06. Gengsi

26 10 0
                                    


Mengapa tidak ? Karena ku yakin tidak ada kata terlambat

~Reovald Aldhino

*****


Aldhino memasuki pekarangan rumahnya . Terdengar suara gemericik air mebuat Aldhino mencari sumber suara tersebut .

"Kamu sudah pulang nak " ucap Ratih sambil memegangi selang yang dibawanya

Aldhino yang melihat ibunya menyirami halaman rumahnya pun menganggut "Iya bu " Aldhino melanjutkan perjalanananya kembali untuk segera kembali ke kamarnya . Namun teringat akan pesanan Airin , Aldhino pun berbalik menghampiri Ibunya "Bu lanjut yang tadi pagi, katanya temen Aldhino yang ulang tahun namanya Airin Ternanda yang ke empat belas " terangnya mantap

Ratih mengangguk tanda mengerti . Aldhino kembali ke kamarnya

Hal yang paling dirasakan oleh Aldhino sekarang adalah lelah . Aldhino berbaring di atas kasur kesayanganya setelah selesai mandi dan berganti pakaian sepuluh menit yang lalu .

Baru saja ia hendak  memejamkan mata untuk beristirahat . Seseorang datang dengan pakaian seragam yang sama seperti yang ia kenakan tadi pagi  " woy " Reza menghampiri Aldhino dan mengagetkanya

" Tumben lo kesini Za ?" Aldhino memandangi Reza pekat " Lo harusnya pulang dulu , baru kesini !"

" Ga papa kali Di, kan udah biasa "

"terserah lo aja Za "

"Di nanti anterin gue beli kado buat Airin ya " Reza meletakan Tas punggung yang ia kenakaan "Lo diundang juga kan ?"

" Iya . Sekarang aja yuk " ucapnya antusias

"Semangat banget lo Di " Reza terkekeh tanda mengejek "gue pinjem baju lo ya . Kayak biasa " ucap Reza sambil membuka lemari Aldhino

"Yang ini ya Di ?" tanya Reza sambil membawa sebuah kaos hitam dengan gambar sepatu putih di bagian tengahnya

"Iya . Inget dicuci sebelum dibalikin " Aldhino kembali mengingat-ingat pengalamannya saat Reza mengembalikan bajunya yang masih kotor

" Lo inget aja " Reza terkekeh

Setelah selesai bersiap-siap mereka pun siap untuk berangkat
"Bu Aldhino mau keluar sebentar nganterin Reza "

"Ya nak hati-hati jangan kemalaman pulangnya " Ratih menyahuti dari arah dapur

"bye bye tante Ratih " ucap Reza sambil melambai lambai

*****

"Gue bingung nih Airin suka gak ya sama ini ? " Reza mengacak rambutnya kesal sambil mengambil sebuah boneka Doraemon berwarna biru "Atau yang ini ?" lanjutnya sambil mengambil bandana berwarna merah muda di tangan kirinya

Aldhino masih berdiri dan bersandar di depan cermin  dengan tangan dilipat didepan dadanya . "Ribet amat lo " Aldhino geram dan menghampiri Reza yang sibuk memilih hadiah "Udah kasih aja tuh boneka biar gak ribet . Bagus gak nya ya urusan dia,seenggaknya kita udah dateng "

"Gitu ya gitu dah gue nurut abang Dino aja " Reza menanggapinya dengan candaan belaka

Dilain tempat tampak seorang gadis yang hendak mengambil sesuatu yang sulit untuk ia gapai . Reza yang melihatnya pun mengoceh

"Di itu bukanya Tania ? " ucap Reza sambil menunjuk ke bagian rak buku . Aldhino yang mendengarnya pun menyapu pandanganya dan melihat Tania dan menghampirinya
"Woy Di lo mau kemana ? " Reza berdecak sebal karena Aldhino meninggalkanya

SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang