Ruang Tunggu

2.4K 209 33
                                    

"Eh kamu tau gak?"

"Apa?"

"Gajadi."

Lia mau tabok Yeji aja rasanya. Soalnya hobi Yeji bikin orang penasaran. Apalagi mereka lagi di ruang tunggu, nunggu giliran tampil. Jadi, Lia bosen.

"Ih, Yeji jangan bikin orang kepo."

Yeji malah tertawa. Dijawilnya pipi gembul Lia. "Lucu abisnya haha."

"Hmm, ngeledek?"

"Enggak, gabut aja aku."

Lia mengangguk, lalu tersenyum usil. "Yeji, Lia mau nanya dong."

"Nanya apa sayang?" tanya Yeji sambil sesekali makan cemilan di meja. Lia mengangguk lagi.

"Kok Yeji merem mulu sih?"

"Hah?!"

"Iya, emang gak takut nabrak kalo merem terus?"

"Ebuset."

Yeji mengelus dada. Sabar, untung Lia itu pacarnya. Sementara itu Ryujin, Chaeryeong dan Yuna yang berada di sofa pojok ruangan sudah tertawa sekeras-kerasnya.

"Kak Lia kalo ngomong suka bener." kata Ryujin sambil nyengir.

"Kak Yeji melek dong makanya!" Yuna menimpali.

Yeji tarik nafas dalam-dalam. Ryujin dan Yuna memang benar-benar rekan yang menjengkelkan.

"Hah, untung aku leader yang baik hati dan tidak sombong."

Lia yang sedikit merasa bersalah memeluk leher Yeji. "Maaf ya Yeji, Lia cuma bercanda hehe."

"Beneran?" ucap Yeji sambil memanyunkan bibirnya, membuat Lia gemas dan mencium bibir pacarnya sekilas.

"Iyaa, beneran. Walaupun Yeji gak bisa melek, Lia tetep sayang kok! Jangan khawatir ya!"

Kalau sudah seperti ini Yeji mana bisa kesal. Lemah sekali memang dia.

"Cium lagi tapi."

"Ih, gak ah, Lia malu."

Yeji makin memanyunkan bibirnya. "Sekaliii aja."

"Hm... gimana ya?"

Bukan nya Lia tidak mau. Hanya saja ia takut kebablasan. Kan gak enak masih ada Ryujin, Yuna sama Chaeryeong di ruangan. Apalagi Yuna kan masih kecil, nanti kalo dia pengen juga gimana?

"Yaudah deh-"

Lia akhirnya pasrah, lalu berkata. "Yuna, tutup mata dulu bentar dek."

"Hah? Kenapa kak emangnya?" tanya Yuna kebingungan. Namun Ryujin sudah lebih dulu menutupi matanya dengan tangan. "Eh?"

Ryujin tertawa. "Udah, kamu diem dulu dek."

Tanpa babibu lagi, Lia menabrakkan bibirnya dengan Yeji. Yeji terkejut, namun tetap menikmatinya. Ia eratkan pelukannya pada pinggang Lia.

Sebuah aksi yang greget dari Choi Jisu yang terlihat kalem.

Bahkan, Ryujin dan Chaeryeong yang melihat mereka dibuat takjub dengan kelakuan mengejutkan Lia.

"Nghh.."

Wajah Ryujin dan Chaeryeong memerah saat mendengar lenguhan Lia yang tidak berperikejombloan itu. Bisa berbahaya kalau mereka sampai keterusan.. pikir mereka.

Untungnya, Yeji segera sadar dan melepaskan ciuman panasnya dengan Lia. Yeji dapat melihat wajah Lia yang berwarna kemerahan, dan sorot mata yang sulit diartikan..

Yeji bersyukur ia masih punya kontrol diri yang kuat.

"Kak? Suara apaan tuh tadi?"

Pertanyaan Yuna memecah keheningan. Chaeryeong tersadar, tertawa lalu menambahkan, "Itu tadi kak Lia kepentok meja, bukan apa-apa kok."

"Oalah gitu ya?" Yuna mengangguk-anggukan kepalanya. Semua member yang melihatnya hanya bisa meringis dalam hati.

Jangan sampai Yuna mengerti hal dewasa dulu, pikir mereka.

"Yang mau ke toilet, ke toilet dulu ya." Yeji sudah kembali ke mode leader nya, lalu memberi komando pada anggotanya, "10 menit lagi kita naik panggung."

"Oke kak."

Setelah itu Ryujin, Chaeryeong dan Yuna pergi keluar.

Yeji menoleh pada Lia yang masih berada di pangkuannya.

"Kamu mau ke toilet dulu gak, yang?"

Lia yang ditatap seperti itu menjadi malu. "Enggak usah, Lia tadi udah ke toilet."

"Gausah malu gitu dong~" ledek Yeji. Ia paham mengapa Lia terlihat sangat malu.

Lia memanyunkan bibirnya, sambil mengalungkan tangannya pada leher Yeji. "Ih, siapa yang malu?"

"Duh, jangan manyun-manyun gitu dong, nanti kucium loh."

"Cium aja, yang lama juga gapapa."

Yeji tertawa karena ucapan frontal Lia. Ia gusak pelan rambut Lia. "Hm, nanti Yuna bisa liat loh."

"Yaudah deh.."

Yeji tidak tega, lalu mengecup bibir Lia sekilas.

"Nanti kita lanjutinnya di dorm ya." bisik Yeji di telinga Lia. Ia tersenyum miring sebelum melanjutkan, "Sepuluh ronde siap kan?"

Lia yang mendengar suara serak-halus-namun-seksi milik Yeji menjadi sedikit bergairah, dan semua semangatnya kembali terkumpul.

"L-Lia mau pemanasan vokal dulu!"

Yeji hanya tertawa melihat pacarnya yang sudah berdiri melakukan beberapa gerakan pemanasan dengan antusias tinggi.

Lucunya mbak pacar, pikir Yeji.

-----

supraiss hehehe,

bonus 1

bonus 2 softtt sekali, tuker2an jaket alias gf goals

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


bonus 2 softtt sekali, tuker2an jaket alias gf goals

bonus 2 softtt sekali, tuker2an jaket alias gf goals

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Truth (Yeji x Lia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang