09. 'Kamu'

29 4 0
                                    

Dia memang istimewa bagiku

~Reovald Aldhino

*****

Suasana kelas IX A tampak riuh.  Semua melakukan kegiatan mereka masing - masing . Beda halnya dengan Tania . Ia tampak tengah memperebutkan  penghapus yang entah milik siapa .

" Kembaliin gak penghapus gue !" Tania berkacak pinggang

"Ini punya gue " Ucap Tejo tak mau kalah

"Siniin cepetan gue mau pakek !" Tania sudah tak bisa mengotrol kesabaranya . Ia maju merebut penghapus dari tangan Tejo . Namun Tejo malah berlari menghindar . Membuat aksi kejar-kejaran.

"Panggilan siswa yang mengikuti ekstra melukis  dan tari  harap segera berkumpul di Aula. " 

Suara speaker berbunyi nyaring membuat sebagian siswa menghentikan kegiatanya . Tania yang mengikuti ekstra melukis langsung menuju ke Aula . Dari belakang langkahnya disusul oleh Aldhino yang memiliki ekstra yang sama

"Tania ..."

Merasa dipanggil Tania menghentikan langkahnya dan berbalik . Ia kesal mendapati Tejo yang melambai lambai kearahnya sambil mengancungkan penghapus hitam miliknya .

"Awas ya.. lo Tejo !!" Tania hanya mengumpat kesal dan kembali berlari menuju Aula . Menyalip Aldhino yang telah mendahuluinya . Mereka tidak bertegur sapa .

Di Aula keadaan cukup ramai . Siswa yang mengikuti Ekstra Tari dan Melukis cukup banyak . Kepala sekolah dan beberapa pelatih Ekstra tampak jelas terlihat diatas fodium .

"Selamat siang semuanya. Jadi tujuan kalian semua dikumpulkan disini untuk menginformasikan bahwa akan diadakanya perlombaan seni ditingkat Kabupaten " 

Semua siswa mendengarkanya antusias . Setelah kepala sekolah mengucapkan beberapa sambutan, siswa kemudian dikumpulkan berdasarkan ekstra dan didampingi oleh pembina masing-masing.

Tania yang mengikuti salah satu ekstra tersebut kini tengah duduk didalam Aula menunggu pembina datang . Dari kejauhan ia bisa melihat aktivitas siswa dari ekstra Tari . Pandanganya terarahkan kepada Airin yang dengan lihainya menarikan sebuah Tarian dengan sempurna.

Setelah lama menunggu akhirnya pembina pun datang . Ia membawa perlengkapan melukis yang lengkap mulai dari kertas gambar hingga cat air .

"Selamat pagi, hari ini bapak akan memilih dua diantara kalian yang akan mewakili sekolah kita untuk diperlombakan nantinya " Ucap pembina antusias

Jika dihitung siswa yang mengikuti ekstra melukis hanya sepuluh orang , delapan putra dan dua putri.

Tania yakin dirinya akan dipilih . Karena Intan , teman ekstranya sedang sakit jadi tidak bisa mengikuti pembelajaran dari dua hari yang lalu .

Semua siswa mengikuti tahap seleksi dengan baik . Hingga pengumuman pun mulai ditunggu oleh siswa antusias .

"Baik terimakasih kalian telah membuat suatu karya yang sangat bagus" Pembina menggantungkan ucapanya. Ia menghela nafasnya beberapa saat" Namun Bapak harus memilih dua diantara kalian , jadi yang bapak panggil namanya tolong masih diam disini. Dan yang lainya bisa kembali kekelasnya masing -masing dan jangan berkecil hati . Kalian sudah membuat karya yang terbaik  "

Semua siswa menanti ucapan pembina .

pembina mengucapkannya dengan hati-hati. Agar tidak ada yang tersinggung. "yang terpilih untuk mewakili sekolah kita adalah. ..  Selamat  kepada Reoval Aldhino dan Namtania veronica ,Jadi kalian masih diam disini dulu untuk diberi pengarahan dari kepala sekolah sedikit "

SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang