12. Abadikan setiap moment

18 8 2
                                    

Fokuslah kedepan, jika sudah lelah istirahatlah denganku. Aku dibelakangmu dan selalu menunggumu

~Namtania Veronica

*****

Bus sekolah sudah terparkir rapi , antusias para siswa semakin terdengar. Para siswa memadati areal parkir sekolah untuk melihat peserta lomba dan memberi dukungan kepada mereka

Dilain tempat , barisan siswa sudah terlihat dengan rapi. Para peserta lomba kini berbaris di Aula Untuk mendengar pengarahan dari Kepala Sekolah. Dan melakukan berdoa bersama

Setelah selesai menerima pengarahan beberapa peserta lomba mulai menuju Areal Parkir dan memasuki Bus Sekolah

Dari barisan depan sudah terlihat Tania dan Aldhino sebagai peserta melukis. Mereka seragam menggunakan pakaian putih biru , ciri siswa SMP . Dibelakang mereka adalah barisan penari yang sudah memakai kostum sedemikian rupa sehingga terlihat sangat elegan .

Barisan paling belakang adalah kumpulan anak osis , yang ikut mendampingi. Serta beberapa pembina pun ikut mendampingi 

"Taniaaa..... " suara cempreng Rani menyemangati .

Tania yang mendengar hanya melambai kearahnya, seolah semua akan berjalan lancar dan baik baik saja

Satu persatu peserta lomba naik ke dalam Bus dan menduduki tempat duduknya masing -masing .

"Rin... " lirih Aldhino

Airin yang dipanggil pun menoleh

"Lo sama gue ya.. " Aldhino menggandeng tangan Airin dan membawanya ke kursi yang kosong .

Ya saat ini Aldhino dan Airin duduk berdua .

Dilain tempat Tania masih mencari keberadaan kursi yang kosong . Ia menelusuri lebih kedepan , ia melihat kursi yang masih kosong dibagian belakang pintu masuk . Ya tidak heran jika masih kosong , mungkin karena orang-orang enggan untuk terkena desiran angin dari luar.
Dengan cepat Tania duduk dikursi tersebut .

Desiran angin mulai menerpa wajah Tania , anak rambut miliknya mulai terhempas bagai menari dikepalanya . Sesekali ia mengusap wajahnya .

Perjalanan yang jauh membuatnya harus tertidur. Agar semua penatnya tidak terasa , baru saja ia ingin memejamkan matanya . Gelak tawa dari kursi dibelakangnya mulai terdengar .

Tania tidak bisa tertidur , suara canda renyah dibelakangnya semakin terdengar , jika ia tidak tertidur rasa pusing akan menimpanya . Ia sangat mudah mabuk perjalanan .

Tania memberanika diri menoleh kebelakang , tubuhnya ia jinjit agar orang dibelakangnya terlihat .
Tania melihat siswa yang duduk dibelakang kursi miliknya, Tania bisa melihat siapa yang sedari tadi bercanda gurau, menggelegarkan gelak tawa .

"Aldhino .. Airin , pelanin tawa lo gue mau tidur !" untung saja Tania bisa mengontrol dirinya . Tania bisa saja bersikap seolah hal tersebut biasa saja, namun dalam lubuk hatinya seolah teriris .

Aldhino yang melihatnya pun hanya mengangkat jempolnya saja .


*****

SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang