*****
Tania mengendap-endap seolah ia adalah penjahat dalam bahaya atau maling yang akan tertangkap basah mencuri , jam ditanganya sudah menunjukan pukul tujuh lebih lima menit. Sedangkan keadaan sekolah saat ini sudah sepi , menandakan bel masuk sudah berbunyi. Ia harus segera menuju ke kelasnya karena lima menit lagi bel jam pertama akan berbunyi .
Untung saja pintu gerbang disekolahnya sedang ada perbaikan , jadi ia tidak perlu lagi mengoceh dengan Satpam sekolahnya.
Ia berjalan sangat hati-hati agar tidak ada yang melihatnya . Namun naas ia melihat beberapa deretan siswa berbaris dengan rapi di Lapangan. Ia menajamkan penglihatanya , sekilas menyapu pandanganya
Ada Osis , dan beberapa siswa yang sering bersamanya ikut membersihkan Aula saat ia terlambat . Dan yang terakhir , Pak Bambang ?!Sudah sangat jelas, itu adalah kumpulan siswa yang terlambat hari ini . Tania tidak boleh terlihat ia berpikir akan melewati halaman belakang untuk menuju ke kelasnya .
Namun tetap saja keberuntungan tidak berpihak padanya . Tampak seorang siswa disamping Pak Bambang menunjuk kearahnya . Sontak semua orang disana beralih memandangnya .
Gawattt !!!
Tania tak dapat berkutik , seketika samar - samar orang -orang menyebut namanya .
Ia sangat mengenali siapa yang menunjuk kearahnya , Gilang. Ia adalah salah satu siswa yang ikut terlambat , ia adalah teman sekelas Airin . Dan kini ia mulai menuju kearahnya .
Tania semakin gugup , ia terlalu sering terlambat , ia takut jika orang tuanya akan dipanggil ke sekolah , dan mengetahui bahwa ia sering terlambat .
Mengingat tentang Gilang ? , ia adalah masa lalu Tania .
Gilang adalah orang yang pernah ia sukai dulu , mereka bertemu saat menjadi peserta lomba Matematika yang diadakan di Sekolahnya . Namun itu hanya perasaan yang selalu ia pendam. Ia tidak ingin mengingatnya lagi .
Lupakan tentang Gilang, yang terpenting Tania dalam bahaya
"Hey " panggilnya
Seketika lamunan Tania bubar , kini Gilang berada di sampingnya . Mengagetkanya
"Lo terlambat kan ? Disuruh ke Lapangan sama Pak Bambang "
Tania hanya bisa meneguk ludahnya , apa yang akan Guru itu lakukan ? .
Tania mengangguk dan mengekori Gilang yang sudah berjalan mendahuluinya
Pandangan semua orang yang ada di Lapangan kini menuju kearahnya .
Tania mulai masuk kedalam barisan siswa. Baru saja ia melakukan posisi siap , semua siswa sudah dibubarkan . Semua siswa yang terlambat kecuali Tania dan Gilang sudah meninggalkan lapangan
Tania memandang kearah siswa lainya , mereka menuju ke pinggir lapangan dan bersiap untukk...
Lari ?!
Tania meneguk ludahnya , ia bisa menerka apa yang akan terjadi selanjutnya
Pak Bambang menghampiri mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Silence
Teen FictionMencintai seseorang adalah hal yang biasa, namun jika dicintai balik olehnya bukankah itu hal yang luar biasa ? Ada dimana sebuah rasa suka hanya bisa dipendam, dibanding mengutarakan nya **** Namtania Veronica baru menyadari rasa sukanya terhadap...