" pah, kenapa sih Adel gak punya ibu ?"
Tanya Adel dengan raut wajah polosnya yang sedihMendengar Adel berkata demikian, Rayhan terenyuh
" Adel punya ibu kok, cuma udah dipanggil sama Tuhan "
" kenapa Tuhan panggil ibu? "
" karena Tuhan sayang "
" sayang? Sama siapa?"
Adel terus bertanya" sayang sama Adel, sama Mamah, sama Papah, sayang sama semuanya "
" tapi Adel pengen punya ibu pah, kayak bu Geo "
Lagi-lagi nama Geo disebut.
" oh, guru kamu itu? "
" iya pah, bu Geo cantik, baik, lucu "
"Siapa sih kamu? Kenapa Adel begitu yakin kalau kamu mirip.... Mungkin Adel cuma kebawa pengen,
Kasian kamu sayang.. Maafin Papah ya nak"****
Pagi itu, pagi yang tidak begitu baik untuk Geo
Badannya seketika lemas dan suhu tubuhnya meningkat" kayaknya gue demam hari ini, pala pusing, badan lemes udah kayak ager-ager, idung panas banget ini rasanya "
Ucapnya diatas kasur dengan selimut yang menutupi tubuhnyaSetelah melihat jam yang sudah lewat jam 6 pagi, ia segera meraih ponselnya untuk mengabarkan Vidia, bahwa hari ini ia tak bisa mengajar karena sakit
" halo Ge ?"
" Ha..lo.. vid.. Ssrttt.. Gue izin ya.. Hari ini.. Hmm.. Gue gak masuk.. Gue.. Huaaachiii !!! Gue demam sama flu nih..srtttttt "
" wahh.. Oke.. Lu jangan masuk pokoknya! Awas ya kalo nyebar virus ke anak-anak! "
" hmm bawel.. Bukannya doain gue cepet... HIAAACHEEEEH !! doain gue cepet... Sssrtt.. "
" cepet apa Ge ? Hah cepet apa??? "
" cepet sembuh lah! Apalagi? Cepet kawin? Apa cepet mati ? "
" hahhahaa.. Yaudah istirahat lo yaa! Jangan drakoran !!"
" itu justru obatnya Gaes !"
" udahlah, gue mau otw nih, BYE ! "
***
" Pah, hari ini jangan telat lagi ya? Nanti kita salaman sama bu Geo "
" okeh ! Siapa takut ? "
Adel dan Rayhan menuju sekolah lebih awal dari biasanya, Adel ingin sekali mempertemukan Geo dengan Papahnya
Setelah sampai di sekolah, Rayhan mengantarkan Adel sampai masuk ke halaman sekolah
" itu namanya ibu Vidia Pah "
Ucap Adel mengenalkan Vidia pada Papahnya" Selamat pagi bu.."
Sapa Rayhan" masyaa Allah.. Luar biasa, ketampanan surgawi di kenyataan dunia yang sungguh asri dan menyejukkan "
Vida tak berkata apa-apa
Ia hanya terpesona dengan ketampanan Rayhan yang tidak terlihat seperti seorang Bapak" bu? Selamat pagi.. "
Sapa Rayhan lagi" ah! Iya Pak, selamat pagi.."
" saya Papahnya Adel, ingin mengantarkan Adel sampai depan kelas, boleh?"
" oh iya pak Silahkan.."
" terimakasih bu.. "
Adel dan Rayhan menuju kelas
" yah Pah, bu Geo pasti telat lagi "
" ada yang bisa dibantu? "
Tegur Bu Siti di depan kelas" ibu, bu Geo belum datang?"
Tanya Adel" oh, hari ini bu Geo tidak masuk sayang, bu Geo sakit. "
" oh yaudah deh, kalo gitu Papah pamit kerja dulu ya sayang, lain waktu Papah antar kamu lagi ya"
" Ahh.. Gak boleh! Pokoknya hari ini temenin aku sekolah! Papah harus tungguin aku "
" kok tumben Adel manja? "
Tanya Rayhan" kan ada Bu Siti sayang, ayo sini kita mau baris sebentar lagi "
Ucap Bu Siti" gak mau! Adel maunya Papah temenin di sekolah "
" hmm.. Oke oke.. Untuk hari ini aja ya? Papah tunggu di taman, Adel gak boleh nakal "
" Siap kapten! "
Hari itu, Geo yang tidak masuk seperti kehilangan kesempatan emas karena Rayhan seharian menunggu Adel di sekolah
" Pagi bu, saya Papahnya Adel yang barusan di depan"
Rayhan menyodorkan tangannya pada Vidia di depan ruang guru" loh? Adel ditungguin Pak hari ini? "
Tanya Vidia heran" iya bu tumben, lagi manja "
Jangan panggil ibu plis.. Baper nih..
" oh...silahkan, mau tunggu di ruang tamu atau di taman pak?"
" di taman aja bu, mari saya kesana dulu "
" oh.. I.. I.. Iya pak "
" ini bukan bapak-bapak biasa, sama adek gue juga kalah dia, masih muda banget, lulusan SMA? ?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
SANDWICH
General FictionKisah seorang Papah muda single parent yang tidak bisa membuat sarapan untuk anaknya selain sandwich alias roti tawar dengan selai, namun takdir mempertemukannya dengan seorang guru magang di kelas anaknya sendiri " Pah, bu Guru nya mirip mamah" " a...