#berpikir

7.3K 490 5
                                    

Satu hari yang melelahkan untuk Geo telah berlalu. Namun masih tersisa beberapa bulan kedepan

" katanya kelas bala?  Tapi tadi aman-aman aja..  Ya semoga begitu terus sampe akhir "

" Ge,  tadi gue nganterin anak yang telat,  cantiiiiik banget! "
Ucap Vidia yang sudah lama duduk di kantor guru

" Nah!  Adel kan namanya? Sumpah sumpaaah!!  Gemesin banget ananknya! "
Jawab Geo penuh antusias

" oh,  lo tau juga?"

" iyalah,  dia anak kelas gue "

" dia anak baru ya?"

" iya,  tapi kasian,  udah gak punya ibu "

" serius lo? "

Geo hanya mengangguk sambil mengunyah roti tawar milik Adel

" tumben makan roti? "

" oh ini?  Ini bekal makanannya si Adel,  tukeran sama gue,  katanya dia bosen Papahnya gak bisa masak "

" wahhh..  Boleh tuh Bokapnya Adel lo pepet, anaknya cantik kayak gitu,  bokapnya pasti.. Wahh"
Ledek Vidia

" Eh Gila Lo!  Masa gue sama bapak-bapak, gue tuh maunya sama oppa-oppa"

" yeeeh..  Siapa tau masih ' muda dan tamvan ' hahahah.. "

" sakit lu ya!? "

*****

" gue pernah liat Adel dimana sih??  Ini kok kyak de javu tapi kenapa rasanya aneh banget  ya? "
Geo masih terus berpikir,  mencoba mengingat sebuah wajah yang ia rasa tak asing

Di dalam kamarnya yang tidak terlalu luas, ia hanya berjalan mondar-mandir berharap teringat sesuatu tentang Adel

Dari luar kamar,  terdengar sang Ibu memanggil
" Geooo!  Makan dulu,  yang lain udah nunggu "
Teriak sang ibu dibalik pintu

" iyeeee mak,  tunggu bentar ... Ahh elah!!  Siapa sih,  bikin penasaran aja tuh anak "

****

" Adel tadi makan nasi gorengnya ibu guru?  Emang roti Adel kenapa? "
Tanya Rayhan ketika mereka telah sampai dirumah

" Adel bosen Pah.. "

" maafin Papah ya sayang,  besok Papah bikinin makanan yang lebih enak"

" iya pah,  "

" pasti enak ya,  makanannya ibu guru? "

" enggak pah,  rasanya pahit "
Jawab Adel dengan polosnya

" eh,  gak boleh begitu "

Setelah Adel melepas tas dan sepatunya,  Ia bergegas menuju laci lemari di kamarnya

Ia mengambil foto Almarhum ibunya
Lalu ia berikan kepada Papahnya

" ini pah, wajah bu Guru mirip banget sama mamah,"

Rayhan hanya terdiam
Sebenarnya ia sedih
Sejak lahir,  Adel belum pernah bertemu dengan ibunya

" kok kamu bisa bilang ibu guru mirip sama mamah?  kan Adel belum pernah liat mamah"

" pernah kok,  Adel kan selalu mimpiin mamah kalo lagi kangen "

Hati Rayhan makin terenyuh mendengar kata-kata sederhana namun bermakna dalam dari sang anak

" apa iya semirip itu?  "

SANDWICHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang