"Yeji.."
"Hmm?"
"Yeji, baby~"
"Apa sayang?"
"Gabut nih Lia."
"Nonton tivi sana, nonton gosip."
"Ih, bosen tau." Lia menarik ujung baju Yeji dengan gemas, tetapi Yeji tidak bergerak dari kasurnya. Ia tetap duduk dengan handphone di tangannya.
"Yaudah coba main sama Chaeryeong aja."
Yeji saat ini sedang asyik bermain PUBG Mobile, sehingga Lia hanya dibiarkan di kamar begitu saja. Baru-baru ini ia keranjingan permainan tembak-menembak tersebut, pagi siang malam, main pabji terus. Padahal, biasanya Yeji selalu bermanja-manjaan dengan pacarnya dari pagi hingga pagi lagi.
"Ih, anak-anak kan lagi pada sekolah. Masih jam delapan tuh."
Yeji baru ingat bahwa ketiga abg tersebut sudah mulai masuk sekolah, menyebabkan suasana dorm menjadi lebih kondusif.
"Oh iya, yaudah bentar ya, aku dikit lagi menang nih."
"Ih, Lia udah denger Yeji ngomong gitu dari sejam yang lalu." Ucap Lia dengan muka bete. Yeji yang melihatnya, malah dibuat gemas oleh wajah imut Lia yang sedang ngambek.
"Yaampun, bentar yah Julia nya Yejio."
"Ih, Yejio siapa lagi?"
Yeji tertawa, menaruh handphonenya dan mengacak rambut Lia sekilas. "Ih, ituloh Romeo dan Juliet. Kamu Julia, aku Yejio, hehe."
"Idih maksa banget, ewh."
"Aku main bentar yah." Dikecupnya bibir Lia sekilas, lalu Yeji sibuk dengan game nya kembali.
"Huff.."
Yeji sebenarnya tidak tega melihat Lia yang cemberut di sebelahnya, tetapi ia harus kuat.
Bentar lagi chicken dinner, sis, tanggung hehe.
"Itu awas ada musuh di arah 250-eh?" Ucapan Yeji terpotong, saat ia merasa sepasang lengan memeluk pinggangnya. "Lia, sayang?"
Lia telah berhasil memposisikan dirinya di antara Yeji dan handphonenya.
"Gapapa, Yeji lanjutin aja. Lia pengen gini, hehe."
Saat ini Lia sudah duduk di pangkuan Yeji dengan dengan posisi membelakangi handphone yang digenggam Yeji. Gadis Choi itu lalu menyandarkan kepalanya di leher sang kekasih.
Mirip seekor Koala yang bergelayut manja pada induknya.
"E-eh iya.."
"M-masih keliatan kan layar hp nya?" Yeji tersenyum saat Lia menatap wajahnya sambil bertanya dengan malu-malu.
"Keliatan dong, sayang."
"Yaudah, Lia mau nyender sama Yeji lagi ya."
Postur badan Yeji yang lebih tinggi dari Lia, membuat posisi dagu Yeji tepat berada di atas kepala Lia. Ketika Lia mengeratkan pelukannya, Yeji secara reflek mencium pucuk kepala pacarnya.
"Kayanya ada yang lagi manja nih, hm?"
"Ih, biarin aja Lia kangen meluk Yeji soalnya." Lia mengelus pipi Yeji, lalu menghujaninya dengan ciuman-ciuman kecil.
"Aduh, kamu jangan bikin aku gak fokus, dong.."
Yeji berusaha mati-matian untuk menahan hasrat dalam dirinya.
Mana dorm lagi sepi.. Aduh bisa khilaf nih aku.
"Hehe, maaf. Soalnya Lia gemes sama pipi Yeji."
"Hm.."
Akhirnya setelah perdebatan dalam hatinya, Yeji meletakkan handphonenya. Tidak lupa ia matikan, dan memutuskan untuk menaruh seluruh perhatian pada gadis di pangkuannya.
"Ih, kok dimatiin? Kenapa gak Yeji lanjutin?"
Mendengar pertanyaan Lia, Yeji menggeleng, lalu mencubit pipinya dengan gemas. "Gapapa, pacar aku lagi manja soalnya."
"Yeji.."
"Hmm, kenapa sayang?"
Melihat wajah imut Lia, Yeji tersenyum, pacarnya benar-benar lugu dan menggemaskan.
Kok ada orang yang seuwu kamu sih-
"Ena-ena yuk?"
"NANI?!"
Mungkin Lia tidak selugu yang Yeji pikir.
----------
Aduh yeji, we get it. Lia is yours XD
Itu tangan tolong dikondisikan yah :')
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth (Yeji x Lia)
FanfictionMenurut orang lain Lia itu cantik, tapi tidak menurut Yeji. Sementara menurut Lia, Yeji itu nyebelin. (Sebuah kumpulan cerita pendek)