Emang ada apa sih?"

"..... Lebih baik... Kamu gak perlu tau dengan detail, tapi to the point, aku lagi nginderin Chang Min"

"Karena apa?"

"Udah deh, pokoknya itu aja"

"Perlu gue tanyain ke orangnya sendiri?"

"Terserah kamu sih, aku mau ke vanding machine beli sesuatu"

"Kak, aku mau ikut dong..."

     Mereka langsung menuju vanding machine dan mulai memilih

"Apa nih?"

"Soymilk aja kali ya?"

"Lebih baik sih, kan susu"

"Kita gak keseringan kan?"

"Kayaknya sih sering deh"

"Udah ah, aku mau minum cola... Untung ada yang dingin..."

"Eh, kak aku juga mau dong..."

"Mau apa?"

"Hah?"

    Mereka langsung menoleh ke asal suara dibelakang mereka

"Gue beli-in"

"Ah... Gak usah kok"

"Gak apa-apa lah, kan gue pengen cari teman"

    Dia langsung memasukan beberapa koin dan memencet tombol cola

"Nih... Lu pengen minum cola kan?"

"Ah, gak-"

"Ambil aja dah, nih..."

"..... Makasih ya..."

"Nah, yang ini mau apa?"

"..... Jus wortel aja dah..."

Wanna One Big FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang