Gelut

2.2K 244 29
                                    

"Weh, sipit!"

Yeji langsung tengok ke belakang. Siapa yang berani ngatain dia sipit? Sini maju, pikirnya dalam hati.

"Siapa yang berani ngatain Hwang Yeji-"

Tapi Yeji langsung bungkam. Soalnya, yang manggil nyeremin.

"Kenapa hah, udah mulai berani?"

Yeji lagi-lagi mingkem. "E-eh kak Nayeon, kirain siapa tadi."

Nayeon tuh sebenernya gak galak, baik malahan. Cuma kadang-kadang Yeji takut, karena muka Nayeon yang judes.

"Lagian kamu dipanggil gak nyaut-nyaut."

"Kenapa kak? Maap tadi lagi fokus ngapalin koreo dari hape." Yeji beralasan, padahal dari tadi dia main PUBG aja di ruang latihan JYP.

Mumpung lagi sendirian gabut, pikirnya tadi.

"Dipanggil pak bos, sana ke ruangannya."

Yeji garuk kepala. "Kenapa tuh?"

"Ya mana kutau, kan aku bukan Om Jinyoung."

"Yaudah ish, jangan judes jawabnya."

"Ngomong apa kamu?"

Yeji niatnya mau ngedumel tapi langsung ciut begitu Nayeon melotot ke arahnya. "E-eh gapapa, aku langsung kesana aja ya. Dadah kak Nayeon!"

Wush. Yeji langsung ngacir ke kantor bosnya.

----

Sementara itu Lia bingung nyari pacarnya. Di ruang latihan gak ada, di kamar mandi juga gak ada, mana ya dia?

"Eh, dek, liat Yeji gak?"

Kebetulan ada Yuna lagi main hape di ruang tivi sambil nyengir gak jelas. Yaudah deh, Lia tanya.

"Hm, tadi sih ke kantor, katanya mau latihan koreo."

"Oh, kalo Ryujin sama Chaeryeong?"

"Gak tau, tadi sih mereka ada disini-"

Baru aja Yuna ngomong, tiba-tiba ada suara-suara aneh.

"C-chae, i-iya, terus, lebih cepethh.."

Lia langsung kebingungan. Kok kayak kenal suaranya.

"Eh, Yuna denger gak suaranya?"

Tapi muka Yuna pucat, Lia jadi heran. Itu suara apa ya?

"E-eh, enggak, gak ada suara apa-apa, kak."

"Ah masa sih, kok suara nya kayak dari dapur. Lia periksa dulu ya, takutnya ada maling-"

Sebelum Lia sempet pergi ke dapur, Yuna langsung narik badannya. Hasilnya, Lia jatoh tepat di pangkuan Yuna yang daritadi duduk di sofa.

"Sini aja kak-"

"Lia sayang, Yeji udah pulang!"

Gadis sipit itu tiba-tiba pulang, dan begitu dia liat tangan Yuna yang melingkar di pinggang Lia, Yeji ngamuk sejadi-jadinya.

"SHIN YUNAA!"

----

"Udah Yeji, jangan marah lagi dong sama Yuna."

Yeji masih aja ngedumel sama Yuna. Ditambah lagi dia juga menciduk Chaeryeong sama Ryujin yang lagi mesum di dapur belakang.

Astaga, makin pusing pala leader, pikirnya.

"Lagian dia macem-macem ke kamu."

Lia tertawa, lalu cium sekilas bibir Yeji. "Enggak, itu kan Yuna niatnya cuma mau nyelametin Lia dari pemandangan yang tidak baik."

"Gak percaya aku."

"Yuna udah punya pacar kok, lagian Lia cuma maunya sama Yeji aja."

"Ih tapi-"

Lia langsung bungkam mulut Yeji dengan ciumannya lagi.

"Udah ya, jangan ngambek lagi."

Begitu dicium kayak gitu, Yeji langsung seneng. "Lagi dong."

Lia ngangguk, melingkarkan lengannya di leher Yeji dan mencium dalam-dalam bibir pacarnya itu.

Yeji? Jangan ditanya, dia langsung angkat pacarnya itu ke kasur.

"Eh, udah dikunci kamarnya?" tanya Lia sambil ngos-ngosan.

Yeji langsung ngangguk, nafasnya juga ngos-ngosan. "Udah."

"Oh, yaudah, lanjut lagi aja yuk."

Yeji tertawa saat mengingat kembali aksi Yuna tadi sore.

Lia kan, tidak sepolos yang Yuna pikir.

"Gas kan, yang."

Yeji nyengir-nyengir jahat, lalu matiin lampu kamar mereka.

-----

surpriseee

Truth (Yeji x Lia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang