13 . Kabar

16 4 0
                                    

Aku terdiam saat bersamamu, namun tawa ini kembali muncul saat aku bersamanya

~Namtania Veronica 


*****

Semua orang tak bisa merasakan apa yang orang lain rasakan. Saat ini rasa sesak semakin terasa menusuk , berlebih mungkin. Namun hati yang sangat teriris selalu dirasakan oleh wanita satu ini .

Sudah berapa lama ia berdiri di belakang memandangi sepasang manusia yang duduk berdua dengan bahagianya .

Rasanya baru kemarin ia merasa bahagia saat berfoto berdua dengan pria yang membuat hatinya mengambang. Tania masih ragu apakah ia memiliki perasaan yang lebih kepada pria yang membelakanginya saat ini , Aldhino . Namun entah mengapa hatinya selalu terluka saat melihat Aldhino dengan gadis lain.

Mungkin gadis lain seperti Rani, Aulia bahkan temannya yang lain tidak pernah membuat hatinya terluka , namun mengapa dengan gadis ini , gadis yang saat ini ikut membelakanginya , selalu membuat rasa yang berbeda didalam hatinya .

Tania sudah bisa menduga bahwa Aldhino sudah mulai menunjukan rasa sukanya kepada Airin

Tak terasa matanya mulai panas .
Tania sudah tidak kuasa melihat pemandangan yang selalu membuat hatinya terluka .
Saat ini kumpulan tanaman bunga hias ditaman belakang , seakan menertawakan betapa lemahnya Tania . Tempat ini memang menjadi tempat favoritnya , namun entah mengapa sekarang ia menjadi ragu akan hal itu

Ia lebih memilih pergi dari tempat itu

*****

Siang yang terik , panas matahari seakan menusuk kulit

Kini Tania berjalan dengan lunglai menelusuri jalanan yang sepi, sudah lebih dari satu jam Tania menunggu angkot di halte depan sekolah, seperti biasa . Namun tidak ada satupun angkot yang datang . Sangat menyebalkan .

Tania berjalan malas, sesekali ia menoleh kebelakang berharap ada tumpangan, namun tak satupun ada kendaraan yang lewat

Baju seragamnya sudah mulai basah oleh keringatnya , ia lebih memilih duduk di Trotoar sembari menghilangkan rasa penatnya

Tania hanya bisa pasrah , ia berdiri dan melanjutkan perjalananya yang sempat terhenti tadi . Saat ini ia lebih memilih berjalan dengan langkah cepat . Tidak ingin terdiam dalam sedihnya

Salah satu Pengendara sepeda motor kini berhenti disampingnya .

Tania mengernyit penuh tanya , siapa orang ini , tiba - tiba berhenti begitu saja ?

Tania memandanginya lekat , sepeda motor berwarna biru muda dengan pengendara yang mulai melepas helmnya menampakan wajah tak asing baginya .

Demi burung merpati kesukaanya , Tania sangat senang saat ini , ditengah jalanan serta dibawah panas nya matahari yang mulai menusuk . Ia bisa menemukan malaikat yang bisa menghantarnya pulang

"Kok lo jalan kaki ?" Rio mulai bertanya . Ia mematikan mesin motornya

"Kan punya kaki , kak " Tania menyahuti asal

" Ikut dong kak, nebeng sampai depan gang " Tania menunjukan wajah memelas , mencangkupkan kedua tanganya memohon

Rio hanya mengernyit heran dengan kelakuan Tania . Ia memandangi Tania yang penuh dengan keringat

SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang